- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kalah Pemilu, Hary TanoeDidesak Keluar dari Hanura


TS
pempekmaknyus
Kalah Pemilu, Hary TanoeDidesak Keluar dari Hanura
VIVAnews - Partai Hati Nurani Rakyat
(Hanura) gagal meraih suara signifikan dalam Pemilu Legislatif (Pileg) lalu. Hasil perhitungan cepat (quick count) sejumlah lembaga
survei menunjukkan partai pimpinan
Wiranto itu hanya meraih 5 persen
suara. "Kegagalan ini harus
dipertanggungjawabkan Ketua
Bappilu Pak HT (Hary Tanoesoedibjo-
red) di hadapan semua kader di
forum rapat resmi DPP sebagaimana
diatur dalam AD/ART Partai Hanura,"
kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Hanura Kristiawanto dalam pesan tertulis
yang diterima oleh VIVAnews, Jumat
25 April 2014.
"Kemudian menurut kami secara etis
dengan kegagalan pemenangan
partai sebagaimana target 20 persen
yang ditetapkan Pak HT, sudah
sepantasnya Pak HT kembali ke
habitatnya sebagai pengusaha yang
sukses," lanjutnya.
Kristiawanto yang akrab disapa Kris
menilai kegagalan Bappilu Hanura
dalam Pemilu 2014 menjatuhkan
semangat serta mentalitas kader di
seluruh Indonesia. Sebab, banyak
kursi hilang di daerah dan
menjadikan peluang mereka untuk
mengusung capres-cawapres menjadi
kecil. "Hal tersebut disebabkan oleh
kinerja Bappilu yang buruk karena
dikelola bukan pengurus partai yang
tidak memahami strategi dan taktik
pemenangan sebagaimana kebijakan
partai mulai Munas sampai
Rapimnas yang menetapkan satu
dapil satu kursi," ujarnya.
Kris lantas mengkritik kebijakan
pembubaran Satgas saksi nasional
yang tugas-tugasnya kemudian
diambil alih oleh Bappilu.
Penderitaan, partai menurut Kris,
semakin lengkap dengan tidak
dibayarkannya uang saksi
sepenuhnya seperti yang telah
dijanjikan. "Kegagalan ini nanti akan dibawa ke forum resmi rapat partai," katanya.
(Hanura) gagal meraih suara signifikan dalam Pemilu Legislatif (Pileg) lalu. Hasil perhitungan cepat (quick count) sejumlah lembaga
survei menunjukkan partai pimpinan
Wiranto itu hanya meraih 5 persen
suara. "Kegagalan ini harus
dipertanggungjawabkan Ketua
Bappilu Pak HT (Hary Tanoesoedibjo-
red) di hadapan semua kader di
forum rapat resmi DPP sebagaimana
diatur dalam AD/ART Partai Hanura,"
kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Hanura Kristiawanto dalam pesan tertulis
yang diterima oleh VIVAnews, Jumat
25 April 2014.
"Kemudian menurut kami secara etis
dengan kegagalan pemenangan
partai sebagaimana target 20 persen
yang ditetapkan Pak HT, sudah
sepantasnya Pak HT kembali ke
habitatnya sebagai pengusaha yang
sukses," lanjutnya.
Kristiawanto yang akrab disapa Kris
menilai kegagalan Bappilu Hanura
dalam Pemilu 2014 menjatuhkan
semangat serta mentalitas kader di
seluruh Indonesia. Sebab, banyak
kursi hilang di daerah dan
menjadikan peluang mereka untuk
mengusung capres-cawapres menjadi
kecil. "Hal tersebut disebabkan oleh
kinerja Bappilu yang buruk karena
dikelola bukan pengurus partai yang
tidak memahami strategi dan taktik
pemenangan sebagaimana kebijakan
partai mulai Munas sampai
Rapimnas yang menetapkan satu
dapil satu kursi," ujarnya.
Kris lantas mengkritik kebijakan
pembubaran Satgas saksi nasional
yang tugas-tugasnya kemudian
diambil alih oleh Bappilu.
Penderitaan, partai menurut Kris,
semakin lengkap dengan tidak
dibayarkannya uang saksi
sepenuhnya seperti yang telah
dijanjikan. "Kegagalan ini nanti akan dibawa ke forum resmi rapat partai," katanya.
0
2.4K
28


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan