Kalo kita bicara tentang sumber energi masa depan, biasanya mengenai energi dari reaksi fusi dan setelah itu antimater. Masalahnya adalah energi yang dihasilkan oleh fusi "tidak seberapa besar" dibanding energi dari fisi. Keunggulannya cuma satu, radioaktif yang dihasilkan relatif lebih kecil dibandingkan fisi.

Antimater juga punya masalah. Sukar sekali menyimpan antimater. Selain itu, yang jarang diketahui umum, sampai saat ini energi yang dibutuhkan untuk membuat antimater jauh lebih banyak (jutaan kali lebih banyak) daripada energi yang dihasilkan oleh antimater yang diproduksi. Jadi antimater lebih mirip batere daripada generator listrik. Antimater hanya bisa digunakan untuk menyimpan energi, sama sekali tidak layak untuk digunakan sebagai pembangkit energi.

Ternyata untuk urusan energi masa depan, para ahli fisika sudah mulai membayangkan menggunakan black hole sebagai sumber energi. Bahkan belakangan, SETI mulai mencari tanda-tanda keberadaan pembangkit energi yang menggunakan black hole. Alasannya, pembangkit energi black hole cuma bisa dimiliki oleh peradaban yang sangat maju, dan ... para ahli fisika berkesimpulan bahwa dari berbagai calon sumber energi yang diketahui oleh umat manusia, cuma energi dari black hole yang layak (masuk akal dsb.) digunakan untuk terbang antar bintang.

Bagaimana caranya memperoleh energi dari black hole?

Ada beberapa cara black hole membangkitkan energi. Yang paling terlihat mata adalah energi yang dipancarkan oleh material yang dalam proses terhisap ke dalam black hole. Tapi untuk itu dibutuhkan black hole dengan ukuran yang sangat besar ... terlalu besar untuk bisa dimanfaatkan dengan aman.

Maka untuk bisa digunakan oleh umat manusia, dibutuhkan ukuran yang jauh lebih kecil, dan para ahli fisika mengangankan pemanfaatan pancaran radiasi Hawking dari black hole. Berdasarkan hasil perhitungan, semakin kecil massa sebuah black hole, semakin besar perbandingan pancaran radiasi Hawking terhadap massa.

Semakin banyak pancaran radiasi Hawking tentu saja akan semakin mengurangi massa black hole, hingga pada satu saat massa tersebut tidak mampu mempertahankan bentuk black hole dan meletup (kayak pop corn, tapi lebih gedhe ). Menurut Jane H. MacGibbon, black hole dengan massa 400000 ton bisa bertahan hingga satu tahun sebelum radiasi Hawking-nya habis (black hole yang berasal dari bintang mati bisa bertahan hingga trilyunan tahun atau lebih).

Lalu apa tantangan yang harus diatasi agar bisa mulai memanfaatkan energi black hole?

Tantangan dari sisi sains sudah selesai, dalam artian tidak lagi diperlukan pengetahuan baru atau rumus-rumus baru yang harus diciptakan untuk mewujudkan pembangkit energi black hole.

Tantangannya adalah dari sisi teknologi. Yaitu, bagaimana cara memampatkan 400000 ton massa menjadi titik yang besarnya kurang dari 0.000000000000000001 meter. Alat yang ada saat ini, dengan menggunakan Large Hadron Collider cuma bisa menciptakan black hole dengan massa subatomik, itu pun baru "kemungkinan bisa" (masih belum dicoba, sejauh hasil gugling yang gw dapat).

Selain itu, menurut Louis Crane dan Shawn Westmoreland, dibutuhkan energi sebesar 3.8427 × 10^26 Watt untuk menjalankan mesin pemampat massa yang diangankan. Mereka menyarankan membangun panel surya seukuran 370 x 370 kilometer yang mengorbit pada jarak 1 juta kilometer dari matahari ... coba saja hitung berapa biayanya bikin barang seperti itu ...

Makanya untuk sementara, cuma SETI yang memanfaatkan pembangkit energi black hole. Maksudnya setuju bahwa cuma peradaban yang lebih maju yang bisa memiliki pembangkit energi black hole dan mulai mencari tanda-tanda keberadaannya. Kalo disuruh bikin ... masih jauh ...

sumber: gugel .......................................................