Zaman pra sejarah manusia… ya artinya zaman sebelum adanya sejarah manusia. Dengan kata lain sejarah sebelum manusia ada. Sebelumnya kita sepakati dulu bahwa manusia yang pertama adalah Nabi Adam a.s. Pra sejarah manusia berarti zaman sebelum Nabi Adam a.s. Mengenai hal ini dalam Islam ada dua kutub pemikiran yaitu :

1..Bahwa makhluk sebelum Adam a.s adalah Jin

Menurut versi ini, penghuni bumi sebelum Adam a.s adalah bangsa Jin. Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash, dia berkata, “Jin diciptakan dua ribu tahun sebelum penciptaan Adam”. Jin diganti oleh Adam a.s dan keturunannya sebagai “pemegang kekuasaan di bumi” karena Jin mendurhakai Allah, suka berperang dan menumpahkan darah sesama mereka. Oleh karena itu Allah menurunkan pasukan langit yang terdiri dari para malaikat dan iblis untuk membinaskan Jin. Perlu diketahui bahwa profile iblis sebelum dilaknat Allah adalah sebagai penghuni langit, orang yang dekat dengan Allah, bahkan ada pula yang mengatakannya sebagai malaikat.. malaikat yang durhaka? Fallen angel? Padahalkan malaikat tidak ada nafsu. Tak memiliki keinginan mendurhakai Allah. Menurutku Iblis adalah Iblis, dulunya bukan golongan malaikat. Kembali lagi ke topik cerita awal. Pasukan langit ini kemudian membinasakan sebagian besar bangsa jin dan meleparkan sisanya ke tengah lautan.

Ishaq berkata, “Aku diberitahu Juwaibir dan Usman dengan sanadnya, bahwa Allah menciptakan jin dan memerintahkan mereka untuk memakmurkan bumi. Tadinya mereka menyembah Allah hingga sekian lama, lalu mereka mendurhakai-Nya dan juga menumpahkan darah. Di tengah mereka hidup seorang malaikat yang bernama Yusuf, namun mereka membunuhnya. Maka Allah mengutus pasukan dari para malaikat yang menetap di tingkatan langit kedua. Pasukan malaikat ini juga disebut “pasukan jin”. Di tengah pasukan ini ikut pula iblis dan pasukannya sebanyak empat ribu. Mereka turun kebumi dan membinasakan jin dari penghuni bumi dan meleparkan mereka ketengah lautan.” (lihat buku Luqthul Marjan fi Ahkaamil-Jaan karya Imam As-Suyuthi).

Jin-jin sisa yang diasingkan itulah yang kini hidup bersama kita dan kita sebagai manusia menjadi “penguasa” bumi pengganti Jin. Itulah sebabnya manusia disebut sebagai KHALIFAH karena dalam bahasa arab khalifah artinya pengganti. Kita menggantikan umat terdahulu. Dalam versi kutub pemikiran yang kedua juga disebut bahwa manusia adalah pengganti makhluk-makhluk mirip adam yang suka menumpahkan darah sehingga Allah menggantikannya dengan Adam a.s dan keturunannya. Kita adalah khalifah (pengganti) umat terdahulu yaitu Jin (bila berdasarkan kutub pemikiran yang pertama) atau makhluk seperti adam (bila berdasarkan kutub pemikiran yang kedua). Ya sesungguhnya Bapak kita ADAM A.S ADALAH MAKHLUK LUAR ANGKASA (extrateresrial/ET/alien dalam pandangan umat sebelum Adam a.s) yang datang dari Planet Surga yang bertugas memakmurkan bumi. Hmm…jangan-jangan makhluk luar angkasa dalam pesawatnya yang bernama UFO yang konon katanya ada yang pernah melihatnya (lihat ufonesia.wordpress.com dan betaufo.org) adalah makhluk pengganti kita setelah kiamat. Kan katanya kiamat sebentar lagi, tepatnya tahun 2012 sebagaimana kata si Mama Loren dan paranormal lainnya (para=mendekati, paranormal=mendekati normal). Bahkan ada PARANORMAL lainnya yang lebih TIDAK NORMAL lagi yang mengatakan gerombolan UFO akan datang terang-terangan tahun 2012. Astaghfirulah. Betapa bodohnya. Urusan kiamat hanya Allah yang tahu. Asal-usul angka 21 Desember 2012 sebenarnya adalah ramalan dan ilmu pengetahuan dari bangsa-bangsa terdahulu/bangsa Pagan yaitu dari bangsa Mayan dan lainnya (tontonlah film dengan judul “Esoteric Agenda” dari Youtube, versi bahasa Indonesia buka dari Youtube di Indotalisman Channel). Kenapa kita mesti percaya pada ramalan bangsa Pagan/penyembah berhala? Dan ilmu tak berdasar jaman doloe kita percaya di zaman modern gini? Kembali lagi ke topik awal. Maaf ya para pembaca, OOT terus nih..flight of idea. Mengenai istilah khalifah tadi, juga masih banyak versi pengertian yang lain dalam Islam.

Dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Ketika Allah hendak menciptakan Adam, maka Dia berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi.” Lalu para malaikat berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah?” (Q.S Al Baqarah:30). Ibnu Abbas berkata, “Mereka (para malaikat) tidak mengetahui yang gaib dan mereka menganggap perbuatan anak Adam seperti perbuatan Jin. Karena itu mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menciptakan orang yang akan membuat kerusakan dibumi seperti yang dilakukan Jin, yang telah menumpahkan darah?” (lihat buku Luqthul Marjan fi Ahkaamil-Jaan karya Imam As-Suyuthi).

2. Bahwa makhluk sebelum Adam a.s adalah Adam-adam yang lain.

Ini adalah versi yang kedua dimana sebelum Adam a.s sudah ada makhluk-makhluk yang mirip seperti Adam. Menurut kaca mata ilmu pengetahuan modern, sebelum adanya Homo Sapiens (jenis Adam a.s dan keturunannya) sudah ada yang namanya makhluk purbakala yang bentuknya mirip kita, seperti manusia peking, manusia Neandherthal, Pitecan tropus erectus, Megantropus, Mojokerto, dll. Tetapi menurut Adnan Oktar dalam karyanya Harunyahya, manusia purbakala itu tidak ada. Fosil-fosil yang ada tidak shahih. Itu hanyalah tipuan untuk melegalkan “TEORI MONYET” punya Darwin yang mengatakan bahwa dirinya (manusia) adalah evolusi monyet. Islam tidak percaya teori monyet.

Ibnu Bawaihi meriwayatkan dalam Kitab At-Tauhid, riwayat dari Imam Ja’far Ash-Shadiq bahwa beliau a.s berkata “Barangkali kamu sangka Allah tidak menjadikan manusia selain kamu. Bahkan, demi Allah! Dia telah menjadikan 1.000.000 Adam dan kamulah yang terakhir dari Adam-adam itu !” Seroang sufi terkemuka dan kontroversial, Ibnu Arabi, dalam kitabnya Futuhat Makiyah mengatakan bahwa 40.000 tahun sebelum Adam sudah ada Adam yang lain.

Adam-adam sebelum Adam a.s dalam ceritanya juga suka menumpahkan darah dan berbuat kerusakan sehingga Allah menurunkan pasukan langit untuk membumihanguskan mereka dan mengganti “pemegang kekuasaan dunia” dengan manusia jenis Adam a.s.

Dalam Islam tidak ada ceritanya bahwa Adam a.s adalah evolusi monyet ataupun keturunan adam-adam sebelumnya. Adam a.s adalah makhluk surga (waduh..kayak istilah di film ‘Law of Ueki’) yang turun ke bumi dengan kecerdasan luar biasa sehingga dibanggakan Allah didepan para malaikat-Nya karena kecerdasannya itu. Lagi-lagi saya ingatkan bahwa “planet” asal kita adalah planet yang bernama surga dan kita adalah pendatang/alien dalam pandangan umat sebelum Adam a.s. Lho..bukannya surga dan neraka itu ada di dunia ghaib, beda dimensinya dengan dunia ini? Kok Adam a.s bisa berubah wujud dimensinya dari dimensi ghaib menjadi dimensi 3D ketika turun kebumi? Kalau seandainya asal Adam a.s adalah surga yang menjadi tempat kembali kita sesudah meninggal..Amien ya Allah… harusnya wujud Adam a.s adalah ruh/ghaib donk?.. Lho bukannya pertama kali Adam diciptakan dari tanah liat (materi) lalu ditiupkan ruh sehingga hidup, ini artinya Adam a.s waktu awal diciptakan sudah berbentuk materi 3 Dimensi, berarti bukan di surga donk Adam a.s diciptakan ? Lantas dimana? Ya di planet beneran kali ye yang dinamakan surga karena begitu indah. Planet yang berada di galaksi antah barantah diantara miliyaran galaxi di alam semesta ini. No..no..no ntar dulu.. Kenapa tak bisa berubah dimensi? Bisa aja tong.. Toh Jin juga 4 Dimensi (dimensi ghaib) tapi jin mampu juga turun dimensi (jadi 3 dimensi) sehingga mampu membuat keturunan Adam a.s “terkencing-kencing” ketika melihatnya. Mungkin saja kan Adam a.s yang semula 4D jadi 3D waktu turun kebumi atas izin Allah. Wait-wait coy..tapi kan Adam a.s diciptakan dari tanah liat hitam yang 3D ? Yang 4 D itu cuma ruh? ..ntar dulu bro, dari mana seh istilah ruh 4D, emangnya ukurannya apa, dasar bodoh.. Hey men.. bukan gitu, maksudnya itu lebih dari 3D lah, pokoknya dimensi ghaib gitu.. Huss..Sttt. Ribut.. Ah OOT lagi, udah kayak skizofrenia nih, split..

Kembali lagi ke topik awal…Mungkinkah pembumihangusan manusia pra adam ini juga mengakibatkan pembumihanguskan dinosarus sehingga punah? Sehingga ada benang merahnya dengan ilmu pengetahuan modern?