drakulliAvatar border
TS
drakulli
Saya kah yang lebay?
Permisi,
langsung aja ya
2012 lalu saya menikah dengan pacar saya. Sampai saat ini kami belum dipercaya tuhan untuk membesarkan manusia lainnya.

Ahad kemarin, adik suami saya menikah. Senin-nya, nenek saya meninggal dunia. Yang membuat saya kecewa adalah Sejak meninggal Dzhuhur hingga dimakamkan selepas Ashar (jam 4-an), suami saya tidak juga datang ke rumah nenek saya.

Awalnya dia BBM kakak saya dan bilang akan berangkat jam setengah 2. Saya pikir, dengan waktu 2 jam sampai ke Jakarta (dia di tangerang), setengah 4 kemungkinan besar akan sampai lah diJakarta. Saya sudah mulai kecewa, dalam hati saya membatin, apa sih susahnya izin ke kepala sekolahnya (kami berdua guru) untuk meninggalkan sekolah lebih cepat.

Bagi saya, nenek dan tante itu tetap orang tua. Terlebih waktu kecil saya tinggal satu rumah dengan nenek saya (karena ada masalah keuangan keluarga saya waktu itu). Orang tua tidak akan bisa dibalas jasanya, jadi setidaknya, tolonglah dilepas dengan baik. Minimal datang atau sholatin jenazahnya. Tapi tidak. Suami saya baru sampai ke rumah nenek saya, setelah maghrib, dan ternyata berangkat dari Tangerang jam setengah 4. Alasannya ada kasus disekolah, yang bagi saya itu aneh.

Kami tinggal di Indonesia, dan alhamdulillah, orang di Indonesia setahu saya masih sangat memaklumi yang namanya musibah itu pasti didahulukan. Masa urusan orang tua siswa tidak bisa di-handle sama yang lain?

Apa dia satu-satunya guru disekolah itu?

Sekarang hubungan kami jadi aneh. Saya berusaha untuk memaafkan dia, karena kakak dan tante saya bilang, ya di-ngertiin aja, masih untung dia datang. Padahal dalam hati, saya jadi nimbang-nimbang "jasa" ketika adiknya menikah. Bolak balik nginep di kotanya dan kembali ke Jakarta untuk kerja sekitar 3 hari sebelum adiknya menikah, ikut memastikan acara nikahannya seharian berjalan lancar, hingga makanpun nggak hampir seharian itu. Tapi kok sekedar datang ketika nenek saya meninggal juga ditelat-telatin.

Tadi pagi dia meledak dan mengatakan saya brengsek karena tidak menghargai dia. itu gara-gara saya telat bangun dan tidak sempat masak. Saya jadi bingung sekarang. Saya kah yang sebenarnya egois dan tidak mengerti suami?

Saya kah yang terlalu banyak menuntut?
Sekarang saya harus bagaimana?
Sering SR di FW, dan pengennya ini dikomunikasikan dengan jelas, tapi suami saya tipe orang yang ga bisa dibilangin jelek dikit soal dia dan keluarganya, pasti langsung reaktif yang jelek gitu.

Saya harus bagaimana?

*ID baru, karena ga punya tempat curhat selain jadi NoName gini*

Matur suwun

emoticon-Malu (S)
tata604
tata604 memberi reputasi
1
4.3K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan