- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Rumah Adat Suku Sasak, Si Mungil Yang Multifungsi


TS
bubulan
Rumah Adat Suku Sasak, Si Mungil Yang Multifungsi
Quote:
Sigmanews- Rumah tradisional Sasak dibangun dari anyaman bambu dan beberapa pilar bambu sebagai tiang penyangga rumah. Rumah Sasak memiliki atap berbentuk gunungan yang terlihat menukik ke bawah dan terbuat dari susunan alang-alang. Untuk lantai rumah, suku Sasak memanfaatkan tanah yang telah dicampur dengan batu bata, getah kayu pohon serta abu jerami. Nah, hal unik lain selain rumahnya yang mungil adalah cara pengepelan masyarakat sasak yang terbilang tak lazim yaitu menggunakan kotoran sapi dalam proses pengepelan.
Kotoran sapi yang digunakan untuk mengepel bukan serta merta langsung dari sapi loh, namun melewati beberapa tahap yaitu pembakaran dan penghaluskan sehingga mempermudah untuk digunakan. Menurut mereka, campuran kotoran sapi atau kerbau ini diyakini dapat menjaga lantai agar tidak mudah lembab dan retak. Soal kebenarannya entahlah tetapi yang jelas lantai pada rumah adat masyarakat sasak memang terlihat kokoh dan tidak ada retak.
Memasuki rumah , anda akan menapaki tiga buat anak tangga tepat didepan pintu masuk rumah yang terbuat dari campuran bata,semen dan tanah. Dalam kehidupan suku sasak , jumlah anak tangga itu menjadi simbol keluarga ideal yaitu keluarga yang terdiri dari anak, ayah dan ibu. Nah, proses menapakan kaki anda sendiri juga memiliki simbol loh, menurut mereka menapaki tiga anak tangga tersebut manusia yang ada di dunia selalu menjalani tiga alur kehidupan yaitu lahir , berkembang dan meninggal.
Rumah adat suku sasak ini memang terkenal mungil namun kaya fungsi selain sebagai rumah tinggal ada hal lain yang dapat dilakukan rumah ada ini. Misalnya untuk menyimpan padi atau bahan makanan. Oleh sebab itu kebanyakan rumah adat suku ini berbentuk kerucut karena pada bagian paling atas digunakan sebagai tempat penyimpanan. Di dalam rumah adat Sasak terdapat beberapa ruangan yakni ruang tamu, bale luar dan bale dalam. Bale luar dimanfaatkan sebagai tempat tidur bagi anggota keluarga. Sementara bale dalam menjadi tempat untuk menyimpan persediaan makanan dan harta benda keluarga. Bale dalam dapat beralih fungsi sesuai dengan kebutuhan misalnya Ketika ada anggota keluarga yang meninggal dunia, bale dalam dijadikan tempat untuk menyemayamkan jenasah sebelum dimakamkan. Tepat di samping tempat suku Sasak menyimpan persediaan makanan, terdapat dapur. Di dalam dapur inilah, anda dapat menjumpai tungku yang terbuat dari susunan batu bata. Suku Sasak memanfaatkan tungku itu untuk memasak dan ketika musim hujan tiba, tungku itu dijadikan perapian. Ketika anda mulai tertarik untuk melihat dari dekat bentuk rumah tradisional suku Sasak, pulau Lombok dapat menjadi tempat kunjungan wisata anda yang berikutnya.
Kotoran sapi yang digunakan untuk mengepel bukan serta merta langsung dari sapi loh, namun melewati beberapa tahap yaitu pembakaran dan penghaluskan sehingga mempermudah untuk digunakan. Menurut mereka, campuran kotoran sapi atau kerbau ini diyakini dapat menjaga lantai agar tidak mudah lembab dan retak. Soal kebenarannya entahlah tetapi yang jelas lantai pada rumah adat masyarakat sasak memang terlihat kokoh dan tidak ada retak.
Memasuki rumah , anda akan menapaki tiga buat anak tangga tepat didepan pintu masuk rumah yang terbuat dari campuran bata,semen dan tanah. Dalam kehidupan suku sasak , jumlah anak tangga itu menjadi simbol keluarga ideal yaitu keluarga yang terdiri dari anak, ayah dan ibu. Nah, proses menapakan kaki anda sendiri juga memiliki simbol loh, menurut mereka menapaki tiga anak tangga tersebut manusia yang ada di dunia selalu menjalani tiga alur kehidupan yaitu lahir , berkembang dan meninggal.
Rumah adat suku sasak ini memang terkenal mungil namun kaya fungsi selain sebagai rumah tinggal ada hal lain yang dapat dilakukan rumah ada ini. Misalnya untuk menyimpan padi atau bahan makanan. Oleh sebab itu kebanyakan rumah adat suku ini berbentuk kerucut karena pada bagian paling atas digunakan sebagai tempat penyimpanan. Di dalam rumah adat Sasak terdapat beberapa ruangan yakni ruang tamu, bale luar dan bale dalam. Bale luar dimanfaatkan sebagai tempat tidur bagi anggota keluarga. Sementara bale dalam menjadi tempat untuk menyimpan persediaan makanan dan harta benda keluarga. Bale dalam dapat beralih fungsi sesuai dengan kebutuhan misalnya Ketika ada anggota keluarga yang meninggal dunia, bale dalam dijadikan tempat untuk menyemayamkan jenasah sebelum dimakamkan. Tepat di samping tempat suku Sasak menyimpan persediaan makanan, terdapat dapur. Di dalam dapur inilah, anda dapat menjumpai tungku yang terbuat dari susunan batu bata. Suku Sasak memanfaatkan tungku itu untuk memasak dan ketika musim hujan tiba, tungku itu dijadikan perapian. Ketika anda mulai tertarik untuk melihat dari dekat bentuk rumah tradisional suku Sasak, pulau Lombok dapat menjadi tempat kunjungan wisata anda yang berikutnya.
wisata rumah2 adat aja nih bro...
lantai rumah sasak dipel pake kotoran sapi, tp bukan langsung ya


0
3.1K
Kutip
5
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan