TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Eva Kusuma Sundari, menilai Joko Widodo berbeda dengan calon presiden lainnya. Jokowi selalu tampil sederhana saat bertugas sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Pak Jokowi membuat kikuk lawannya dengan kesederhanaannya," kata Eva di Megawati Institute, Jakarta, Kamis (24/4/2014).
Eva juga memperhatikan Jokowi hanya menggunakan Toyota Innova sebagai kendaraan dinas serta tidak memakai arloji yang mahal. "Contohnya itu. Saya lihat itu gaya kepemimpinannya memberi dampak pada birokrat di bawahnya. Dan disindir pun 'ora popo'. Dan dia antitesa , tidak angkuh," imbuhnya.
Anggota Komisi III DPR itu juga melihat sosok Jokowi dapat memberikan perubahan bagi Indonesia. Apalagi, kata Eva, Jokowi tidak suka menghujat lawan politiknya.
"Tidak apa-apa ndeso tapi menyejukkan," katanya.
Eva lalu menceritakan, Jokowi telah membuktikan kemampuannya di pemerintahan dengan sejumlah penghargaan yang diraih. "Januari dia baru masuk ke dalam majalah Time, people of the years," tuturnya.

http://www.tribunnews.com/pemilu-201...k-capres-lawan






TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) alias Ical tampak sewot ketika ditanya wartawan soal peluang Calon Presiden Joko Widodo alias Jokowi duet dengan Mantan Ketua Umum Golkar sebagai Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Pilpres 2014 nanti.
"Saya baru dengar tuh. Baru dengar dari Anda bagaimana mau nanggapi," kata Ical di kantornya Bakrie Tower, Jakarta, Kamis (23/4/2014).
Sejak pagi muncul informasi soal duet Jokowi-JK yang merupakan mantan Ketua Umum Golkar di Pilpres 2014. Kabarnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah memberi sinyal duet itu dimajukan di Pilpres namun hingga saat ini belum ada penjelasan resmi dari DPP PDIP soal duet itu.
Lebih jauh Aburizal Bakrie menegaskan jika ada kader Golkar digaet oleh partai lain jadi Cawapres maka itu tidak masalah.
"Ada aturan di internal partai. Kalau orang tersebut dicalonkan partai lain dan ada jabatan struktural di partai maka yang bersangkutan harus mundur dari struktural itu. Kalau dia mewakili di parlemen maka harus mundur di parlemen tetapi tetap diakui sebagai anggota Partai Golkar," kata Aburizal.

http://www.tribunnews.com/pemilu-201...duet-jokowi-jk





JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku kecewa dengan diusungnya Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres dari PDI Perjuangan.

"Kalau Anda di pihak saya, dan kalau Anda manusia Anda kecewa tidak? Bagaimana rasanya," ujar Prabowo dengan wajah kesal, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (16/3/2014).

Ia pun meminta rakyat menilai sendiri apakah sikap Jokowi tersebut tepat atau tidak. "Biarlah rakyat yang menilai, kalau saya yang menilai tidak objektif," ucapnya.

Prabowo juga menyindir berbagai hasil survei yang menaikan elektabilitas Jokowi, menurutnya survei tersebut dibayar. "Tanya saja rakyat. Jangan tanya survei yang dibayar," sindir Prabowo.

http://pemilu.okezone.com/read/2014/...jokowi-nyapres