Seperti judulnya mungkin sudah terbersit di bayangan agan kalo ini film yang benar benar dari awal sampai mulanya menceritakan kisah tentang guru, eits tapi jangan langsung bilang "ah paling filmnya gitu gitu aja"
Ini film beda dari pada yang lain gan, film yang berasal dari kota taipei, Taiwan ini menceritakan Li Mei-Jin merupakan anak dari keluarga petani tradisional. Keluarganya lebih mementingkan laki-laki dibandingkan perempuan. apalagi saudara Mei-Jin sangat banyak. Karena masalah ekonomi, Ibu berharap Mei-Jin untuk tinggal dirumah membantunya bercocok tanan.
Bagi Mei-Jin yang suka belajar dan berprestasi paling baik di keluarganya, hal tersebut adalah hal yang paling tidak diinginkan olehnya. Ayahnya adalah seorang guru, dan Mei-Jin sangat mengagumi ayahnya dan bercita-cita untuk menjadi seorang guru seperti ayahnya. Dengan perjuangan, Mei-Jin pun berhasil lulus dari sekolah keguruan dan menjadi seorang guru di SD Dunhua, Taipei.
Selama menjadi guru, Mei-Jin sering dihadapkan dengan berbagai macam permasalahan murid, salah satunya adalah anak yang ayahnya yang mengikuti dunia hitam, murid berbakat dan arogan yang selalu menjadi juara pertama tapi hubungan sosialnya sangat tidak baik, gadis yang suka mencuri, anak berbakti yang tertutup tetapi suka membantu ayahnya merperbaiki sepatu dan merawat ibunya yang sakit, anak pembangkang yang sangat manja, dan murid pintar yang selalu berkata "tidak adil".
Dengan rasa tanggung jawab dan antusiasnya sebagai seorang guru, Mei-Jin pun berprinsip "Membimbing seorang anak berarti menyelamatkan hidupnya”. Dan dia pun bertekad untuk membingbing muridnya hingga akhir. Mei-Jin pun membingbing mereka ke jalan yang benar dengan sabar dan cinta kasih. Walaupun dalam perjalanan hidupnya selalu naik turun, bukan tidak mungkin selalu ada jalan untuk kembali.
Menghadapi masalah muridnya, Mei-Jin selalu memiliki cara untuk mengatasinya. Namun, terhadap anaknya sendiri ia malah tidak dapat bersikap sepeti kepada muridnya. Selalu ada masalah sulit yang akan mengujinya. Dia pun merasa sedih dan pusing karena anaknya sendiri tidak dapat sebaik murid-muridnya.
Mei-Jin belum sadar, ia menggunakan cara bimbingan seorang guru kepada anaknya sendiri, anaknya pun merasa sangat tertekan dan ingin memberontak. Setelah terjadi berbagai masalah, Mei-Jin merasa bahwa dirinya gagal dan tak memiliki harapan lagi. Namun, setelah bergabung bersama Tzu Chi, dia pun merubah sikapnya dan akhirnya hubungan ibu dan anak pun kembali membaik