MAKASSAR, FAJAR -- Seorang pengguna setia ponsel Nokia terhenyak. Ia baru saja
mengetahui, bahwa Nokia tidak lagi memproduksi telepon seluler (ponsel).
Pengguna Nokia bernama Syaifuddin ini bahkan mengaku sangat kaget. Ia baru saja mencari aksesoris ponsel Nokia kesayangannya di Mal Panakkukang, Makassar, Sabtu petang, 26 April. Ia menyebut ponsel Nokia itu bandel dan telah melegendaris dalam hidupnya. "Saya sepertinya tiba-tiba dipaksa berpisah dengan salah seorang sahabat dekat saya ketika ponsel Nokia tidak lagi diproduksi. Saya akan menyimpan baik-baik ponsel ini sebagai kenangan," kata Syaifuddin sambil memperlihatkan salah satu jenis ponsel Nokia di genggamannya.

Lantas, bisnis apa di balik berhentinya produksi ponsel Nokia tersebut?
Perusahaan besutan Bill Gates, Microsoft, ternyata menyelesaikan pembelian bisnis ponsel
asal Finlandia, Nokia dengan nilai USD7,5 miliar.Transaksi ini sekaligus menandai berakhirnya produksi ponsel oleh Nokia.

Kesepakatan jual-beli antara kedua perusahaan, seharusnya selesai awal tahun ini. Namun, berbagai kendala dan hambatan di tingkat regulator, sehingga penyelesaian pembelian baru terlaksana.

"Kami menyambut perangkat dan layanan bisnisNokia ke dalam keluarga kami. Kemampuan mobile dan aset yang mereka bawa, akan memajukan transformasi kami," kata kepala eksekutif Microsoft, Satya Nadella seperti dilansir BBC. (dny-mp/rif-bas)