1. Jack Dawson/ Titanic ( Leonardo Di Caprio )
Bagaimana Cara Jack Mati? Setelah serangkaian bencana menjelang hancurnya ‘Titanic’, Jack dan Rose, kekasihnya, terapung-apung di lautan yang dingin. Mereka lalu menemukan sebuah papan yang mengambang dimana kemudian Jack merelakan Rose naik ke papan itu sementara dia sendiri mati kedinginan.
Mengapa konyol? Beberapa ahli fisika telah membuktikan bahwa papan itu cukup untuk dua orang andaikata posisi Jack dan Rose diatur dengan benar saat itu. Karena tersebarnya temuan ini, banyak pihak melihat ending ‘Titanic’ dengan cara yang tidak sama lagi; mereka mulai berpikir bahwa ending film itu konyol. James Cameron sendiri hanya berkomentar bahwa ia seharusnya membuat papan itu lebih kecil.

2. Kananga/Live and Let Die ( Yaphet Kotto )

Bagaimana Cara Kananga Mati? Kananga jatuh ke dalam kolam (?) bersama James Bond. James Bond dengan kecerdasannya menyumpalkan peluru penggelembung pemberian ‘Q’ branch yang membuat tubuh Kananga melar seperti balon dan membuatnya terbang ke udara sebelum akhirnya ‘pecah’ karena tertusuk ujung tajam dari langit-langit gua dimana mereka berkelahi.
Mengapa konyol? Dalam salah satu film Bond yang paling kontroversial ini, kematian Kananga yang ‘mledug’ seperti balon ini bisa dibilang sangat lucu dan ‘kelihatan palsu’nya. Tidak ada darah, tidak ada organ yang berceceran, hanya meletus saja. That’s all. Masih kurang konyol apa lagi? Well, setidaknya lebih baik daripada ide cumi raksasa.

3. Dr. Fassbach/World War Z ( Elyes Gabel )

Bagaimana Cara Dr. Fassbach Mati? Ketakutan melihat zombie, Dr. Fassbach berlari dan terpeleset. Sialnya, tangan kanannya menggenggam pistol yang tidak sengaja meletus saat ia jatuh dan sukses melubangi kepalanya…
Mengapa konyol? Dalam sejarah film zombie, cara terburuk untuk mati adalah berlari ke arah yang salah dan dimakan zombie. Terpeleset dan tertembak pistol sendiri karena ceroboh? Untuk seorang doktor itu cara mati paling konyol di film zombie. Mati dimakan zombie lebih baik.

4. June/ Timeline ( Toey Jarinpoorn )

Bagaimana Cara June Mati? Dalam film karya Nonzee Nimibutr yang terkenal sebagai produser film Thailand terpuji, ‘Bangkok Dangerous’. June meninggal karena mencoba menyelamatkan seorang anak yang jatuh dari kapal dimana ia menumpang. Padahal ia tidak bisa berenang….
Mengapa Konyol? Timeline adalah sebuah drama komedi romantis remaja yang ringan dengan konflik yang sebenarnya tidak terlalu ‘berat’ ( orang ketiga, malu mengungkapkan cinta dan hal-hal kecil lainnya ). Film ringan seperti ini seharusnya diakhiri dengan Happy ending. Tapi sutradara nampaknya ingin menambah bobot film ini dengan menghadirkan kematian yang malah terasa salah tempat.

5. Rachel/ Heart ( Nirina Zubir )

Bagaimana Cara Rachel Mati? Sadar tidak akan pernah bisa membuat Farrel ( lelaki idamannya ) bahagia, ia memutuskan untuk menyumbangkan ‘hati’nya untuk kesembuhan Luna ( perempuan yang benar-benar dicintai oleh Farrel ). Iapun mati, tapi tetap ‘hidup’ di tubuh Luna…
Mengapa Konyol? Rasanya sulit ada orang yang rela mati beneran demi orang yang tidak membalas cintanya. Anyway, meskipun tetap mungkin saja terjadi, pertanyaan terbesar adalah: dokter macam apa yang membolehkan pasiennya mati karena menyumbangkan organnya? Bukankah euthanasia itu illegal di Indonesia?

Makasih bagi yang sudah membaca artikel ini. akan sangat luar biasa buat ane, asal jangan dilempar aja.

Ardi Pramono (@ardi_pram), penulis kisah fiksi dan tukang cuap-cuap soal sosial-politik dan film. Sekarang lagi sibuk ngurusin 'Ruang-Apresiasi' ( http://ruang-apresiasi.blogspot.com/) Bisa dikontak melalui twitter atau e-mail di ardiyanto.pramono@gmail.com