Bisnis.com, JAKARTA --Terkait kemungkinan membangun koalisi, Partai Golkar telah menyatakan putus hubungan dengan Partai Kebangkitan Bangsa.

Partai Golkar mengaku bahwa pihaknya telah menghentikan komunikasi politik dengan PKB karena tidak menemui visi dan misi yang sama untuk berkoalisi dalam Pilpres 2014 nanti.

Hal tesebut disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari usai diskusi bertemakan Pemilu Bikin Pilu, di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (26/4/2014).

"Pembicaraan dengan PKB tidak berlanjut karena ada pembicaraan dari pihak sana agar silakan tinggalkan saya (Golkar)," tutur Hajriyanto.

Kendati demikian, menurut Hajriyanto, saat ini Partai Golkar sudah berkomunikasi intensif dengan dua partai politik peserta Pemilu yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

"Pembicaraan dilakukan dan sudah sangat maju dengan Hanura dan PKS. Dengan parpol yang lain juga sudah maju, tapi lebih aktif dengan Partai Hanura dan Partai Golkar," kata Hajriyanto.

Liputan6.com, Jakarta - Pembahasan mengenai koalisi antara Partai Golkar, PKS, dan Partai Hanura jelang batas akhir pendaftaran capres-cawapres Pilpres 2014 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 20 Mei hampir mengerucut.

Akankah ketiga parpol itu nantinya mengusung 1 nama calon wakil presiden yang sama sebagai pendamping bakal capres Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical?

"Pembicaraan yang dilakukan sudah maju dengan Hanura dan PKS. Tetapi setidaknya sudah masuk calon-calon bakal cawapres oleh parpol mitra koalisi," kata Ketua DPP Golkar Hajriyanto Y Tohari di Cikini, Jakarta, Sabtu (26/4/2)

Meski begitu, Hajriyanto masih enggan mengungkap siapa nama calon pendamping Ical yang akan diusung ketiga partai tersebut. Wakil Ketua MPR itu hanya menjelaskan, cawapres yang mereka usung diharapkan mampu menutupi kekurangan pasangannya.

"Cawapres itu harus bisa menjadi komplementer politik, tidak ada capres yang sempurna, maka cawapres bukan hanya figur yang merepresentasi tapi juga menjadi komplementer politik," pungkas Hajriyanto. (Elin Yunita Kristanti)