PURWOKERTO (BanyumasNews.Com) – Kegiatan ‘Banyumas Extravaganza 2014′ sebagai puncak peringatan Hari Jadi Ke-432 Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang digelar Minggu (27/04) mengangkat tema yang cukup menarik “Topeng dalam balutan batik Banyumas”. Event ini, sebagaimana disampaikan Kabag Humas dam Protokol Sekretariat Daerah Banyumas Ahmad Suryanto diharapkan semakin mengenalkan potensi pariwisata Kabupaten Banyumas.
Arak-arakan peserta dimulai sekitar pukul 08.00 pagi dimulai dari depan bioskop Rajawali di Jl S Parman, bergerak dengan berjalan kaki ke utara, sampai di perempatan Srimaya belok kiri menyusuri Jl. Jend Sudiman hingga alun-alun kota Purwokerto. Peserta terdiri dari sekolah-sekolah SLTP/SLTA di Purwokerto dan sekitarnya, Dewan Kesenian, instansi/SKPD, perwakilan kesenian dari kecamatan se Kabupaten Banyumas dan peserta dari perusahaan swasta.
Sesuai tema, topeng dan batik menjadi hiasan yang dominan pada pakaian yang dikenakan peserta. Sekitar pukul 14.00 peserta terakhir baru sampai di alun-alun, dan beberapa kelompok peserta sempat kehujanan ketika melewati panggung dewan juri di depan SMP 1 Purwokerto / Bank Danamon. Namun peserta tetap semangat menyelesaikan parade hingga finish di alun-alun.
Tak kalah menarik atraksi sebanyak 432 penari kentongan yang unjuk kebolehan di depan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dengan tampilan koreografi tari yang rancak. Gubernur Ganjar Pranowo pun tampak terhibur. Dalam sambutannya Ganjar Pranowo mengatakan gelaran Banyumas Extravaganza akan mampu menjual Banyumas dalam pengembangan pariwisata.
Gelaran Banyumas Extravaganza 2014 dinilai lebih menarik dari tahun sebelumnya. “Tema topeng dengan balutan batik menarik, karena memperlihatkan sentuhan seni sekaligus batik khas Banyumas yang belum banyak diketahui”, komentar Wahyu (47) warga Berkoh yang sejak pagi sudah ikut berdesak-desakan demi melihat iring-iringan peserta pawai budaya tahunan ini. Dia pun berharap setiap tahun event pawai budaya di kota Purwokerto ini berganti tema, sehingga tidak membosankan.
“Tapi untuk musik kenthongan tetap harus ada, karena itu sudah menjadi ciri khas Banyumas” lanjut Wahyu.
Banyumas Extravaganza ditonton ribuan warga yang memadati jalan-jalan protokol Purwokerto, dan tak pelak banyaknya pengunjung ini mendatangkan rezeki bagi para pedagang tiban. “Lumayan mas berkah pawai extravaganza ini, dagangan laris”, kata Slamet pedagang es teh di perempatan Palma. (BNC/puh)
source 1
source 2