Elektabilitas Jokowi semakin menurun drastis dikarenakan banyaknya serangan yang menyudutkan kapabilitas dari Gubernur DKI ini. Serangan terhadap Jokowi di dunia maya banyak menyerang dari sudut Religius sang Gubernur.
Sikap Jokowi yang mempertahankan lurah susan, dekat dengan konglomerat cina dan pengalaman masa lalunya yang memiliki wakil Non Muslim menjadi pemberitaan kampanye Negatif Terhadap Jokowi.

Oleh karenanya, tidak heran apabila PDIP mencoba menarik Tokoh-tokoh yang cukup dikenal religius untuk mengimbangi pemberitaan tersebut. namun sosok tersebut harus juga tidak terlihat lebih dominan dari Jokowi. Ketiga nama tersebut antara lain:

1. Mahfud MD
Mahfud merupakan Kader PKB Yang memiliki dukungan dari organisasi Masa Islam terbesar di Indonesia NU (Nahdatul Ulama). dan merupakan sosok yang secara terbuka menyatakan kekaguman dan dukungan terhadap tokoh FPI Habib Rizieq.
baca : Mahfud MD: Habieb Rizieq itu Sangat Lembut

2. Jusuf Kalla
JK merupakan sosok yang memiliki citra positif di media Islam di Indonesia, seperti Arrahmah.com & [url=http://www.voa-islam.com,]www.voa-islam.com,[/url] terutama Ketegasan JK terhadap kontroversi pembangunan gereja di wilayah Bogor.
"Apa salahnya pembangunan dipindah lokasi sedikit saja, Tuhan tidak masalah kamu mau doa di mana. Izin Membangun gereja bukan urusan Tuhan, tapi urusan Walikota,” begitu khasnya Jusuf Kalla dengan nada yang tinggi"
Baca : Inilah Sikap Tegas Jusuf Kalla Soal Gereja

3. Ryamizard Ryacudu
Ketika menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu di kalangan anak buahnya dikenal sebagai "Jenderal Kiai" karena sikapnya yang rajin beribadah dan membangun sarana-sarana keislaman di lingkungan militer. Bahkan ketika kecil, Ryamizard dijuluki "Si Hadis" karena kepandaiannya menghafal sejumlah hadis Rasulullah
Baca : tokohindonesia.com

Prabowo bisa dibilang lebih maju dalam menggandeng partai-partai islam untuk berkoalisi. langkah Jokowipun bisa dibilang belum terlambat. ketiga nama Cawapres ini tentunya diharapkan dapat menangkal kampanye negatif bahwa Jokowi adalah Tokoh Pluralis. dengan menggandeng ketiga nama tersebut diharapkan Image Jokowi yang Nasionalis Pluralis dapat lebih menjadi Nasionalis Agamis.

Yang menjadi pertanyaan, dari ketiga orang tersebut siapa yang tak terlihat seperti Presiden ??
Lowongan masih dibuka........