- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ketum PBNU : Masa Indonesia Pemimpinnya 'Klemar - Klemer'


TS
yantique
Ketum PBNU : Masa Indonesia Pemimpinnya 'Klemar - Klemer'
Ketum PBNU :
Masa Indonesia Pemimpinnya 'Klemar - Klemer'

Jakarta, Sayangi.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Said Aqil Siroj mengatakan kriteria pemimpin menurut Islam di antaranya adalah tegas, berani, adil, dan pintar.
"Masak Indonesia negara besar berpenduduk 250 juta kok pemimpinnya 'klemar-klemer'," kata Said Aqil saat memberikan sambutan dalam acara Urun Rembug Kepemimpinan Nasional Perempuan yang digelar Fatayat NU di Jakarta, Kamis (24/4/2014).
Menurut dia, dalam kitab klasik al-Ahkam al-
Sultoniah karya Imam Mawardi disebutkan tujuh kriteria pemimpin, yaitu adil, berilmu pengetahuan, sehat jasmani, bersih, cerdas,berani, dan tegas.
Ketika ditanya apakah kriteria itu mengarah kepada bakal calon presiden tertentu, Said Aqil mengatakan ia hanya memaparkan kriteria pemimpin sesuai kitab itu.
"Saya tidak menyebut nama. Saya hanya mengutip kitab," katanya.
Sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas),katanya, NU tidak terlibat dukung
mendukung calon presiden yang merupakan wilayah partai politik.
Namun, kata dia, NU yang turut mendirikan
Indonesia, tetap memiliki kewajiban untuk
mengawal negara, mencapai cita-cita mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur.
Dalam mencapai tujuan bernegara itu, kata Said Aqil, faktor kepemimpinan nasional juga menjadi hal yang penting.
http://www.sayangi.com/politik1/read/22109/ketum-pbnu-masa-indonesia-pemimpinnya-klemar-klemer
SENIN, 03 MARET 2014 | 13:21 WIB
Ruhut Sitompul:
Jokowi Klemar-klemer Kok Nyapres?

TEMPO.CO , Jakarta - Politikus Partai Demokrat,
Ruhut Sitompul, mengaku senang jika Gubernur
DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi benar-
benar diajukan oleh Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan sebagai calon presiden dalam
pemilu tahun ini. Alasannya, kata dia, Jokowi
belum punya rekam jejak yang dapat dijadikan
panutan masyarakat Indonesia. "Lagipula
Jokowi orangnya klemar-klemer , kok mau
nyapres?" katanya saat dihubungi, Senin, 3
Maret 2014.
Sebaliknya, Ruhut malah ngeri jika nanti Jokowi
benar-benar maju sebagai calon presiden.
"Orang lugu kok jadi presiden? Ditipu nanti,"
ujarnya. (Baca: Mega Putuskan Jokowi Capres
Sejak Dua Pekan Lalu?)
Ruhut menilai orang nomor satu di Jakarta itu
bukanlah negarawan. Hal itu, kata Ruhut,
terlihat dari sikapnya yang selalu saja mesam-
mesem seperti orang sawan ketika ditanya
pencalonannya sebagai presiden.
Gaya mencla-mencle ala Jokowi pun dikritik
Ruhut. Dia menilai gaya itu bukanlah sikap
orang nomor satu di Indonesia. "Orang lemas
begitu tak cocoklah memimpin Indonesia," kata
Ruhut sambil tertawa.
Poltak--sapaan akrab Ruhut--mencontohkan
gaya mencla-mencle Jokowi saat menangani
kasus pengadaan bus Transjakarta. Jika
memang Jokowi yakin ada korupsi dalam proyek
itu, Ruhut menyarankan untuk melapor ke
Komisi Pemberantasan Korupsi. "Kan sudah ada
MoU-nya," ujarnya.
Karena beberapa alasan itulah Ruhut
menyatakan partainya tak masalah jika memang
Jokowi akan maju sebagai capres dari PDI
Perjuangan. Ruhut malah mempersilakan bekas
Wali Kota Solo itu beradu rekam jejak dengan
pimpinan partainya
Sebelumnya, PDI Perjuangan tinggal menunggu
waktu yang tepat untuk mendeklarasikan Jokowi
sebagai calon presiden. Ketua Dewan Pimpinan
Pusat PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira
mengatakan deklarasi bisa dilakukan pada bulan
ini atau April mendatang. "Semua orang juga
sudah tahu (Jokowi menjadi calon presiden).
Tinggal menunggu deklarasi dan situasi politik
yang berkembang," kata Andreas kepada Tempo
akhir pekan kemarin.
Keputusan Megawati, kata Andreas,
Masa Indonesia Pemimpinnya 'Klemar - Klemer'

Jakarta, Sayangi.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Said Aqil Siroj mengatakan kriteria pemimpin menurut Islam di antaranya adalah tegas, berani, adil, dan pintar.
"Masak Indonesia negara besar berpenduduk 250 juta kok pemimpinnya 'klemar-klemer'," kata Said Aqil saat memberikan sambutan dalam acara Urun Rembug Kepemimpinan Nasional Perempuan yang digelar Fatayat NU di Jakarta, Kamis (24/4/2014).
Menurut dia, dalam kitab klasik al-Ahkam al-
Sultoniah karya Imam Mawardi disebutkan tujuh kriteria pemimpin, yaitu adil, berilmu pengetahuan, sehat jasmani, bersih, cerdas,berani, dan tegas.
Ketika ditanya apakah kriteria itu mengarah kepada bakal calon presiden tertentu, Said Aqil mengatakan ia hanya memaparkan kriteria pemimpin sesuai kitab itu.
"Saya tidak menyebut nama. Saya hanya mengutip kitab," katanya.
Sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas),katanya, NU tidak terlibat dukung
mendukung calon presiden yang merupakan wilayah partai politik.
Namun, kata dia, NU yang turut mendirikan
Indonesia, tetap memiliki kewajiban untuk
mengawal negara, mencapai cita-cita mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur.
Dalam mencapai tujuan bernegara itu, kata Said Aqil, faktor kepemimpinan nasional juga menjadi hal yang penting.
http://www.sayangi.com/politik1/read/22109/ketum-pbnu-masa-indonesia-pemimpinnya-klemar-klemer
SENIN, 03 MARET 2014 | 13:21 WIB
Ruhut Sitompul:
Jokowi Klemar-klemer Kok Nyapres?

TEMPO.CO , Jakarta - Politikus Partai Demokrat,
Ruhut Sitompul, mengaku senang jika Gubernur
DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi benar-
benar diajukan oleh Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan sebagai calon presiden dalam
pemilu tahun ini. Alasannya, kata dia, Jokowi
belum punya rekam jejak yang dapat dijadikan
panutan masyarakat Indonesia. "Lagipula
Jokowi orangnya klemar-klemer , kok mau
nyapres?" katanya saat dihubungi, Senin, 3
Maret 2014.
Sebaliknya, Ruhut malah ngeri jika nanti Jokowi
benar-benar maju sebagai calon presiden.
"Orang lugu kok jadi presiden? Ditipu nanti,"
ujarnya. (Baca: Mega Putuskan Jokowi Capres
Sejak Dua Pekan Lalu?)
Ruhut menilai orang nomor satu di Jakarta itu
bukanlah negarawan. Hal itu, kata Ruhut,
terlihat dari sikapnya yang selalu saja mesam-
mesem seperti orang sawan ketika ditanya
pencalonannya sebagai presiden.
Gaya mencla-mencle ala Jokowi pun dikritik
Ruhut. Dia menilai gaya itu bukanlah sikap
orang nomor satu di Indonesia. "Orang lemas
begitu tak cocoklah memimpin Indonesia," kata
Ruhut sambil tertawa.
Poltak--sapaan akrab Ruhut--mencontohkan
gaya mencla-mencle Jokowi saat menangani
kasus pengadaan bus Transjakarta. Jika
memang Jokowi yakin ada korupsi dalam proyek
itu, Ruhut menyarankan untuk melapor ke
Komisi Pemberantasan Korupsi. "Kan sudah ada
MoU-nya," ujarnya.
Karena beberapa alasan itulah Ruhut
menyatakan partainya tak masalah jika memang
Jokowi akan maju sebagai capres dari PDI
Perjuangan. Ruhut malah mempersilakan bekas
Wali Kota Solo itu beradu rekam jejak dengan
pimpinan partainya
Sebelumnya, PDI Perjuangan tinggal menunggu
waktu yang tepat untuk mendeklarasikan Jokowi
sebagai calon presiden. Ketua Dewan Pimpinan
Pusat PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira
mengatakan deklarasi bisa dilakukan pada bulan
ini atau April mendatang. "Semua orang juga
sudah tahu (Jokowi menjadi calon presiden).
Tinggal menunggu deklarasi dan situasi politik
yang berkembang," kata Andreas kepada Tempo
akhir pekan kemarin.
Keputusan Megawati, kata Andreas,
Diubah oleh yantique 26-04-2014 18:06
0
6.6K
63


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan