- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Amerika: Indonesia Importir Kedelai Terbesar


TS
noviaputrii
Amerika: Indonesia Importir Kedelai Terbesar

Quote:
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert O Blake mengatakan 90 persen kacang kedelai yang digunakan untuk bahan baku tempe dan tahu diimpor dari Amerika.
"Indonesia merupakan negara dengan pangsa pasar kedelai terbesar, bahkan pada tahun 2013 nilai ekspor agrikultur Amerika ke Indonesia mencapai US$ 4,8 miliar," kata Robert saat mengunjungi Rumah Tempe Indonesia di Kelurahan Cijahe, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Selasa 29 April 2014.
Pada kesempatan itu, Robert berpromosi kalau kedelai dari negaranya itu dijamin aman dikonsumsi. "Saya baru kali ini mencicipi produksi tempe dalam berbagai macam olahan, seperti es krim, tiramisu, dan kebab," ujar Robert. "Selama ini saya hanya tahu tempe bacem dan tempe goreng." Menurut dia, ekspor kedelai untuk wilayah Asia, terutama Indonesia sangat penting karena bisa mendekatkan hubungan antar-negara.
Sementara itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, Roy Sparringa mengatakan perajin tempe perlu mengubah cara pengolahan yang selama ini terbilang tradisional. "Sekitar 95 persen produksi tempe di Indonesia tidak higienis karena perajinnya hanya mengenyam pendidikan rendah," ujar Roy. Dia mencatat ada lebih dari 100 ribu perajin tempe di Indonesia dan seluruhnya masih memproduksi tempe di rumah-rumah.
Salah satu indikator tidak higienis itu bisa dilihat dari sumber air untuk mencuci kedelai. Belum lagi tempat perendaman kedelai yang hanya terbuat dari drum bekas. "Bahkan dalam proses pengemasan tempe juga belum higienis," kata dia.
Ketua Forum Tempe Indonesia, Made Astawan mengatakan Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia. Bahkan, Indonesia merupakan pasar kedelai terbesar di Asia. "Sebesar 80 persen dari kedelai nasional diolah menjadi tempe," kata dia.
"Indonesia merupakan negara dengan pangsa pasar kedelai terbesar, bahkan pada tahun 2013 nilai ekspor agrikultur Amerika ke Indonesia mencapai US$ 4,8 miliar," kata Robert saat mengunjungi Rumah Tempe Indonesia di Kelurahan Cijahe, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Selasa 29 April 2014.
Pada kesempatan itu, Robert berpromosi kalau kedelai dari negaranya itu dijamin aman dikonsumsi. "Saya baru kali ini mencicipi produksi tempe dalam berbagai macam olahan, seperti es krim, tiramisu, dan kebab," ujar Robert. "Selama ini saya hanya tahu tempe bacem dan tempe goreng." Menurut dia, ekspor kedelai untuk wilayah Asia, terutama Indonesia sangat penting karena bisa mendekatkan hubungan antar-negara.
Sementara itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, Roy Sparringa mengatakan perajin tempe perlu mengubah cara pengolahan yang selama ini terbilang tradisional. "Sekitar 95 persen produksi tempe di Indonesia tidak higienis karena perajinnya hanya mengenyam pendidikan rendah," ujar Roy. Dia mencatat ada lebih dari 100 ribu perajin tempe di Indonesia dan seluruhnya masih memproduksi tempe di rumah-rumah.
Salah satu indikator tidak higienis itu bisa dilihat dari sumber air untuk mencuci kedelai. Belum lagi tempat perendaman kedelai yang hanya terbuat dari drum bekas. "Bahkan dalam proses pengemasan tempe juga belum higienis," kata dia.
Ketua Forum Tempe Indonesia, Made Astawan mengatakan Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia. Bahkan, Indonesia merupakan pasar kedelai terbesar di Asia. "Sebesar 80 persen dari kedelai nasional diolah menjadi tempe," kata dia.
sumber: TEMPO
aku belum pernah melihat pengolahan tahu tempe di luar negeri, kalau di dalam negeri sering banget di tv, memang sih kotor banget peralatannya, aku pun juga mikir apa bersih? tapi untuk kualitas lebih bagus dalam atau luar?

Spoiler for kata mereka:
Quote:
Original Posted By tgl.12.12.12►Merdeka.com - Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengaku kaget dan tidak percaya jika Indonesia mengimpor kedelai dari negara miskin Ethiopia. Bayu mengaku sudah melihat data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS). Namun tidak secara detail.
"Ah masa, saya kaget sekali. Enggak mungkin. Masa iya sih," ucap Bayu kaget ketika ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (12/3).
Bayu berjanji segera mengecek kebenaran data yang dilansir BPS. "Nanti saya cek lagi," tambah Bayu.
Impor kedelai dari Ethiopia sudah terjadi sejak tahun lalu. Pada periode Januari-Desember 2013, jumlah kedelai yang diimpor Indonesia dari Ethiopia dengan nilai USD 2,6 juta. Impor kedelai dari Ethiopia berlanjut tahun ini.
Dikutip dari data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) impor kedelai selama Januari 2014 mencapai USD 86 juta dengan volume mencapai 149.000 ton. Kedelai yang datang dari Ethiopia pada Januari 2014 mencapai 694 ton dengan nilai USD 347.000.
Impor kedelai tidak hanya datang dari negara tersebut. Indonesia juga masuk daftar langganan kedelai dari Amerika Serikat. Amerika merupakan negara pengekspor kedelai terbesar ke Indonesia. Nilai impor kedelai dari Negeri Paman Sam tersebut mencapai USD 84 juta dengan volume impornya mencapai 146.000 ton.
Selanjutnya Indonesia mengimpor kedelai dari Ukraina. Impor dari negara yang sedang mengalami gejolak politik tersebut volumenya mencapai 1,5 juta ton dengan nilai impor mencapai USD 783.000.
Indonesia juga mendatangkan kedelai dari Malaysia. Volume impor dari Malaysia tersebut mencapai 1,1 juta ton dengan nilai USD 759.000.
http://www.merdeka.com/uang/wamendag...-ethiopia.html
kedelai hidup di 4 musim bray
dan kalo import lebih nikmat bray....
dapet fee
kalo bantu petani khan nyusahin mereka, harus ngeluarin duit, lom kalo gagal panen.
"Ah masa, saya kaget sekali. Enggak mungkin. Masa iya sih," ucap Bayu kaget ketika ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (12/3).
Bayu berjanji segera mengecek kebenaran data yang dilansir BPS. "Nanti saya cek lagi," tambah Bayu.
Impor kedelai dari Ethiopia sudah terjadi sejak tahun lalu. Pada periode Januari-Desember 2013, jumlah kedelai yang diimpor Indonesia dari Ethiopia dengan nilai USD 2,6 juta. Impor kedelai dari Ethiopia berlanjut tahun ini.
Dikutip dari data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) impor kedelai selama Januari 2014 mencapai USD 86 juta dengan volume mencapai 149.000 ton. Kedelai yang datang dari Ethiopia pada Januari 2014 mencapai 694 ton dengan nilai USD 347.000.
Impor kedelai tidak hanya datang dari negara tersebut. Indonesia juga masuk daftar langganan kedelai dari Amerika Serikat. Amerika merupakan negara pengekspor kedelai terbesar ke Indonesia. Nilai impor kedelai dari Negeri Paman Sam tersebut mencapai USD 84 juta dengan volume impornya mencapai 146.000 ton.
Selanjutnya Indonesia mengimpor kedelai dari Ukraina. Impor dari negara yang sedang mengalami gejolak politik tersebut volumenya mencapai 1,5 juta ton dengan nilai impor mencapai USD 783.000.
Indonesia juga mendatangkan kedelai dari Malaysia. Volume impor dari Malaysia tersebut mencapai 1,1 juta ton dengan nilai USD 759.000.
http://www.merdeka.com/uang/wamendag...-ethiopia.html
kedelai hidup di 4 musim bray

dapet fee
kalo bantu petani khan nyusahin mereka, harus ngeluarin duit, lom kalo gagal panen.
Quote:
Original Posted By ajacid►dasar pengrajin tempe tahunya yang gak mau pake kedele lokal...^^
contoh:
- http://monitorindonesia.com/ekonomi/...lah-impor.html
Soal Kedelai; Indonesia Bisa Ekspor, Kok Malah Impor?
Ada yang aneh dengan komoditas kedelai di Indonesia. Ketika para pengrajin tempe dan tahu menjerit karena kekurangan pasokan kedelai, sebagai akibat dari ketergantungan terhadap kedelai impor dari Amerika Serikat, ternyata sebagian kedelai hasil pertanian Indonesia justru diekspor ke luar negeri.
DIREKTUR Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS), Satwiko Darmesto mengungkapkan, pada 2011, impor kedelai Indonesia mencapai 2,088 juta ton. “Tapi, ternyata Indonesia juga masih bisa ekspor kedelai. Walaupun memang jumlahnya tidak besar," kata Satwiko ketika berbicara pada acara Public Hearing bertema "Permasalahan Kedelai Indonesia" di Kantor KPPU Pusat, Selasa (14/8/2012).
Menurut Satwiko, dari data BPS tahun 2007, ekspor kedelai Indonesia mencapai 1.871,649 ton atau setara dengan 2.251,771 dolar AS. Kemudian tahun 2008 turun menjadi 1.024,898 ton atau senilai 1.405,304 dolar AS. Pada 2009, juga merosot tajam menjadi hanya 446,001 ton dengan nilai 341.923 dolar AS. Begitu juga tahun 2010 yang turun menjadi 385.422 ton atau senilai 342.814 dolar AS. Namun pada 2011 kembali naik menjadi 546,549 ton atau senilai 437.587 dolar AS.
Ekspor kedelai pun masih berlanjut sampai 6 bulan terakhir tahun 2012 ini. “Dalam 6 bulan terakhir tahun ini, ekspor kedelai mencapai 291.216 ton atau senilai 98.341 dolar AS," ungkap Satwiko.
Di sisi lain, Indonesia justru mengimpor kedelai dengan jumlah yang sangat besar. Dari data BPS, tercatat bahwa pada 2009 impor kedelai mencapai 1,3 juta ton dengan nilai CIF mencapai 621.281,209 dolar AS. Impor mengalami kenaikan di tahun 2010 menjadi 1,7 juta ton dengan nilai CIF sebesar 840.037,048 dolar AS dan terus naik di tahun 2011 mencapai 2,088 juta ton dengan nilai CIF sebesar 1.245.962,887 dolar AS.
contoh:
- http://monitorindonesia.com/ekonomi/...lah-impor.html
Soal Kedelai; Indonesia Bisa Ekspor, Kok Malah Impor?
Ada yang aneh dengan komoditas kedelai di Indonesia. Ketika para pengrajin tempe dan tahu menjerit karena kekurangan pasokan kedelai, sebagai akibat dari ketergantungan terhadap kedelai impor dari Amerika Serikat, ternyata sebagian kedelai hasil pertanian Indonesia justru diekspor ke luar negeri.
DIREKTUR Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS), Satwiko Darmesto mengungkapkan, pada 2011, impor kedelai Indonesia mencapai 2,088 juta ton. “Tapi, ternyata Indonesia juga masih bisa ekspor kedelai. Walaupun memang jumlahnya tidak besar," kata Satwiko ketika berbicara pada acara Public Hearing bertema "Permasalahan Kedelai Indonesia" di Kantor KPPU Pusat, Selasa (14/8/2012).
Menurut Satwiko, dari data BPS tahun 2007, ekspor kedelai Indonesia mencapai 1.871,649 ton atau setara dengan 2.251,771 dolar AS. Kemudian tahun 2008 turun menjadi 1.024,898 ton atau senilai 1.405,304 dolar AS. Pada 2009, juga merosot tajam menjadi hanya 446,001 ton dengan nilai 341.923 dolar AS. Begitu juga tahun 2010 yang turun menjadi 385.422 ton atau senilai 342.814 dolar AS. Namun pada 2011 kembali naik menjadi 546,549 ton atau senilai 437.587 dolar AS.
Ekspor kedelai pun masih berlanjut sampai 6 bulan terakhir tahun 2012 ini. “Dalam 6 bulan terakhir tahun ini, ekspor kedelai mencapai 291.216 ton atau senilai 98.341 dolar AS," ungkap Satwiko.
Di sisi lain, Indonesia justru mengimpor kedelai dengan jumlah yang sangat besar. Dari data BPS, tercatat bahwa pada 2009 impor kedelai mencapai 1,3 juta ton dengan nilai CIF mencapai 621.281,209 dolar AS. Impor mengalami kenaikan di tahun 2010 menjadi 1,7 juta ton dengan nilai CIF sebesar 840.037,048 dolar AS dan terus naik di tahun 2011 mencapai 2,088 juta ton dengan nilai CIF sebesar 1.245.962,887 dolar AS.
Diubah oleh noviaputrii 06-05-2014 23:43


tien212700 memberi reputasi
1
3.2K
Kutip
23
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan