- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
19 kuliner legendaris kota malang (1abad kota malang)


TS
indomerch
19 kuliner legendaris kota malang (1abad kota malang)
Quote:

hallo agan2 semua.. dalam rangka hari ulang tahun kota malang yg ke 100, yg bertepatan tanggal 1 April 2014.. ane mau ngenalin beberapa kuliner legendaris kota malang, yang pasti kane loop (enak pool).. oke kita mulai saja.
Quote:
1. Warung Lama Haji Ridwan ( Tahun 1925 – Sekarang )

Alamat : Jl. K.H Zaenal Arifin no. 45B, Malang (pasar besar)
Empal, paru, babat bacem goreng diharga 5.000 rupiah per buah. Sesuai namanya, Warung lama telah ada lebih dari 80 tahun. Warung milik H. Ridwan ini, merupakan depot tertua di Malang. Awalnya, haji Ridwan berjualan dengan pikulan keliling si Pasar Besar Lama, kemudian awal 1925 menempati kios sampai saat ini.
Sate komoh adalah sate daging bacem yang diberi bumbu rempah dan sedikit cabai, dengan rasa hampir sama dengan daging bumbu Bali dan agak manis. Begitu pula sate usus yang di beri bumbu baem dan sangat empuk.
Makan di warung lama H. Ridwan, akan terasa sebagai nostalgia kuliner kerena setiap menu memiliki rasa khas resep Jawa lama. Soto disajikan dengan potongan daging yang cukup besar. Jika ke Malang, Anda harus menyempatkan mampir ke warung ini.
Warung Lama H. Ridwan ini sangat dikenal masyarakat Malang akan citarasanya yang legendaris. Seperti namanya, Warung Lama H. Ridwan ini memang sudah ada sejak lama, yakni sejak jaman sebelum kemerdekaan Indonesia dari tahun 1925. Sejak saat itulah, warung ini sudah berhasil memenuhi selera kuliner masyarakat Jawa Timur, khususnya di Malang.
Di rumah makan ini, aneka menu yang dihadirkan sejak dahulu masih memiliki citarasa yang sama dan sangat khas. Resep masakan Jawa Kuno yang dihadirkan pun sungguh sangat menggoda dan nikmat untuk dicicipi. Anda akan dapat menikmati aneka menu andalan Kota Malang juga di tempat ini.
Spoiler for dibuka ga nanggung resiko:

2. Depot HTS / Han Tjwan Sing ( Tahun 1927 – Sekarang )

Alamat : Jl. Dr. Wahidin 123, Lawang Malang
Depot yang berdiri sejak 1927 ini awalnya di Pasar Lawang, baru kemudian pada tahun 1987 menempati lokasi yang sekarang ini. Han Tjwan Sing, yang namanya diabadikan sebagai nama depot, memang yang merintis usaha ini. Kemudian diteruskan oleh salah satu anaknya, yaitu Dora Irawahyuni yang sekarang berusia 86 tahu.
Ibu Dora sendiri masih dapat dijumpai di depot ini, tepatnya dibagian kasir. Ia masih sibuk melayani, dan sesekali menyapa pembeli yang sebagian besar pelanggan setianya. Soal urusan dapur dan pengelolaan, Ibu Dora sudah mempercayakan kepada salah satu anaknya, yaitu Andy Susanto.
Kue onde-onde bikinan Depot HTS teksturnya bulat cantik dan kenyal tidak keras. Jajanan bertabur wijen ini digoreng sempurna warnanya kekuningan. Ada banyak pilihan isi selain kacang hijau, sebut saja isi kelapa dan kacang merah. Terdapat juga onde-onde yang terbuat dari ketan hitam dengan kenikmatan yang tak kalah jempolan.
Buka setiap hari pukul 07.00 - 21.00 WIB
Spoiler for onde onde:

3. Soto Daging Rahayu ( Tahun 1928 – Sekarang )

Alamat : sebelah warung lama H Ridwan
nama pemiliknya Hj. Puji Astutik atau biasa disapa Tutik. Warung soto ini juga sudah ada sejak tahun 1928. Lokasi warung soto daging Hj. Tutik tampak lebih sederhana. Tempatnya berada di pojok perempatan stan pasar, sehingga terkesan agak menyempil.
Lokasinya sederhana namun kepopuleran soto daging ini tidak kalah dengan pamor warung lamanya H. Ridwan. Terbukti, setiap hari warung soto ini juga ramai dipadati pembeli. Tutik merupakan orang keempat yang mengelola sejak warung soto itu dibuka di era zaman Belanda. Yang merintis warung ini adalah seorang pria bernama Saidi, kemudian diteruskan oleh anaknya Supiatun, lalu diteruskan oleh ibunda Tutik, Hiyana. Baru kemudian pada tahun 1985 dilanjutkan oleh dirinya hingga saat ini. Soto daging Tutik memang terasa khas karena pengguna resepnya yang digunakan secara turun temurun termasuk dalam memilih bahan yang selalu diutamakan berkualitas.
4. Toko Oen ( Tahun 1930 – Sekarang )

Alamat : Jl. Jenderal Basuki Rahmat No. 5 - Malang
Masuk ke Toko Oen serasa terlempar ke suasana hangout di Kota Malang tahun 1930-an. Bangunan kokoh dengan langit-langit tinggi, jendela kaca dan pintu berukuran besar, kursi bemo dengan jok rotan mengelilingi meja bundar, lantai tegal bermotif kembang-kembang, juga gelas dan eralatan makan dari masa silam.
Di lemai kaca bagian depan tersaji aneka kue dan jajanan yang telah ada sejak 70 tahun lalu, ketika dalam satu periode (1930-1990) restoran ini menggunakan nama Kafetaria Aneka Rasa dan tutup setiap Senin.
Toko Oen yang terletak di dekat Alun-Alun Kota Malang ini sudah ada sejak jaman Penjajahan Belanda pada tahun 1930. Cerminan tuanya usia Toko Oen ini nampak sekali pada desain arsitektur bangunannya yang khas Belanda serta pajangan foto hitam putih suasana Kota Malang di masa lampau. Furnitur seperti kursi rotan rendah yang ditata mengelilingi meja bundar juga nampak sangat khas tempoe doeloe.
Sejak dulu, Toko Oen ini sudah dikenal dengan ice creamnya. Varian rasa es krim seperti Tutti Fruity Cassata yang terbuat dari buah-buahan, kemudian Sparkling Delight yakni es krim buah cocktail yang disajikan dengan kembang api menyala, lalu Morkus yakni es krim dengan cita rasa kopi, dan masih banyak lagi lainnya. Para pemburu kuliner legendaris, perlulah singgah sejenak ke tempat makan legendaris ini.
Spoiler for ICE CREAM:




5. Putu Lanang Celaket ( Tahun 1935 – Sekarang )

Alamat : Jl. Jaksa Agung Suorapto Gang Buntu (samping Kawasaki)
Putu Lanang-lah tempatnya. Di tempat ini, Anda dapat memilih aneka macam jajanan seperti putu, cenil, lupis, dan sejenisnya. Berada di ujung sebuah gang di Jalan Jaksa Agung Suprapto, yang merupakan jalan utama di Malang. Usaha yang dirintis sejak 1935 di kawasan Celaket ini banyak diburu pecinta jajanan tradisional Jawa di kota Malang.
Jajan pasar yang ditawarkan yaitu puthu, lopis, klepon, dan cenil. Buat Anda yang kangen dengan jajanan klasik di masa kecil bisa langsung menuju ke Warung Puthu Lanang. Per porsi puthu, klepon, cenil, dan lopis disajikan di atas daun pisang yang diguyur air gula merah kental dan ditaburi parutan kelapa. Jajanan ini bisa dicampur komplit atau terpisah.
Siswojo yang kini meneruskan usaha ibunya, Bu Jalal, tetap sibuk meracik pesanan ketika pembeli datang dan mendiktekan pesanannya. Puthu, Lupis, Cenil, Klepon, atau campuran dari semua itu. Setiap order hanya ditanggapi dengan pertanyaan, "Apa lagi ... apa lagi ..." kemudian masuk ingatan. Tak ada catatan. Berapa pun pesanan dan macamnya, ia jarang salah. Pesanan jadi sesuai urutan.
"Makanya kalau pesen ke saya itu cukup sekali saja karena langsung masuk memori. Kalau diulang-ulang malah kisruh," kata Siswojo yang resmi mengelola usaha ibunya itu sejak 1997. Bu Jalal sendiri berjualan sejak tahun 1935 di kaki lima depan pastoran sebuah gereja di jalan raya daerah Celaket yang kini disebut Jl. Jaksa Agung Suprapto. Orang mengenalnya sebagai Puthu Celaket.
Buka setiap hari pukul 16.30 - 22.00 WIB
6. Tahu Lontong Lonceng ( 1935 – Sekarang )

Alamat : Jalan Laksamana Martadinata no.66
Siapa sangka Depot Tahu Lontong ini sudah ada sejak sebelum jaman kemerdekaan yakni tahun 1935 dan tetap bisa survive sampai sekarang dengan cita rasa yang tidak pernah berubah.
Cara penyajian tahu telur Lonceng cukup unik. Sambal petis di dasar piring lalu diberi irisan lontong dan paling atas ditaburi tahu telur. Rasa makanan ini terbukti telah membuat banyak pelanggan merasa ketagihan sehingga tak mengherankan jika Depot milik Bpk. Abdulrohim ini tak pernah sepi pembeli. Meski tempat yang tersedia termasuk sempit, tetapi karena cepatnya pelayanan, maka kita tidak perlu antri terlalu lama jika ingin makan di tempat.
Spoiler for tahu lontong:

7. Bakso Geprak Mbah Djo ( Tahun 1935 – Sekarang )

Alamat : Jln Letjen S.Parman 77 - 79
Bakso geprak dan soto geprak Mbah Djo adalah salah satu kuliner tempo dulu yang dimiliki oleh kota Malang. Rasa serta kualitas masakan benar-benar lain dibandingkan dengan bakso atau soto pada umumnya karena menggunakan cara pengolahan serta resep rahasia sejak tahun 1935. Bakso dan Soto Geprak Mbah Djo merupakan suatu produk olahan daging yang diperkenalkan pertama kali di kota Malang oleh seorang mbah Djo muda pada tahun 1935. Dan rahasia itu baru terungkap oleh anak cucu cicit beliau lewat tulisan tangan resep rahasia beliau.
Proses pengolahan dilakukan dengan cara menumbuk/menggeprak daging hingga halus sehingga serat daging terpisah dengan sendirinya tanpa harus ada proses pemotongan serat seperti yang terjadi pada produk bakso pada umumnya. Untuk menjamin dari segi kebersihan, kesehatan, dan efektifitasnya, maka untuk saat ini sudah menggunakan mesin modern penumbuk daging dengan prinsip kerja yang sama dengan proses tradisional guna untuk mempertahankan cita rasa yang ada.
Spoiler for BAKSo & SOTO MBAH DJO:
8. Rawon Brintik ( Tahun 1942 – Sekarang )


Jl. KH Akhmad Dahlan No.39
Warung nasi rawon yang unik dan memiliki sejarah panjang ini didirikan sejak 1942. Dinamakan rawon brintik karena sang istri pemilik warung ini memiliki rambut keriting atau brintik. Hingga nama ini melekat menjadi brand warung rawon khas Malang ini. Terletak di Jl. K.H. Ahmad Dahlan 39 Malang
Yang paling khas dari warung ini tentu saja nasi rawonnya. Dagingnya sangat empuk dan terasa lumat di lidah. Seperti lazimnya penyajian nasi rawon di kota Malang, rawon dan nasi tersaji dalam satu piring bertabur kecambah. Agar lebih nikmat tambahkan sedikit sambal dan lauk dendeng paru. Santap bersama kerupuk udang yang renyah atau keripik belinjo yang sudah tersedia di masing-masing meja.
9. Angsle & Ronde Titoni ( Tahun 1948 – Sekarang )

Alamat : Jln. Zainur Arifin
Awalnya pada 1948 usaha makanan angsle dan ronde ini berjualan di depan toko jam Titoni di dekat Pasar Besar Malang. Kemudian lambat laun berkembang hingga pelanggan banyak yang mengenal dengan nama Depot Ronde Titoni.
Untuk urusan angsle, Titoni memang bisa diandalkan, maklum saja di kota Malang warung yang menjual ronde atau angsle yang nikmat hanya bisa dihitung jari. Seporsi angsle terdiri dari kacang hijau yang empuk, irisan roti tawar yang dipotong kotak-kotak, agar-agar mutiara, pethulo, yang kemudian diguyur dengan kuah santan berasa gurih manis.
Spoiler for angsle:


Quote:
SELANJUTNYA ADA DI POST 2
ditunggu komeng2 agan.. yang belum pernah ke kota malang ayo datang kemari..



ane minta maaf bila ada yg kurang berkenan bagi momod dan mimin sekalian.. nubie hanya sekedar bertukar informasi.. jika kurang berkenan jangan di




DIRGAHAYU 100TH KOTA MALANG TERCINTA
SEMOGA SEMAKIN MAJU, BEBAS MACET, TETAP SEJUK, DAN BERSIH..


SEMOGA SEMAKIN MAJU, BEBAS MACET, TETAP SEJUK, DAN BERSIH..


Spoiler for SUMUR:
Diubah oleh indomerch 24-04-2014 12:38
0
88.2K
Kutip
258
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan