- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Siapa capres jadi korban poros baru bentukan SBY?


TS
aceminus
Siapa capres jadi korban poros baru bentukan SBY?
Quote:
Siapa capres jadi korban poros baru bentukan SBY?

Merdeka.com - Partai Demokrat terasa jauh dari hingar bingar politik usai pemilihan umum legislatif. Sang Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak terendus pergerakannya. Ini jauh berbeda dibanding partai-partai lain yang sudah melakukan lobi-lobi untuk koalisi.
Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, sebagai partai besar sudah dua periode memimpin, Demokrat tak perlu grasak-grusuk mencari teman koalisi. Ruhut yakin partai lain dengan sendiri akan datang bergabung.
"Kami ini partai besar, Pak SBY itu profesor, doktor koalisi,"kata Ruhut saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (25/4).
Meski hasil hitung cepat Demokrat hanya memperoleh di kisaran 10 persen suara, Ruhut tetap optimis mampu mencalonkan presiden. Terlebih, konvensi capres juga tetap berjalan. Nantinya, kata Ruhut, satu dari 11 peserta akan diusung.
Dengan begitu, lanjut Ruhut, strategi untuk mengusung capres sendiri tengah dipersiapkan oleh SBY. Bukan tidak mungkin, katanya, langkah Demokrat akan berpengaruh pada partai lain yang sudah mencalonkan calon presiden.
"Bisa jadi ada capres yang gugur, bukan cuma satu, tapi dua. Jadi pilpres hanya ada kami dan PDIP," tuturnya.
Ruhut mengatakan poros baru ini akan membuat partai-partai lain ketar-ketir. Sejauh ini baru PDIP merangkul NasDem bisa mencalonkan presiden. Sedangkan Golkar dan Gerindra masih harus berkoalisi untuk memajukan Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie.
"Sekarang Ical belum ada kawan koalisi, Gerindra dengan PPP belum apa-apa sudah cerai," tuturnya.
Keyakinan Ruhut ini berdasarkan pengalaman dua periode bersama partai Islam, PPP, PKS, PKB dan PPP. Ruhut sangat yakin partai-partai tersebut ujung-ujungnya akan kembali ke Demokrat.
"Akhirnya setelah ke sana kemari, mereka (partai Islam) kembali jalan yang benar (Demokrat). Jangan lupakan kami sudah berpengalaman, dan sudah 10 tahun bersama," tuturnya.
Ruhut juga mengingatkan akan tidak melupakan SBY yang sudah dua periode menjadi presiden. Dia mencontohkan di Amerika Serikat, ketika maju menjadi capres Barack Obama mendekati Bill Clinton sebagai mantan presiden.
"Jangan lupa AS, Obama maju pertama dekati Bill Clinton. Jadi, kalau tidak ajak SBY kalah," tandasnya.

Merdeka.com - Partai Demokrat terasa jauh dari hingar bingar politik usai pemilihan umum legislatif. Sang Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak terendus pergerakannya. Ini jauh berbeda dibanding partai-partai lain yang sudah melakukan lobi-lobi untuk koalisi.
Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, sebagai partai besar sudah dua periode memimpin, Demokrat tak perlu grasak-grusuk mencari teman koalisi. Ruhut yakin partai lain dengan sendiri akan datang bergabung.
"Kami ini partai besar, Pak SBY itu profesor, doktor koalisi,"kata Ruhut saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (25/4).
Meski hasil hitung cepat Demokrat hanya memperoleh di kisaran 10 persen suara, Ruhut tetap optimis mampu mencalonkan presiden. Terlebih, konvensi capres juga tetap berjalan. Nantinya, kata Ruhut, satu dari 11 peserta akan diusung.
Dengan begitu, lanjut Ruhut, strategi untuk mengusung capres sendiri tengah dipersiapkan oleh SBY. Bukan tidak mungkin, katanya, langkah Demokrat akan berpengaruh pada partai lain yang sudah mencalonkan calon presiden.
"Bisa jadi ada capres yang gugur, bukan cuma satu, tapi dua. Jadi pilpres hanya ada kami dan PDIP," tuturnya.
Ruhut mengatakan poros baru ini akan membuat partai-partai lain ketar-ketir. Sejauh ini baru PDIP merangkul NasDem bisa mencalonkan presiden. Sedangkan Golkar dan Gerindra masih harus berkoalisi untuk memajukan Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie.
"Sekarang Ical belum ada kawan koalisi, Gerindra dengan PPP belum apa-apa sudah cerai," tuturnya.
Keyakinan Ruhut ini berdasarkan pengalaman dua periode bersama partai Islam, PPP, PKS, PKB dan PPP. Ruhut sangat yakin partai-partai tersebut ujung-ujungnya akan kembali ke Demokrat.
"Akhirnya setelah ke sana kemari, mereka (partai Islam) kembali jalan yang benar (Demokrat). Jangan lupakan kami sudah berpengalaman, dan sudah 10 tahun bersama," tuturnya.
Ruhut juga mengingatkan akan tidak melupakan SBY yang sudah dua periode menjadi presiden. Dia mencontohkan di Amerika Serikat, ketika maju menjadi capres Barack Obama mendekati Bill Clinton sebagai mantan presiden.
"Jangan lupa AS, Obama maju pertama dekati Bill Clinton. Jadi, kalau tidak ajak SBY kalah," tandasnya.
Jalan yang Bener kata RuHut
Quote:
"Akhirnya setelah ke sana kemari, mereka (partai Islam) kembali jalan yang benar (Demokrat).Jangan lupakan kami sudah berpengalaman, dan sudah 10 tahun bersama," tuturnya.
ya ane berharap mereka bisa kembali ke jalan yang bener dari jalan sesat

0
1.9K
Kutip
21
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan