kampretmalamharAvatar border
TS
kampretmalamhar
FR - [ TIKUS ] Tiger Kaskus - Goes To Sumatera Lampung Teluk Kiluan 17-20 April 2014
Aloha agan bro dan agan sis, ane mewakili TIKUS ( Tiger Kaskus ) ingin menyampaikan Field Report TIKUS ke Teluk Kiluan beberapa hari lalu ,


dibawah ini adalah list pesertanya :



Dan FR pun kita mulai :

17 april 2014, hari yang kita pilih untuk melakukan trip ke sebuah tempat yang terbilang cukup fenomenal beberapa tahun terakhir ini. Teluk Kiluan! yup, itu nama tempat yang kita pilih untuk trip terbaru kita. Letaknya di Lampung Selatan, Sumatera Island!. Beberapa member Tikus secara personal memang sudah pernah melakukan Trip ke pulau-pulau seberang, tapi mungkin ini yang dilakukan pertama kali secara Team. Di panahan Senayan ( Tikum ) , kami berencana untuk berangkat ke Merak, pukul 8 malam, tapi nasib tidak bisa dibendung, salah satu motor teman kami Arief aka Mentaram, bermasalah pada karburatornya, Arief sempat berencana membatalkan trip kali ini, tapi teman-teman lain menyemangati untuk tetap berangkat, akhirnya ketemu solusi, agan Idris aka rcngangkat yang dalam trip ini menjadi Official RC , mengambil carburetor cadangan dari rumahnya. Oh iya, tidak lupa juga Official Sweeper kali ini dipegang oleh agan Thakee aka Chupoulatos.

Pukul 11 malam pun kami memulai perjalanan kami, jalan demi jalan kami lalui, putaran gas pun ikut menari, setibanya di Tanggerang kami berhenti sejenak, untuk menjemput dua orang teman yang sudah menunggu. Setibanya di Serang kami beristirahat,Setibanya di Serang kami beristirahat, waktu sudah menunjukan pukul 02.00 dini hari, kami mulai terlihat lelah, maklum, baru pada pulang dari aktivitas masing-masing . Setelah merokok, minum, dan buang air kecil, kami mulai berjalan lagi. Setibanya di Merak, kami menaiki Ferry yang cukup kapitalis, sudah jelek, fasilitas ruang ac pun dikenai biaya, duh nasib!. Di dalam kapal ada teman yang langsung tidur, ada juga yang mengobrol sambil menyantap cemilan, tapi pada akhirnya semua juga tertidur, ditempat yang menjadi pilihan mereka masing-masing.

Suara sirene kapal membangunkan kami, dan kami tiba di Pelabuhan Bakauheni , Lampung pukul 07.00 . Keluar dari pelabuhan, kami langsung hinggap ke pom bensin, untuk mengisi ulang semua tangki-tangki kropos kami. Mampir ke mini mart, dan sarapan nasi Padang.

Selagi memesan makanan kami baru sadar , Loh! Suradi kemana ??? wth, kejadian lagi nih kaya trip ke sawarna tahun kemarin. Buru-buru kami menelfon Suradi, "Surrr dimana ente, buruan balik!!!" , "Lah gue pikir lu udah pada didepan, gue kejar!!" , aduh Suradi semangat betul. Oh Well, Suradi aka Rowand ternyata belum jauh, baru sampai Garuda Hitam. Semangat sih boleh Sur, tapi jangan lupa isi perut dong!.

Ditempat ini juga salah satu teman kami menemui kami, yup. Fajar aka nihpandhir namanya, dia sudah jalan menyebrang terlebih dahulu karena ada kepentingan keluarga. Setelah mengisi perut, dan menyeruput nikmatnya kopi lampung, kami pun memulai perjalanan kami menelusuri tanah Sumatera yang menggoda!!!. Belum sampai setengah jam kami berjalan, motor teman kami agan Arief trouble lagi! , 4 baut gearnya patah! Setelah mencari spot yang cocok untuk perbaikan, proses perbaikan pun dilakukan, agan Idris pun kembali harus memperlihatkan keterampilannya membenahi motor agan Arief. Kebetulan!, Agan Idris membawa 2 baut gear yang sehat, lalu 1 baut gear diambil dari motor agan Idris, Both of them cuma memakai 3 baut gear, sudah lebih dari cukup untuk keadaan darurat.

Spoiler for "foto awal perjalanan":


Perjalanan kami lanjutkan kembali, laju motor kami tingkatkan, paduan suara knalpot dan suara klakson ditemani dentuman suara diesel engine dari truck dan bus mengiringi perjalanan kami untuk melintasi jalur tersebut dengan penuh kepastian.

Tibalah kami di Bandar Lampung, sekitar pukul 11:00 , kami pun mencari spot yang pas untuk beristirahat dan berlindung dari teriknya mentari, persis disamping pos Polisi, yg mempunyai halaman yang luas untuk parkir. Untuk sejenak agan Daus aka xfighter88 berpisah dengan kami untuk kembali ke rumahnya terlebih dahulu. Serta kami menunggu Bro Hariyadi Sanjaya dari HTML lampung, yang sudah berbaik hati untuk membantu untuk supply kebutuhan mendadak kami.

Proses check n recheck pun berjalan cukup lama, motor teman kami Arif kali ini benar-benar ketiban apes, karbu bermasalah di jkt, baut gear patah di awal perjalanan di tanah Sumatera, dan sekarang tonjokan ketengnya pun bermasalah! Hahaha. Tapi tenang, semua ada solusinya ( sementara ) , Tonjokan pun dilas dengan rapih, dan kembali berfungsi dengan baik. Setelah semua beres, kami pun melanjutkan perjalanan, kali ini perjalanan kami dipimpin oleh Bro Hariyadi Sanjaya.

Spoiler for "Apesnya nasib Arif":


Setelah sampai disebuah pengkolan yang memiliki pom bensin, kami pun berhenti, lalu teman kami [] pun berbicara : “bro, maaf ya ga bisa nemenin sampe Kiluan, tapi ini jalan utamanya, ikuti saja terus, pasti sampai ke Kiluan.” “Walah, ga usah minta maaf bro, kami yang makasih udah ditemani dan ditolong untuk membeli part. Dan menunjukan arah sama kita”, sahut salah satu teman kami.

Setelah mengisi bensin sampai full tank, kami pun melanjutkan perjalanan, wuss, petunjuk demi petunjuk ke Kiluan pun kami lewati, dan akhirnyaaaa… sampai juga ke pantai Clara emoticon-Big Grin. Ingin rasanya mampir ke pantai Clara, tapi tidak deh, kita lanjut saja, wuss, wuss, eh ada spot bagus, banyak dari teman kami yang berhenti untuk sekedar foto dan merokok, tapi ada juga teman kami yang melanjutkan perjalanannya.

Di pengkolan yang membingungkan itu pun teman kami yang duluan berangkat berhenti, sejenak menunggu kami atau terlalu malu untuk nanya sama penduduk lokal, ntah lah, cuman dia dan rumput yg bergoyang yg tahu. Setelah gabung kembali, kami pun berjalan beriringan, dan luar biasa rombongan kami disambut dengan track yang menyedihkan , menyakitkan, kerasnya jalan sumatera mulai terasa!.

Selamat tinggal jalan yg relatif mulus, dan selamat datang di jalan neraka. Belum saja rasa ngantuk kami hilang, kami dipaksa untuk fokus 100% dijalan ,tenaga kami terkuras, jalan demi jalan kami lewati, baru saja kami melewati turunan yang hancur lebur , tiba-tiba teman kami berhenti, kabel koplingnya putus euy, tapi tenang, lagi-lagi Agan Idris menyelesaikan masalah ini, hanya dia yang membawa spare kabel kopling!.

Berjalan kembali menikmati kerasnya jalan ini, walau letih badan kami, hati kami tidak galau!, jalan hancur pun kami nikmati, tidak terasa perut mulai terasa lapar, kami pun berhenti untuk makan, sambalnya duh! enak bgt! benar-benar sambal khas sumatera!. Selagi kami makan, telepon saya pun berdering, dari nomor yg tidak saya kenal.

Saya : Halo ?.
Dia : Halo , Do dimana lu pada ?.
Saya : Makan, lu dimana sih ?.
Dia : Gue di toko kelontong, ini minjem hp bapak yg punya kelontong, et dah udah nyaris 1 jam gue nunggu dimari, lu pada makan, buruan euy, takut gelap nih.
Saya : Ah tenang, palingan 2 kilo lagi.
Dia : Pala lu 2 kilo, ini papannya gue baca 7 kilo lagi, ya udah gue jalan duluan ya, ketemu disana aja.
Saya : Ya udah hati-hati.

Hahaha, tadi di Bakauheni agan Suradi aka rowand yang terlalu semangat, kini agan Naldo aka frankinsideg yang kelewat semangat,kirain hilang kemana, ga taunya udah ngibrit duluan. Setelah makan, rombongan kami pun kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini rombongan kembali ditinggal oleh Rc-nya sendiri yang lagi tandem sama agan Fajar, menyusuri perbukitan yang ganas dengan mode terabas.

Wah kali ini jalannya benar-benar brutal, bayangkan jalan menanjak, banyak kerikil dan batu-batu besar, ada tanah, rerumputan, tapi ada air yang mengalir!. Gila, ini benar-benar harus hati-hati.

Dan akhirnya, sampailah kita ke gapura selamat datang ke Kiluan yg fenomenal itu, ternyata si Naldo ga ada juga disitu, jalan dari gapura itu, ahh gila, ini jalanan menurun yg extreem, panjang, curam dan licin, ban hilang grip sudah tidak bisa ditolak, hanya engine break yang kami harapkan, dengan penuh kehati-hatian kami pun berhasil menyelesaikan tantangan itu.

Wus-wus, kami pun menelusuri jalan yg sudah gelap, lampu-lampu motor kami nyalakan, wow ada banyak Pura euy, keren nih kampungnya hehehe, dan selepas jembatan terakhir, disebuah Pura, yg diterangi lampu yang remang-remang, kami pun melihat sosok botak sedang bincang-bincang dengan penduduk disitu.

Kami pun berhenti, karena perjalanan akan berakhir kisaran 5 menit lagi, kami mulai berdiskusi tentang penginapan, dengan bantuan penduduk kenalan si botak, dan kami mulai kebingungan, antara menyewa rumah penduduk, atau ikutan gabung dengan acara forum tetangga sebelah , yg kebetulan lg bikin acara akbar disitu juga. Setelah sempat sowan ke lokasi acara forum tetangga sebelah, kami pun memutuskan untuk tidak join, dan mencari penginapan sendiri. “Ketemu!, murah lagi” sahut dua teman kami , Daus dan Wahyu aka Sparkz yang memang sengaja kami tugaskan untuk mencari penginapan. Kami menginap di rumah Pak Harley ( mantap ya namanya ? hahaha ) , pak Harley yang bermuka lucu itu ramah sekali.

Unloading barang dari motor merupakan pekerjaan pertama, setelah itu kami pun semua ingin mandi, walau ada beberapa teman yang memilih untuk langsung tidur, karena begitu banyak teman yang mandi, dan pompa listrik pak Harley sedang bermasalah akhirnya sebagian dari kami mandi di tmpat yang beratapkan langit, yup. Langsung mandi dekat sumur yang menjadi sumber air utama, menimba air pun kami lakukan, yang penting mandi, mandi asoy.

Spoiler for "Foto dikamera utama ga ada sama sekali":


Selepas mandi , kamipun mulai berdiskusi tujuan wisata mana yang akan kami jalani dipagi hari, dan kapan kami akan pulang. Setelah terjadi diskusi alot tapi penuh canda, kami pun memutuskan untuk sekedar menyebrang ke pulau seberang ( apa ya namanya ? pulau kelapa ? ). Lupakan lumba-lumba, lupakan snorkling, lupakan laguna, keterbatasan waktu dan letihnya fisik kami, memaksa kami untuk mengambil opsi tersebut. Keputusan sudah dibuat dan kami pun semua tertidur.

Suara anjing, kucing dan ayam serta siraman mentari yang hangat menyambut kami untuk bangun, walau letihnya badan belum hilang, tapi rasa kantuk kami sudah terbayar, kami pun mulai beraktvitas.

Skip acara mandi, acara sarapan, atau sekedar minum kopi, kami pun lsg angkat kaki keluar untuk melihat laut, om Madi aka m4di dan Kk Citra pun bergegas mencarikan kami perahu, 2 perahu kami sewa untuk mengangkut semua rombongan . Dan kami pun otw menuju pulau seberang.
Tepat dipukul 8 pagi, kami pun menginjakan kaki kami di pasir putih pantai tersebut, mulailah kami berjalan menyusuri pantai tersebut, terlihat beberapa teman sudah membuka bajunya, siap sedia untuk berbasah-basah ria. Dan keriangan pun pecah. Dipinggir pantai itu kami pun bermain, pantai yang sedikit dipagari oleh cadasnya batu karang , membuat pantai tersebut cenderung memiliki ombak yang tidak terlampau ganas , padahal dibalik cadasnya karang itu, deburan ombak ala Samudera lepas sudah mengintai.

Dua teman kami ( Daus dan Naldo ) berjuang untuk meraih bukit karang, yang cukup besar jarak sekitar 100 meter dari bibir pantai. Kami yang lainnya hanya bisa mendoakan mereka agar tidak celaka. Dentuman ombak besar pun sering menyerang, walau sudah dipagari oleh karang, tetap saja tidak mereduksi 100% ombak tersebut.

They Did it! Mereka sukses menaiki bukit karang itu, hanya untuk sekedar membawa banner Tiger Kaskus saja . Dan mulailah kami foto-foto dengan background bukit karang yg ada banner Tikus.


Spoiler for "Terbitnya senyuman":


Perut mulai mulai terasa keroncongan, tidak bisa ditolak, terkurasnya energi kami, membuat kami dihantui rasa lapar, bergegas kami menuju spot yang adem, dibawah pepohonan yang rindang, kami pun mulai membeli minuman, memesan makanan, dan sekedar buang air besar! Hahaha.

Di lokasi itu kami berkumpul, untuk ngobrol-ngobrol serta ketawa-ketiwi. Disaat itu juga terjadilah perbincangan yang lumayan mengerikan emoticon-Big Grinemoticon-Big Grin.

Spoiler for "mengerikan /:D/":


Dan ternyata, ijin berhasil keluar dari salah satu pengelola pulau itu. Kami pun bergegas menuju karang tersebut, dan wah, airnya sudah naik, tidak seperti yg tadi, dengan sangat kehati-hatian , walau tanpa safety gear, Kali ini ketiga teman kami Daus , Naldo dan Arif tetap bertekad untuk mengibarkan banner kebanggaan Tikus emoticon-Big Grin.

Dentuman ombak kali ini lebih besar, pagar-pagar karang yang tadinya terlihat, sudah tidak terpandang oleh mata. Mereka tetap berhasil meraih bukit karang yang iconic itu, memanjatnya dengan hati-hati dan mulailah pemasangan banner dilakukan oleh Daus dan Naldo, sementara om Arif sedang mengasah keahliannya dalam berenang ( menunggu dipingggir ) , karena tidak direncanakan, banner pun dipasang dengan tali rafia bekas, palingan hanya bisa bertahan 1-2 hari saja, hihi.

Spoiler for "Kartus alias Karang Tikus ":


Setelah memasang banner kami di karang besar itu, kami pun bergegas kembali ke spot kumpul di pulau itu, mengingat waktu semakin mepet, keputusan untuk segera menyebrang tidak bisa ditolak.

Om Madi mulai menelpon penjemput kami, kami menunggu dibibir pantai, disebuah rumah kecil tempat bule-bule itali itu menginap, dan akhirnya perahu pun datang, kloter 1 pun meluncur dengan sukses, kami yang lainnya pun harus menunggu perahu lainnya, setelah menunggu beberapa menit, perahu jemputan kloter 2 pun datang.

Perahu kali ini dipenuhi orang tambun dan beberapa yang kurus, hahaha, terbukti dari suara mesin yang ngos-ngosan untuk memutar propeller perahu kayu itu. Dan kami pun melewati satu spot yang membuat kami tersenyum puas, yup, dari kejauhan kami melihat karang besar itu, dan dikarang itu ada banner dari komunitas kami. Saya percaya, kalau penghuni perahu kloter 1 pun juga akan tersenyum puas melihat itu hehehehe.

Setibanya dipenginapan , semua pria langsung menuju lokasi pemandian yang aduhay, semua gabung menjadi satu, tanpa malu-malu kami mandi bersama, beratapkan langit terbuka dengan sengatan sinar matahari yang mulai mengganas, kami mandi , tarikan demi tarikan dari sumur kami lakukan dengan nikmat,wuih puass, padahal pompa listrik rumah pak Harley sudah benar loh, tapi ttp saja kami mandi bersama di sumur itu, sumur brotherhood emoticon-Big Grin.

Setelah mandi, kami pun lsg melahap hidangan yang sudah disajikan pemilik rumah, makan sepuasnya, ikan yang nikmat dibalur sambal khas Sumatera, serta sayur tahu yang aduhai, membuat perut kami terisi dengan tegas, wah puas!.

Tapi kenikmatan itu berganti kekhawatiran karena hujan yang mengguyur deras , sebuah keraguan muncul dibenak kami , apakah kami sanggup menaiki tanjakan yg menyeramkan itu, terlebih lagi kami dihantui sama cerita pak Harley dan keluarga tentang tanjakan itu. Setelah ngobrol dan saling menyemangati, kebimbangan itu sirna berganti dengan keyakinan bahwa kita mampu menaiki tanjakan itu dengan selamat. Mantap!.

Spoiler for Kembali ke Rumah Pak Harley:



Lanjut di page 2 gan ... biar semangat, tengok goyang Kiluan.





Diubah oleh kampretmalamhar 25-04-2014 03:22
0
7.7K
80
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan