- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
{Partai Terkorup Gangbang} Dirudapaksa 15 Orang, Rahim Korban Membusuk


TS
socmed2014.
{Partai Terkorup Gangbang} Dirudapaksa 15 Orang, Rahim Korban Membusuk
Quote:
BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Kisah tentang rudapaksaan yang dialami gadis belia berusia 14 tahun di Desa Bau, Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur terus berlanjut.
Melalui, Nasrul --warga setempat yang kemudian mendampingi korban, meski telah dijanjikan diobati setelah mendapatkan uang sebesar Rp 2 juta dari seorang anggota DPRD fraksi PDIP, selama di Bandarlampung, korban tidak diobati. Bahkan gadis belia itu diajak menggunakan sabu-sabu oleh anggota dewan yang menginginkan kasus itu berakhir "damai".
Keberangkatan korban ke Bandarlampung, tanpa pendampingan dari pihak keluarga. "Saat pulang ke kampung, korban tidak diantar ke rumahnya, hanya diturunkan di sebuah persimpangan jalan dan kami yang menjemputnya karena anak ini nelpon minta dijemput," kata Nasrul dalam percakapan dengan Kompas,com akhir pekan lalu.
Rahim membusuk
Pendamping lainnya Ali Arsyadat alias Ujang menjelaskan, kondisi korban sudah sangat memprihatinkan, rumah sakit Adiwaluyo mendiagnosa bahwa kondisi rahim korban sudah rusak bahkan mengalami kebusukan.
"Bidan sudah angkat tangan, satu-satunya jalan untuk menyelamatkan anak ini, harus diangkat rahimnya agar kebusukan itu tidak menjalar ke organ lainnya," kata Ujang.
Ujang mengaku, untuk mengajak korban untuk dirawat secara medis sangatlah sulit. "Anak ini luar biasa kerasnya, sulit sekali kami mengajaknya untuk berobat dan visum, berbagai cara bujukan dipakai untuk bisa mengajak ini berobat," kata dia.
Atas persoalan yang melibatkan banyak pihak, ayah korban sebagai seorang buruh petani nan buta huruf itu merasa kelelahan mengikuti tahapan demi tahapan kasus yang menimpa putrinya itu.
"Beberapa kali ayahnya bilang, saya ini orang bodoh dan tidak punya biaya untuk meneruskan persoalan ini ke ranah hukum, ia kerap bilang pihak keluarga hanya ingin penyelesaian damai saja yang terpenting putrinya diobati," terang Ujang.
http://regional.kompas.com/read/2014...orban.Membusuk
Melalui, Nasrul --warga setempat yang kemudian mendampingi korban, meski telah dijanjikan diobati setelah mendapatkan uang sebesar Rp 2 juta dari seorang anggota DPRD fraksi PDIP, selama di Bandarlampung, korban tidak diobati. Bahkan gadis belia itu diajak menggunakan sabu-sabu oleh anggota dewan yang menginginkan kasus itu berakhir "damai".
Keberangkatan korban ke Bandarlampung, tanpa pendampingan dari pihak keluarga. "Saat pulang ke kampung, korban tidak diantar ke rumahnya, hanya diturunkan di sebuah persimpangan jalan dan kami yang menjemputnya karena anak ini nelpon minta dijemput," kata Nasrul dalam percakapan dengan Kompas,com akhir pekan lalu.
Rahim membusuk
Pendamping lainnya Ali Arsyadat alias Ujang menjelaskan, kondisi korban sudah sangat memprihatinkan, rumah sakit Adiwaluyo mendiagnosa bahwa kondisi rahim korban sudah rusak bahkan mengalami kebusukan.
"Bidan sudah angkat tangan, satu-satunya jalan untuk menyelamatkan anak ini, harus diangkat rahimnya agar kebusukan itu tidak menjalar ke organ lainnya," kata Ujang.
Ujang mengaku, untuk mengajak korban untuk dirawat secara medis sangatlah sulit. "Anak ini luar biasa kerasnya, sulit sekali kami mengajaknya untuk berobat dan visum, berbagai cara bujukan dipakai untuk bisa mengajak ini berobat," kata dia.
Atas persoalan yang melibatkan banyak pihak, ayah korban sebagai seorang buruh petani nan buta huruf itu merasa kelelahan mengikuti tahapan demi tahapan kasus yang menimpa putrinya itu.
"Beberapa kali ayahnya bilang, saya ini orang bodoh dan tidak punya biaya untuk meneruskan persoalan ini ke ranah hukum, ia kerap bilang pihak keluarga hanya ingin penyelesaian damai saja yang terpenting putrinya diobati," terang Ujang.
http://regional.kompas.com/read/2014...orban.Membusuk
Quote:
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com — Setelah berusaha panjang, Nasrul dan beberapa warga di Desa Bau, Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur, mampu membuat gadis korban rudapaksaan berbicara.
Menurut cerita Nasrul, berdasarkan keterangan korban, gadis berusia 14 tahun ini dirudapaksa beramai-ramai di dua tempat berbeda, hanya berselang beberapa hari.
"Kejadian pertama, korban diajak oleh teman lelakinya di satu rumah di Desa PP Brawijaya, Lampung Timur. Ternyata di dalam rumah itu sudah ada pemuda sekitar 15 orang untuk menggilirnya," tutur Nasrul.
Korban diberi minuman hingga mabuk dan diancam akan dibunuh jika tidak melayani mereka. Karena tak ada perlawanan apa pun dari korban, apalagi dia bungkam, korban dipanggil lagi ke tempat berbeda, ke sebuah lapangan di Desa Purwosari, Lampung Timur.
"Dia dirudapaksa oleh empat pemuda dengan perlakuan yang sama seperti kejadian pertama," kata Nasrul.
Atas permasalahan itu, ia dan beberapa warga lain bersepakat menyampaikan perkara pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur ini kepada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Lampung Timur.
"Tapi di tengah jalan, saya ditelepon supaya menemui salah satu anggota dewan dari PDI-P yang katanya bisa membantu penyelesaian persoalan ini," kata Nasrul.
Korban tanpa didampingi keluarga inti bertemu dengan sejumlah pelaku yang didampingi keluarganya dalam sebuah perundingan.
Uang damai
Nasrul mengatakan, telah terjadi kesepakatan sepihak. "Melalui tangan anggota dewan, korban diberi uang senilai Rp 2 juta untuk biaya pengobatan, lalu korban dibawa ke Bandar Lampung," terang dia.
Beberapa hari kemudian korban menelepon Kriting, warga yang rumahnya disinggahi korban ketika sakit parah. "Korban mengaku dibawa ke Bandar Lampung oleh anggota dewan itu selama dua hari. Ia merasa tidak betah dan minta pulang," kata Nasrul lagi.
Menurut pengakuan korban pula, kata Nasrul, selama di Bandar Lampung, korban tidak diobati. Bahkan, anak belia itu mengaku diajak memakai sabu oleh anggota dewan tersebut.
http://regional.kompas.com/read/2014...amai.Rp.2.Juta
Ada-ada aja.. Partai terkorupemang cetar membahenol




0
16.2K
Kutip
112
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan