- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengenal Sistem Kendali Fly by Wire, Tekhnologi jagoannya pak BJ HABIBIE


TS
yudhafals
Mengenal Sistem Kendali Fly by Wire, Tekhnologi jagoannya pak BJ HABIBIE
Welcome To My Thread
Kenapa Ane Bilang Tekhnologi Jagoannya Pak Habibie ???
jawabannya adalah Karna Semua Pesawat rancangannya menggunakan sistem Fly by Wire mulai dari N250 sampe pesawat terbarunya R80 yang insya allah terbang 2017, amin

Sebelum Kita ketopik utama yaitu membahas Fly By Wire alangkah baiknya kita membaca berita terbaru tentang perkembangan pesawat terbaru BJ Habibie yaitu R80, Cekidot langsung buka aja spoiler dibawah ini.
Spoiler for R80 The Next N250:
Spoiler for Ini 3 Tahap Proyek Pembuatan Pesawat R80 Rancangan BJ Habibie:
Jakarta -Mantan Menristek BJ Habibie sedang merancang pesawat jenis turbo prop R80 yang kini dikembangkan oleh PT Regio Aviasi Industri (RAI) bersama PT Dirgantara Indonesia (PT DI).
Persiapan pembuatan pesawat ini mulai sejak 2013 lalu. Ada beberapa tahapan proses pembuatan pesawat berkapasitas 80 penumpang ini.
Presiden Direktur RAI Agung Nugroho menyebutkan pengembangan pesawat baling-baling ini terbagi menjadi 3 fase:
Fase pertama merupakan tahap desain awal atau preliminary design, uji pasar, uji finansial dan bisnis, mencari konsumen dan rencana bisnis. Fase ini dilakukan di tahun 2013-2014.
"Kita sekarang di dalam business plan (rencana bisnis) dan pleminiary design atau design awal," kata Agung ditemui di acara MoU antara PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Fase kedua, yaitu full scale development (pengembangan skala penuh) dilakukan dari tahun 2014 hingga 2017. Di fase ini dilakukan langkah-langkah yang lebih konkret antaralain detail design, pembuatan prototipe, uji coba terbang, sertifikasi tipe dan produk serta persiapan industrialisasi atau produksi massal.
Komisari PT RAI, Ilham Habibie mengatakan pada tahun depan prototipe pesawat ini sudah bisa dibuat. Juga termasuk harga dari pesawat ini pun sudah bisa diketahui.
"Kita belum tuntas, kita belum pilih engine, kokpitnya itu kalau sudah kita bakukan designya. Mungkin pertengahan atau akhir tahun. Kalau itu selesai definisi pesawat itu sudah oke, maka kita bisa berikan harga," katanya.
Fase ketiga, yaitu serial production, sales and product support. Fase yang dilakukan di 2018-selanjutnya ini mencakup produksi, penjualan, purna jual, dan pengembangan lebih jauh.
Spoiler for Dibantu Perusahaan Prancis, Pesawat R80 Ciptaan Habibie Siap Terbang 2017:
Jakarta -Perusahaan pembuat pesawat di dalam negeri PT Regio Aviasi Industri (RAI), mendapat bantuan dari perusahaan di sektor software design 3D asal Prancis, Dassault Systèmes untuk membuat desain pesawat R80.
Adapun pesawat sipil Regio Prop (R-80) adalah penerus pesawat N-250 yang diciptakan BJ Habibie. Saat ini pesawat tersebut diteruskan pembuatannya oleh anak BJ Habibie yaitu Ilham Habibie lewat RAI.
Pabrik pembuat pesawat R80 ini akan memasang platform Dassault Systèmes 3D EXPERIENCE untuk mendukung rekayasa kolaboratif dan pekerjaan manufakturnya.
Sedangkan Dassault Systèmes akan menyediakan solusi untuk kedirgantaraan, dan mengukur kemajuan proyek berdasarkan semua kriteria utama yang meliputi biaya, jadwal, beban kerja, kinerja, risiko, dan peluang.
"Dengan platform 3D EXPERIENCE Dassault Systèmes, kami ingin mengetahui secara real time perkembangan program pesawat kami mulai dari desain, simulasi, hingga perencanaan produksi dan integrasi," kata Presiden Direktur RAI Agung Nugroho di acara MoU PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
"Hal ini memastikan program kami akan terlaksana tepat waktu, sesuai anggaran dan pada saat yang sama meningkatkan nilai produk konsumen," tambah dia.
RAI akan memanfaatkan potensi dari platform 3D EXPERIENCE dengan keahlian Dassault Systèmes dan mitra bisnisnya di Indonesia, PT Nusantara Secom Infotech (PT NSI). Kerja sama ini akan membantu RAI menyelesaikan pesawat yang tengah dibuatnya, R80.
"Dassault Systèmes telah mendorong banyak inovasi yang mengubah cara kerja para insinyur, desainer, dan pemasok. Platform kami akan berfungsi sebagai katalis untuk memanfaatkan dan meningkatkan pengetahuan serta kemampuan RAI dan rantai pasokannya untuk menyelesaikan program R80 seperti yang dijanjikan," ungkap Managing Director for Asia Pasific South Dassault Systèmes, Samson Khaou.
Saat ini pesawat R80 yang berkapasitas 80 orang tersebut masih dalam tahap produksi. Ditargetkan, pesawat komuter sipil ini akan melakukan penerbangan perdananya pada 2017.
Spoiler for Ini Dia 2 Pesawat Pesaing R80 Rancangan BJ Habibie:
Jakarta -Pesawat turbo prop rancangan Mantan Menristek BJ Habibie R80 memiliki pesaing. Namun pesawat R80 memiliki kelebihan dibanding pesawat kompetitornya.
Pihak PT Regio Aviasi Industri (RAI) yang memproduksi pesawat ini, melalui Presiden Direktur RAI Agung Nugroho yakin, R80 mampu bersaing di pasar pesawat baling-baling di Indonesia. Agung menyebutkan ada dua kompetitor tersebut yaitu ATR dan Bombardier Dash-8.
"Tapi kita akan buat pesawat ini bisa berkompetisi dengan kita. Saat ini ada 2 kompetitor yang satu ATR, satu lagi Dash- 8. Kita posisikan dengan harga yang lebih kompetitif," kata Agung di acara penandatanganan MoU antara PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Optimisme Agung itu bukan tanpa alasan, Ia menjelaskan pesawat jenis tersebut digunakan maskapai penerbangan berbiaya murah (low cost carrier). Dikatakannya, jika dihitung secara direct operation cost (DOC) per seat per nautical mile, R80 jelas lebih murah.
"(Karena) kita menawarkan kapasitas yang lebih besar dari ATR. Kita kapasitasnya 80 seat sampai 90 seat," papar Agung.
Selain itu, dari sisi efisiensi, penggunaan bahan bakar atau avtur akan lebih diminimalkan dengan teknologi yang terpasang di pesawat ini.
Ia juga mengatakan, fitur lain yang akan digunakan adalah teknologi yang akan disesuaikan dengan sistem navigasi yang baru nantinya, yaitu berbasis pada satelit.
"Kita juga menawarkan features lain. Kita cocok pada next generation navigation system yang berbasis pada satelit. Juga Fly by Wire agar keamanan bisa ditingkatkan. Lalu noise (kebisingan) sama vibration (getaran) bisa kita tekan," katanya.
Spoiler for Setelah R80, BJ Habibie Siapkan Pesawat R100 Kapasitas 100 Penumpang:
Jakarta -Pesawat baling-baling (turbo prop) R80 rancangan Mantan Menristek BJ Habibie akan mulai diproduksi massal pada 2018. Setelah itu, PT Regio Aviasi Industri (PT RAI) sebagai produsen akan mengembangkan pesawat lain dengan kapasitas lebih banyak.
Komisaris PT RAI Ilham Habibie mengatakan pengembangan pesawat R80 telah rampung, perusahaan akan mengembangkan pesawat yang lebih panjang dengan kapasitas di atas 80 kursi.
"Ke depan R80 akan lebih panjangan menjadi R100. Akan diperpanjang menjadi R100. Kalau R80 penumpangnya 80 penumpang, R100 itu 100 penumpang," kata Ilham saat ditemui di sela acara penandatanganan MoU antara PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Putra dari Mantan Menristek BJ Habibie ini mengatakan R100 merupakan rencana jangka panjang dari PT RAI. Saat ini, perusahaan akan fokus menyelesaikan pembuatan pesawat R80 berkapasitas 80 penumpang yang sudah masuk dalam tahap desain awal. Pesawat ini ditargetkan akan mulai terbang (prototipe) di 2017 dan diproduksi di 2018.
"Ini (R80) dulu diselesaikan, tahun 2018 yang ini (diproduksi)," jelas Ilham.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Regio Aviasi Industri Agung Nugroho menyebut pesawat lain yang akan dikembangkan tersebut tak hanya dari segi kapasitasnya saja yang akan berubah, melainkan fitur-fitur lainnya.
"Semuanya nanti berubah, disesuaikan," katanya.
oke setelah kita membaca beberapa berita terbaru tentang pesawat terbaru rancangan BJ habibie yaitu R80, saatnya kita masuk ketopik utama yaitu Mengenal Sistem Kendali Fly by Wire , cekidot cek spoiler dibawah ini
Spoiler for Mengenal Sistem Kendali Fly by Wire:
Pernah naik pesawat terbang? Rasanya memang enak bisa melihat pemandangan dari ketinggian. Tapi tahukah Anda bagaimana pesawat itu bisa terbang?. Untuk bisa terbang, pesawat terbang masa kini menggunakan sistem kendali yang terkomputerisasi atau disebut dengan sistem fly by wire.
Sistem fly by wire mempunyai program komputer untuk mengolah data yang dipasok dari berbagai sensor di badan pesawat sehingga terkadang kinerja sistem fly by wire secara detil tidak sesuai dengan keinginan operator atau pilot.
Karena sistem kendali yang bisa berpikir ini, kerja pilot menjadi lebih ringan. Dengan menambahkan sebuah komputer digital antara pilot dan pesawat, maka banyak sekali keuntungan yang didapat.
Setelah membaca artikel ini, pembaca dapat memahami dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi cara kerja, manfaat, dan contoh pesawat yang telah menggunakan sistem kendali fly by wire.
Mengenal Sistem Kendali Fly By Wire
Pengertian Fly By Wire
Istilah “Fly-by-Wire” (FBW) menyiratkan sebuah sistem kontrol yang hanya menggunakan sinyal listrik. Dalam sistem kendali fly-by-wire ini tidak ada lagi penghubung hidraulik maupun mekanikal secara langsung antara pilot dengan control surface pada pesawat. Digital fly-by-wire (DFBW) menggunakan sistem kendali terbang elektronik yang dipasangkan dengan komputer digital untuk menggantikan sistem kendali mekanikal konvensional. Hal ini mengubah input-input manual milik pilot yang berhubungan dengan parameter-parameter kontrol. Sistem ini dikembangkan untuk menghasilkan efek operasional maksimum tanpa meninggalkan keselamatan.

Manfaat kontrol FBW awalnya digunakan oleh militer dan kemudian oleh pasar penerbangan komersial. Pesawat-pesawat penumpang dengan seri Airbus menggunakan FBW control dengan otoritas penuh yang diawali dengan seri A320 (walaupun beberapa fungsi FBW terbatas telah ada pada A310). Kemudian, Boeing pun mengikutinya dengan seri 777 dan desain-desain terbaru mereka.
Sejarah fly by wire
Pesawat yang pertama kali terbang dengan sistem ini adalah F-8C Crusader NASA yang telah dimodifikasi. Pesawat ini pertama kali terbang pada tahun 1972. Kemudian diikuti oleh USSR dengan Sukhoi T-4. Tak lama berselang, pesawat tempur Hawker Hunther yang telah dimodifikasi pusat penelitian Farnborough, Inggris menggunakan kontrol FBW di bangku kanan. Pada bangku kiri diperuntukkan untuk pilot penyelamat dengan kontrol konvensional dan saklar FBW. Sedangkan pesawat ulang-alik US yang memiliki kontrol fly-by-wire digital pertama kali digunakan dalam penerbangan bebas dengan uji coba pendekatan dan pendaratan pada tahun 1977. Pada tahun 1984, Airbus A320 menjadi pesawat penumpang pertama dengan kontrol fly-by-wire digital. Pada tahun 2005, Dassault Falcon 7X adalah jet bisnis pertama dengan kontrol fly-by-wire digital.

Dalam industri penerbangan Indonesia, teknologi fly by wire baru dikembangkan pada tahun 1990-an pada pesawat N-250.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cara Kerja Fly By Wire
1. Ketahanan

Perhatian utama dalam sistem fly-by-wire adalah ketahanan. Ketika sistem-sistem kontrol mekanik atau hidraulik mengalami kerusakan, maka biasanya kerusakan terjadi secara bertahap. Sedangkan jika kerusakan terjadi pada sistem komputer kontrol penerbangan, maka kerusakan dapat menyebabkan pesawat menjadi tak terkendali secara langsung. Oleh karena itu, kebanyakan sistem fly-by-wire menggabungkan beberapa sistem komputer di dalamnya (triplex, quadruplex, dan lain-lain). Penggabungan beberapa komputer ini hampir sama dengan cadangan mekanik atau hidraulik maupun kombinasi keduanya. FBW modern biasanya menghindari terjadinya gabungan sistem kontrol dengan menambah saluran-saluran FBW secara terpisah dan berdiri sendiri. Hal ini digunakan untuk mengurangi peluang kegagalan total hingga tingkat yang amat kecil yang bisa diterima sistem.
2. Pemrosesan sinyal
Sebuah sistem kontrol penerbangan fly-by-wire digital hampir sama dengan sistem analognya. Namun, pemrosesan sinyal dilakukan oleh komputer digital. Hal ini dapat meningkatkan fleksibilitas karena komputer digital bisa menerima input dari sensor manapun dalam pesawat terbang. Stabilitas elektronik juga akan meningkat karena sistem ini tidak begitu bergantung pada nilai-nilai komponen listrik penting dalam sebuah pengontrol analog.
Untuk memproses sinyal yang masuk, komputer akan membaca posisi dan menjalankan input dari kontrol pilot dan sensor-sensor pesawat sehingga terjadi penyelesaian persamaan differensial untuk menentukan sinyal perintah yang cocok untuk menggerakkan kontrol penerbangan yang sesuai.

3. Segel penerbangan
Pemrograman secara digital dimaksudkan untuk membuka akses terhadap perlindungan (proteksi) pada segel penerbangan. Perancangan pesawat dibuat dengan karakter pengemudian pesawat yang tepat, agar tetap berada dalam batas-batas aerodinamika dan struktur pesawat terbang. Sebagai contoh, ketika pesawat berada pada kondisi yang membahayakan seperti mesin mati mendadak atau pesawat berputar, maka komputer dalam mode perlindungan penerbangan dapat membantu pilot mengendalikan pesawat. Software yang terdapat dalam komputer dapat digunakan untuk menyaring input kontrol agar terhindar dari guncangan.
Beberapa aplikasi sistem fly by wire pada pesawat menggunakan tuas yang berada di samping atau di tengah perangkat komputer tersebut. Tuas samping dapat membuat proses pengemudian menjadi lebih ringan, lebih sederhana dan tidak menonjol. Selain itu juga dapat mengurangi beban pekerjaan pilot.

Manfaat Fly By Wire
1. Fleksibilitas
Sistem elektronik fly-by-wire bisa bereaksi dengan fleksibel terhadap perubahan kondisi aerodinamika. Caranya adalah dengan menyesuaikan pergerakan bidang kontrol pesawat sehingga reaksi pesawat terbang terhadap kontrol input sesuai dengan kondisi penerbangan. Selain itu, sistem elektronik membutuhkan perawatan yang lebih mudah dibandingkan dengan sistem mekanik dan hidraulik yang membutuhkan pelumasan, penyesuaian tegangan, pemeriksaan kebocoran, penggantian oli, dan lain-lain. Lebih dari itu, posisi sirkuit elektronik yang berada diantara pilot dan pesawat dapat meningkatkan keselamatan. Contohnya, sistem kontrol dapat mencegah mesin mati tiba-tiba, serta dapat mengingatkan pilot ketika menekan airframe terlalu kuat.
2. Keamanan
Teknologi fly by wire dinilai mampu memberikan jaminan keamanan penerbangan yang lebih baik. Dengan fly by wire, komputer bisa sewaktu-waktu mengambil alih kemudi pesawat jika tiba-tiba pilot lengah. Sistem ini juga sekaligus melakukan berbagai koreksi terhadap `kesalahan manusiawi` (human error) yang dilakukan pilot.
3. Stabilitas
Dengan menambahkan komputer digital pada sistem pengemudian pesawat, maka banyak sekali keuntungan yang didapat. Fly by wire membuat pesawat lebih ringan karena perangkat ini dapat mengeliminir beberapa sistem mekanikal hidrolik. Selain itu, pesawat juga memiliki kemampuan bermanuver lebih baik karena komputer dapat melakukan penyesuaian performa pesawat ratusan kali lebih baik tiap detiknya dibandingkan dengan manusia. Hal ini membuat penumpang pesawat dapat terbang dengan lebih nyaman dan bahan bakar menjadi lebih efisien. Pada pesawat militer, fly by wire menjadikan pesawat lebih tahan terhadap kerusakan akibat pertempuran dibandingkan dengan sistem kendali konvensional.
4. Penghematan beban
Sebuah pesawat FBW mempunyai bobot yang lebih ringan daripada pesawat lain dengan desain sejenis yang menggunakan kontrol-kontrol konvensional. Hal ini disebabkan oleh berat keseluruhan komponen sistem yang lebih ringan dan aerodinamika alami lebih stabil. Faktor kestabilan aerodinamika alami ini sangat berpengaruh pada pesawat tempur untuk keperluan pada saat melakukan manuver. Penstabil aerodinamika alami terdiri dari penstabil vertikal dan horizontal (sirip dan ekor belakang pesawat) yang biasanya terdapat di bagian belakang badan pesawat. Apabila struktur-struktur ini bisa diperkecil ukurannya, maka beban airframe akan berkurang.
Beberapa Pesawat Dengan Sistem Fly By Wire
Airbus A320

Airbus A320 adalah jenis kelompok pesawat penumpang komersial jarak dekat sampai menengah yang diproduksi oleh Airbus. A320 merupakan pesawat penumpang pertama dengan sebuah sistem kendali fly by wire. Dengan demikian, pilot mengendalikan penerbangan melalui penggunaan sinyal elektronik dan bukan secara mekanik yang menggunakan hendel dan sistem hidrolik. Kelompok pesawat A320 (yang termasuk A318, A319, A320, dan A321, serta pesawat jet bisnis ACJ) adalah satu-satunya kelompok pesawat berbadan sempit (narrow-body) yang diproduksi Airbus. Airbus merupakan maskapai penerbangan pertama yang menggunakan sistem fly by wire.



Sistem kendali pesawat terbang berbasis elektronik ini digunakan pada pesawat N250 yang menggunakan mesin turbo-prop. Pada pesawat ini, semua sistem dikendalikan melalui mekanisme elektronik atau digital. Teknologi ini adalah yang pertama di dunia yang diadopsi pada pesawat bermesin turbo-prop seperti N250. Dengan teknologi dan struktur mesin yang mampu membuat pesawat melesat dengan kecepatan hingga di atas 300 knot, maka N250 menjadi pesawat yang cukup tangguh untuk beroperasi pada beragam kondisi cuaca. Prototipe pesawat ini dibuat pada tahun 1992 dengan kapasitas 50 penumpang dan pertama kali terbang pada tahun 1995.
Boeing 777

Boeing 777 adalah pesawat pertama yang bentuk badannya dirancang secara penuh dengan menggunakan desain komputer. Pada varian yang baru, pesawat ini dilengkapi dengan "ruangan lantai atas tambahan" yang dapat digunakan sebagai tempat istirahat bagi para awak pesawat. Dalam pembuatan kokpitnya, pihak Boeing mendapat masukan dari sekitar 600 orang pilot. Pesawat ini menggunakan layar LCD yang terpadu dalam bentuk glass cockpit.
Sistem kendali fly by wire kini telah banyak diaplikasikan pada beberapa pesawat terbang, baik pada pesawat penumpang komersial maupun pesawat tempur. Sistem kendali ini memudahkan pilot dalam mengemudikan pesawat dan mengurangi ’human error’. Digital fly-by-wire (DFBW) menggunakan sistem kendali terbang elektronik yang dipasangkan dengan komputer digital untuk menggantikan sistem kendali mekanikal konvensional.
Dengan menggunakan sirkuit-sirkuit kontrol listrik yang digabungkan dengan komputer, perancangan pesawat dapat menghemat beban, memperbaiki ketahanan, dan menggunakan komputer untuk mengurangi hal-hal yang tak diinginkan. Sistem fly by wire yang modern dan semakin maju dapat digunakan untuk keperluan pengendalian pesawat tempur yang membutuhkan kestabilan yang lebih tinggi.
Spoiler for Buka Gann:
Sangat berharap


sangat amat menolak banget

Spoiler for Sumur:
0
17K
Kutip
96
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan