Hai gan/sis..
Ane mau berbagi informasi suatu kepulauan di Indonesia, dimana sekaligus bisa menjadi destinasi wisata yang pantas dikunjungi bagi kalian semua.

Dimanakah itu??? Sesuai dengan judul Thread ini.. Yaitu Kepualauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Lokasi tepatnya ada di bawah ini..






Sumber : beritadaerah

Menata Kawasan wisata Derawan adalah mimpi dinas pariwisata kabupaten Berau beberapa tahun yang lalu saat saya diminta walikota Tarakan mengunjungi Derawan sebagai tempat yang terindah di Kalimantan Timur. Penduduk Derawan kala itu masih berjumlah sekitar 1.000 orang, jumlah penginapan – home stay masih dimiliki oleh wisatawan asal Perancis, masih sedikit jumlahnya, hanya ada satu resort yang terbuat dari kayu Derawan Dive Resort.



Mimpi kabupaten Berau kala itu adalah menata pulau Derawan menjadi pusat pariwisata Kalimantan Timur, menjadi daya tarik utama wisata Kalimantan Timur. Saya teringat saat itu mereka mulai menyusun regulasi sekitar Derawan, Maratua, Sangalaki menjadi daerah terlarang untuk perburuan penyu, karena disini memang penyu-penyu selalu berkumpul untuk bertelur, bahkan penelitian pernah dilakukan, penyu-penyu dari berbagai penjuru dunia berkumpul di sekitar Derawan.



Regulasi ini membuahkan banyak penduduk ditertibkan untuk tidak mengambil telur atau berburu penyu yang tadinya memang mereka hidup dari hasil penangkapan penyu atau telurnya. Selain penduduk ditertibkan kebiasaan penduduk melepaskan ribuan anak penyu untuk menjaga habitat mereka semakin ditingkatkan.



Masih berkutat dengan regulasi, maka pemerintah daerah mulai membatasi ijin pendirian resort, resort-resort yang belum berijin diminta untuk melengkapi, beberapa resort di Sangalaki, Derawan belum bisa beroperasi lagi, termasuk pemilik asing karena ijin harus diurus terlebih dahulu. Hal ini tentunya berdampak negatif terhadap pertumbuhan pariwisata Derawan.

Resort di Sangalaki yang semula ramai dikunjungi wisatawan asing sekarang sudah tidak lagi ramai sebab pengelola baru masih menata agar lebih professional dibandingkan manajemen sebelumnya. Tahun 2014 ini saat saya berkunjung kesana, resort sedang dialihkan ke operator group besar yang sudah berpengalaman.


Resort Sangalaki (pulau kecil dari kepulauan Dermawan)

Apakah regulasi ini bisa membatasi jumlah resort yang tumbuh? Kenyataannya berbeda, sekarang ini hampir semua penduduk Derawan menyewakan rumahnya untuk tamu yang datang, dalam satu masa liburan wisatawan lokal bisa meningkat hingga 500 orang, tentulah ini mengubah mata pencaharian penduduk dari nelayan menjadi penjual produk dan jasa wisata. Penginapan bertumbuh bak jamur yang merebak sekalipun belum mendapatkan ijin, asal ada kamar cukuplah disajikan penginapan yang bagi penggemar wisatawan bahari yang tidak menuntut kemewahan kamar.





Jejak pembenahan wisata Derawan belum berhasil menjamah kerusakan taman bawah laut yang sepanjang Kakaban kebanyakan sudah hancur terkena bom nelayan yang mencari ikan, cara mencari ikan seperti ini sangat counter productive dengan industri pariwisata. Ikan-ikan besar masih nampak di sepanjang pulau Kakaban, namun menjadi tidak indah lagi tanpa taman laut karena ketidaktahuan nelayan bahwa nilai ekonomi dari taman laut bisa lebih berharga dan berlangsung lama dari menangkap beberapa ekor ikan yang juga bisa punah.

Manusia juga unsur penting dalam menghidupkan sektor pariwisata, penduduk Derawan sontak kaget ketika makin banyak orang berkunjung ke pulaunya, mereka masih belum belajar bisnis wisata. Kebersihan yang menjadi andalan pariwisata perlu dilakukan perbaikan, pulau Derawan yang putih bersih perlu dibersihkan dari sampah yang masih nampak di beberapa tempat, di sebuah resort yang saya kunjungi, tumpukan makanan bekas sering dibuang langsung ke laut, hal ini tentunya membuat laut menjadi kotor, selain unsur kebersihan, membuang sampah membuat tidak nyaman pengunjung pulau.


Sampah berserakan di pinggir pantai

Penduduk memerlukan pendidikan yang mendasar dalam mengelola pariwisata, sikap bersih haruslah ada untuk menarik wisatawan. Sesudah lima tahun berlalu sejak kunjungan saya pertama, saat ini penduduk Derawan sudah berjumlah sekitar 2.000 orang, untuk jumlah penduduk yang makin bertambah menjaga kebersihan harus bisa diterapkan sejak dini sebelum lebih lagi bertambah kotor.


Penduduk Derawan

Selain kebersihan tentulah penduduk memerlukan keramahan, penduduk Derawan sudahlah sopan dan ramah, selanjutnya ini modal yang bisa dikembangkan dengan berbagai tata layan yang berstandar internasional, selain keramahan tentulah ditambahkan sikap mau melayani yang masih belum ada di Derawan. Beberapa penduduk sudah menunjukan sikap mau melayani, sikap ini perlu kembali dan kembali diingatkan, dijalankan.

Regulasi, manusia, memerlukan penataan untuk pertumbuhan pariwisata Derawan, hal yang utama lagi adalah infrastruktur wisata Derawan perlu juga untuk disiapkan. Infrastruktur tatanan air minum juga pembuangan limbah air harus segera direvitalisasi agar menjamin kenyamanan wisatawan. Listrik sudah disiapkan hanya kapasitasnya perlu dipastikan bagaimana bisa ditingkatkan.

Derawan memiliki daya tarik pariwisata yang kuat , ibarat sebuah rumah cantik, maka Derawan memang cantik. Manta, Penyu, ikan-ikan yang berjenis-jenis dan berbagai spot diving, snorkeling adalah kecantikan yang menarik wisatawan, namun Derawan perlu mendandani diri agar menjadi tempat yang nyaman, menawan dan lebih dari kecantikannya ditengah pertumbuhannya yang sangat pesat.


Pantai Pasir Putih

( Fokus sama air lautnya yah gan !!! )

Air Laut Biru-Kehijauan


Pesona Terumbu Karang


Pesona Terumbu Karang

Dan bagi anda-anda yang suka diving, sedikit info bagi kalian jika suatu saat nanti pergi ke tempat ini..


Peta Diving Derawan

Sekian informasi mengenai Kepulauan Derawan. Semoga anda suka dan tertarik untuk berliburan di tempat nan indah ini.


Sumber : beritadaerah


Penulis Fadjar Ari Dewanto adalah Direktur Lembaga Pengembangan Manajemen dan Investasi Daerah (Lepmida)

Support by :