Wah wah, kita udah mengalami kenaikan harga berapa kali yan gan? dulu kalo gak salah pernah kisaran seribu lima ratusan. Kini udah nyampe 6500, di tingkat eceran nyampe 7000. Untung ane gak punya motor jadi tidak mempermasalahkan harga bensin, tapi secara tidak langsung, harga baarang semua naik, sementaara gaji tidak naik sesuai dengan kenaikan harga BBM. Kalo kemarin naik hingga hampir 50% harusnya gaji ane yang 1juta jadi naik dengan angka 1,5 juta. ( ngarepin banget )

Kenyataannya, gaji naik gak seberapa, tuntutan hidup semakin meninggi. pengin cari cewe susah katanya harus punya rumah dulu. imbasnya, hidup merana nih.

Bagaimana nasib bangsa ini?

ANe mulai serius nih.

Terlepas dari semua itu, adanya kenaikan harga BBM mungkin tidak terelakkan karena adanya penerima BBM subsidi yang tidak tepat sasaran. Kita akui itu, BBM subsidi sudah pasti untuk orang miskin. Semntara orang miskin paling punya motor butut yang menghabiskan bensin tidak lebih dari lima liter perhari.

Lah orang kaya juga nerima subssidi untuk di gunakan di mobil mereka yang memiliki daya tampung lebih besar dari motor. Ini memang sudah dari sononya. So, kenaikan harga bisa dimaklumi. yang saya benci, kenapa harus di bungkam dengan BLT? cuma buat masyarakat Indonesia jadi punya kebiasaan mengemis, menerima dan diberi.

Coba kalau uang tersbut di buat pabrik besar agar masyarakat dapat bekerja di situ. Wah pengangguran dapat di tekan dan kesejahteraan dapat di tingkatkan. Munculnya program pinjaman PNPM memang menjadi salah satu alternatif tapi bunganya itu yang bikin males.

Indonesia kurang pengusaha. Semakin banyak pengusaha, semakin banyak para epala rumah tangga yang berpeluang mendapatkan pekerjaan. So, mari berlomba - lomba menjadi pengusaha baik itu dalam bentuk usaha sampingan, bisnis rumahan atau apapunlah yang penting halal.

Semoga kita semua jadi pengusaha ya gan.