- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mantan Petinggi FPI dilaporkan cabuli karyawan


TS
niko0411
Mantan Petinggi FPI dilaporkan cabuli karyawan
Cabuli Karyawan, Mantan Petinggi FPI Dilaporkan ke Polisi
0 17
UNGARAN, suaramerdeka.com - Mantan Sekretaris Dewan Syuro Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah, yang saat ini masih aktif menjadi Ketua Front Komunitas Indonesia Satu (FKI-1) Jawa Tengah, Jindan Salim, warga Jalan Yudistira, Perumahan Mapagan, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang dilaporkan ke Polres Semarang atas dugaan pencabulan oleh mantan karyawannya, PO (20).
Korban yang tercatat sebagai warga Sidomulyo, Ungaran dan masih aktif kuliah di salah satu perguruan tinggi ini kepada Polisi mengaku telah mendapat perlakuan tidak senonoh saat bekerja di rumah Jindan Salim sejak 2013 silam. Tubuh pelapor tepatnya pada bagian yang sensitif, berdasarkan data Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Semarang, sering diraba dan diremas oleh terlapor dari 2013 hingga 2 Januari 2014.
Saat dikonfirmasi mengenai laporan tersebut, Kapolres Semarang AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan menyatakan hal itu benar. Menurut Kapolres, pihaknya sudah memerintahkan penyidik untuk memeriksa saksi pelapor dan saksi lain yang disinyalir mengetahui perbuatan terlapor.
"Beberapa hari lalu, JS (Jindan Salim, red) dilaporkan PO dalam kasus pencabulan. Saksi pelapor sudah kita periksa, kemungkinan JS akan dipanggil, Senin (14/4) untuk diperiksa di Polres Semarang," papar Kapolres, Kamis (10/4).
Terpisah, kepada wartawan, terlapor Jindan Salim menjelaskan, PO memang pernah ikut bekerja dengannya ketika menangani perkara hukum di Kota Semarang. Hanya saja, dia membantah keras ketika disinggung telah mencabuli pelapor.
"Itu fitnah, menurut saya kasus ini sengaja dimunculkan untuk menjatuhkan saya karena selama ini saya memang menangani sejumlah kasus. Serangan teror memang sering dialamatkan ke saya, terakhir ada seseorang yang melemparkan paving blok dan mengenai mobil Toyota Fortuner H-1-HJ milik saya yang terparkir di garasi rumah," tandasnya.
( Ranin Agung / CN38 / SMNetwork )
0 17
UNGARAN, suaramerdeka.com - Mantan Sekretaris Dewan Syuro Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah, yang saat ini masih aktif menjadi Ketua Front Komunitas Indonesia Satu (FKI-1) Jawa Tengah, Jindan Salim, warga Jalan Yudistira, Perumahan Mapagan, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang dilaporkan ke Polres Semarang atas dugaan pencabulan oleh mantan karyawannya, PO (20).
Korban yang tercatat sebagai warga Sidomulyo, Ungaran dan masih aktif kuliah di salah satu perguruan tinggi ini kepada Polisi mengaku telah mendapat perlakuan tidak senonoh saat bekerja di rumah Jindan Salim sejak 2013 silam. Tubuh pelapor tepatnya pada bagian yang sensitif, berdasarkan data Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Semarang, sering diraba dan diremas oleh terlapor dari 2013 hingga 2 Januari 2014.
Saat dikonfirmasi mengenai laporan tersebut, Kapolres Semarang AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan menyatakan hal itu benar. Menurut Kapolres, pihaknya sudah memerintahkan penyidik untuk memeriksa saksi pelapor dan saksi lain yang disinyalir mengetahui perbuatan terlapor.
"Beberapa hari lalu, JS (Jindan Salim, red) dilaporkan PO dalam kasus pencabulan. Saksi pelapor sudah kita periksa, kemungkinan JS akan dipanggil, Senin (14/4) untuk diperiksa di Polres Semarang," papar Kapolres, Kamis (10/4).
Terpisah, kepada wartawan, terlapor Jindan Salim menjelaskan, PO memang pernah ikut bekerja dengannya ketika menangani perkara hukum di Kota Semarang. Hanya saja, dia membantah keras ketika disinggung telah mencabuli pelapor.
"Itu fitnah, menurut saya kasus ini sengaja dimunculkan untuk menjatuhkan saya karena selama ini saya memang menangani sejumlah kasus. Serangan teror memang sering dialamatkan ke saya, terakhir ada seseorang yang melemparkan paving blok dan mengenai mobil Toyota Fortuner H-1-HJ milik saya yang terparkir di garasi rumah," tandasnya.
( Ranin Agung / CN38 / SMNetwork )
0
2.5K
25


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan