- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Domestik
eksotika Obyek Wisata Rumah Adat 101 Tiang di sengkang sulawesi selatan


TS
doncrack
eksotika Obyek Wisata Rumah Adat 101 Tiang di sengkang sulawesi selatan
Spoiler for pict:
OBJEK wisata andalan Kabupaten Wajo tidak hanya Danau Tempe dengan keindahan penorama alamnya, terutama saat matahari terbit atau terbenam. Wajo yang juga sering disebut dengan nama Bumi Lamadukelleng memiliki potensi pariwisata andalan lain, seperti perkebunan murbei dan peternakan ulat sutra, atau kawasan wisata AtakkaE.
Kawasan wisata budaya kompleks rumah adat Atakkae berada di sebelah timur kota Sengkang dengan jarak tempuh sekitar tujuh kilometer. Letaknya di Kelurahan AtakkaE, Kecamatan Tempe.
Tidak sulit menjangkau kompleks rumah adat yang berada di tepi Danau Lampulung itu. Kondisi jalanan menuju AtakkaE juga terbilang mulus. Setelah memasuki kelurahan AtakkaE, pengunjung bisa merasakan sejuknya daerah ini. Sepanjang jalan ditumbuhi pepohonan rimbun. Cukup dengan tiket Rp1000 saja, pengunjung bisa tinggal berlama-lama.
Kawasan wisata AtakkaE berada di lahan seluas delapan hektare dan mulai dibangun pada 1995 pada era pemerintahan Bupati Wajo, Dahlan Maulana. Awalnya, kawasan budaya AtakkaE menjadi tempat representatif tempat pelaksanaan pameran pembangunan yang rutin digelar setiap tahun.
Namun pascareformasi, pameran pembangunan ditiadakan, sehingga disulaplah menjadi kawasan wisata.
Bukan hanya pancaran alami keindahan alam yang pengunjung bisa saksikan selama berada di lokasi wisata.
Pengunjung juga bisa mengenal lebih dekat adat dan budaya masyarakat Wajo. Sebab, di kawasan ini berjejer 34 rumah adat tradisional. Di antara rumah adat tersebut terdapat 14 rumah adat pencerminan 14 kecamatan yang ada di Wajo. Selebihnya, rumah adat yang dibangun setiap instansi pemerintahan.
"Dulu, saat pertama kali dibangun, hanya ada 10 rumah adat saja untuk 10 kecamatan. Saat itu, Bola, Gilireng, Keera dan Penrang belum dimekarkan," tutur salah seorang staf Bdang Kebudayaan Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Wajo, Sudirman Sabang.
Di antara barisan rumah adat tradisional di kawasan budaya AtakkaE, terdapat rumah adat berukuran lebih besar. Masyarakat lokal menyebutnya rumah adat AtakkaE dan adapula yang menamakannya Bola SeratuE, karena jumlah tiang penyangga bangunan rumah sebanyak 101 batang.
Rumah adat yang lebih besar ukurannya di antara rumah lainnya di kompleks AtakkaE ini sebenarnya dijuluki Saoraja La Tenri Bali atau istana kerajaan. La Tenri Bali merupakan salah satu arung matoa Wajo pertama yang bergelar Batara.
Saoraja La Tenri Bali memiliki pekarangan depan dan samping yang luas. Masyarakat biasa memanfaatkannya sebagai sarana olahraga, seperti futsal dan badminton. Kegiatan perkemahan juga sering dilakukan di sekitarnya.
Kawasan wisata ini juga sering menjadi arena balap motor. Selain lokasinya yang cukup jauh dari pusat keramaian, juga memiliki lahan yang luas. Hanya saja, arena bermain dan beberapa tempat bersantai tidak berfungsi lagi.
0
6.9K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan