- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Seskab Perintahkan Akuisisi BTN Ditunda, Dahlan Iskan Kecewa


TS
arbei.net
Seskab Perintahkan Akuisisi BTN Ditunda, Dahlan Iskan Kecewa
Quote:
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mengaku kecewa dengan permintaan ditundanya akuisisi PT Bank Mandiri atas PT Bank Tabungan Negara (BTN).
"Sayang sekali sebenarnya. Momentum yang sangat baik tidak bisa kita manfaatkan," kata Dahlan melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (23/4/2014).
Padahal, menurut Dahlan, akuisisi BTN oleh Bank Mandiri ini penting sekali untuk meningkatkan daya saing Indonesia. "Tapi ya sudahlah. Saya kan cuma menteri. Harus tunduk pada putusan yang di atas,"kata dia lagi.
Meski mengaku tunduk dengan keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dia tetap menyayangkan keputusan tersebut. "Kita kehilangan waktu lagi untuk langkah yang strategis. Dan kita sering kehilangan momentum seperti ini," tukasnya.
Sebelumnya, pemerintah melalui Sekretariat Kabinet RI menyatakan rencana aksi korporasi berupa akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) oleh PT Bank Mandiri Tbk ditunda terkait menjelang masa pemilihan umum presiden (pilpres) hingga masa bakti kabinet Indonesia Bersatu II berakhir. Hal ini untuk menghindari keresahan di masyarakat.
Sekretaris Kabinet RI Dipo Alam mengaku telah mengirimkan surat edaran yang ditujukan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Keuangan M Chatib Basri, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.
Tak hanya itu, surat edaran juga ditujukan bagi Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Utama BTN Maryono.
"Dalam surat edaran (SE) Nomor 5 tahun 2014 telah dikemukakan. Masalah rencana BTN dan Bank Mandiri saya sudah tulis surat untuk tidak mengambil kebijakan strategis yang berdampak luas kepada masyarakat dan membebani pemerintahan ke depan," kata Dipo dalam konferensi pers di Kantor Sekretariat Negara RI, Rabu.
Dipo mengungkapkan, pemerintah meminta rencana aksi korporasi tersebut ditunda menjelang pilpres dan hingga masa bakti kabinet berakhir. sumber
"Sayang sekali sebenarnya. Momentum yang sangat baik tidak bisa kita manfaatkan," kata Dahlan melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (23/4/2014).
Padahal, menurut Dahlan, akuisisi BTN oleh Bank Mandiri ini penting sekali untuk meningkatkan daya saing Indonesia. "Tapi ya sudahlah. Saya kan cuma menteri. Harus tunduk pada putusan yang di atas,"kata dia lagi.
Meski mengaku tunduk dengan keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dia tetap menyayangkan keputusan tersebut. "Kita kehilangan waktu lagi untuk langkah yang strategis. Dan kita sering kehilangan momentum seperti ini," tukasnya.
Sebelumnya, pemerintah melalui Sekretariat Kabinet RI menyatakan rencana aksi korporasi berupa akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) oleh PT Bank Mandiri Tbk ditunda terkait menjelang masa pemilihan umum presiden (pilpres) hingga masa bakti kabinet Indonesia Bersatu II berakhir. Hal ini untuk menghindari keresahan di masyarakat.
Sekretaris Kabinet RI Dipo Alam mengaku telah mengirimkan surat edaran yang ditujukan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Keuangan M Chatib Basri, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.
Tak hanya itu, surat edaran juga ditujukan bagi Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Utama BTN Maryono.
"Dalam surat edaran (SE) Nomor 5 tahun 2014 telah dikemukakan. Masalah rencana BTN dan Bank Mandiri saya sudah tulis surat untuk tidak mengambil kebijakan strategis yang berdampak luas kepada masyarakat dan membebani pemerintahan ke depan," kata Dipo dalam konferensi pers di Kantor Sekretariat Negara RI, Rabu.
Dipo mengungkapkan, pemerintah meminta rencana aksi korporasi tersebut ditunda menjelang pilpres dan hingga masa bakti kabinet berakhir. sumber
mungkin DI perlu belajar microsoft powerpoint tingkat dewa agar presentasi maksut tujuan akuisisi BTN bisa dimengerti oleh Bapak Presiden SBY.
Quote:
Dahlan Klaim Tahapan Akuisisi BTN Sudah Mendalam
Sekretariat Kabinet RI menyatakan rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) oleh PT Bank Mandiri Tbk ditunda terkait menjelang masa pemilihan umum presiden (pilpres) hingga masa bakti kabinet Indonesia Bersatu II berakhir.
Hal ini dilakukan untuk menghindari keresahan di masyarakat. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku menyayangkan keputusan penundaan tersebut. Menurutnya, tahapan akusisi BTN telah mencapai kajian yang mendalam.
"Kajian sudah sangat mendalam. Kalau dibilang kajian haus mendalam sudah sangat mendalam dan kesimpulan seperti itu," kata Dahlan ketika ditemui di studio Kompas TV, Rabu (23/4/2014).
Menurut Dahlan, sebenarnya rencana aksi korporasi itu merupakan momentum yang sangat baik memajukan ekonomi dan daya saing Indonesia. "Ini momentum yang baik sebetulnya. Sayang sekali. Sangat baik untuk membuat daya saing Indonesia (meningkat),"ucapnya.
Dahlan mengklaim Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri Keuangan M Chatib Basri telah mengetahui rencana akuisisi BTN oleh Bank Mandiri. Adapun mengenai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Bank Mandiri maupun BTN, ia belum dapat berkomentar lebih jauh. "Nanti kita lihat lagi," kata dia singkat.sumber
Quote:
Soal Akuisisi BTN, Dahlan Tidak Terima Dituduh Tak Punya Kajian
Penundaan penjuaaln Bank Tabungan Negara rupanya masih mengganjal Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. Ia pun membantah bila rencana akuisisi BTN dituding tidak memiliki kajian yang mendalam. Menurutnya, Kementerian BUMN bersama mitra kerja terkait, sudah melakukan kajian yang mendalam mengenai proses akuisisi tersebut.
"Saya tidak bisa menerima kalau ini dianggap tidak ada kajian yang mendalam, seolah-olah saya ini menteri yang ngawur. Ini sudah dikaji sangat mendalam," ujar Dahlan Iskan di Gedung Garuda Maintenance Facilities (GMF), Cengkareng, Kamis (24/4/2014).
Dahlan menjelaskan, proses pengkajian akuisisi BTN tersebut melibatkan mitra kerja Kementerian BUMN. Bahkan, Dahlan mengatakan salah satu mitranya tersebut merupakan konsultan-konsultan terbaik di bidang keuangan.
Dahlan mengatakan, bahwa Pemerintah harus tetap bekerja dalam tahun politik seperti sekarang ini. Oleh karena itulah, proses pengkajian akuisisi BTN oleh Mandiri sudah dilakukan sebelum adanya keputusan untuk menunda akuisisi tersebut.
Selain itu, kata Dahlan, Pemerintah harus aktif sampai akhir masa jabatannya nanti. Menurutnya, Pemerintah tidak boleh jadi demosioer pasca Pemilu Legislatif 2014.
"Pemerintah ini harus aktif sampai akhir masa tugasnya. Setidaknya sampai Presiden baru terpilih dalam pemilu, jangan sampai dengan pemilu legislatif 9 April lalu, seolah-olah pemerintah ini sudah demosioner sehingga menteri-menteri tidak bisa lagi bekerja maksimal," tandas Dahlan. sumber
Quote:
Ekonom Sayangkan Konsolidasi Perbankan Dibatalkan
Sejumlah ekonom menyayangkan keputusan politis yang diambil sekretaris kabinet (Sekkab) Dipo Alam yang membatalkan rencana konsolidasi BTN dan Bank Mandiri yang di upayakan oleh kementerian BUMN.
Keputusan ini dinilai lebih bernuansa politis daripada kepentingan strategis untuk membesarkan BTN dan mengatasi backlog (defisit) perumahan yang telah mencapai 15 juta unit.
Pengamat Ekonomi Yanuar Rizky mengatakan, konsolidasi BTN-Mandiri merupakan rencana lama yang seharusnya tidak perlu dipersoalkan. Apalagi tren perbankan dunia juga mengarah pada konsolidasi seperti yang dilakukan oleh Temasek Holding's dan Khasanah Berhad.
"Sangat disayangkan perdebatan yang muncul bukan pada subtansi, tapi lebih banyak ke aspek politis. Padahal untuk memperkuat BTN, daripada melakukan right issue dan saham pemerintah terdilusi, konsolidasi adalah jalan terbaik. Hal itu juga yang dilakukan perbankan di negara tetangga,"jelasnya di Jakarta Rabu (23/4/2014).
Yanuar menambahkan, Indonesia tidak bisa menunda lagi proses konsolidasi perbankan. Pasalnya hal itu sudah dilakukan negara lain dalam 5 tahun terakhir dalam menghadapi MEA.
"Pemerintah baru harus punya sikap yang jelas terhadap upaya konsolidasi perbankan agar kita memiliki bank yang kuat di regional," tambahnya.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, sinergi Mandiri - BTN sesungguhnya sangat strategis untuk melahirkan bank yang kuat dan mampu menjadi sumber pembiayaan bagi sektor perumahan di Indonesia yang butuh biaya besar.
Sementara jika hanya menggantungkan pada kondisi BTN saat ini akan sangat berat mengingat kapasitas modal dan sumber pendanaannya sangat terbatas.
"Upaya Meneg BUMN sangat strategis dan tepat untuk melahirkan bank yang kuat. Sinergi Mandiri-BTN juga akan menjadikan kedua bank mampu bersaing dengan bank-bank asing yang semakin kokoh, baik di Indonesia maupun ASEAN," ujarnya.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan dan Finansial Rosan P. Roslani mengatakan, konsolidasi BTN dan Bank Mandiri dianggap sebagai momentum yang tepat untuk melahirkan bank yang besar, kuat dan memiliki daya saing untuk berbagai segmen pasar.
Dengan menjadi anak perusahaan Bank Mandiri yang didukung modal kuat, pendanaan besar dan jaringan yang luas, nantinya BTN akan memiliki ruang untuk bisa berkembang dan memaksimalkan potensi pasar perumahan yang semakin besar.
"Indonesia butuh bank yang besar dan kuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong ekonomi nasional agar tumbuh semakin tinggi. Konsolidasi ini juga dibutuhkan agar bank kita bisa menjadi pemain utama di dalam negeri dan ASEAN," jelasnya. sumber
Sejumlah ekonom menyayangkan keputusan politis yang diambil sekretaris kabinet (Sekkab) Dipo Alam yang membatalkan rencana konsolidasi BTN dan Bank Mandiri yang di upayakan oleh kementerian BUMN.
Keputusan ini dinilai lebih bernuansa politis daripada kepentingan strategis untuk membesarkan BTN dan mengatasi backlog (defisit) perumahan yang telah mencapai 15 juta unit.
Pengamat Ekonomi Yanuar Rizky mengatakan, konsolidasi BTN-Mandiri merupakan rencana lama yang seharusnya tidak perlu dipersoalkan. Apalagi tren perbankan dunia juga mengarah pada konsolidasi seperti yang dilakukan oleh Temasek Holding's dan Khasanah Berhad.
"Sangat disayangkan perdebatan yang muncul bukan pada subtansi, tapi lebih banyak ke aspek politis. Padahal untuk memperkuat BTN, daripada melakukan right issue dan saham pemerintah terdilusi, konsolidasi adalah jalan terbaik. Hal itu juga yang dilakukan perbankan di negara tetangga,"jelasnya di Jakarta Rabu (23/4/2014).
Yanuar menambahkan, Indonesia tidak bisa menunda lagi proses konsolidasi perbankan. Pasalnya hal itu sudah dilakukan negara lain dalam 5 tahun terakhir dalam menghadapi MEA.
"Pemerintah baru harus punya sikap yang jelas terhadap upaya konsolidasi perbankan agar kita memiliki bank yang kuat di regional," tambahnya.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, sinergi Mandiri - BTN sesungguhnya sangat strategis untuk melahirkan bank yang kuat dan mampu menjadi sumber pembiayaan bagi sektor perumahan di Indonesia yang butuh biaya besar.
Sementara jika hanya menggantungkan pada kondisi BTN saat ini akan sangat berat mengingat kapasitas modal dan sumber pendanaannya sangat terbatas.
"Upaya Meneg BUMN sangat strategis dan tepat untuk melahirkan bank yang kuat. Sinergi Mandiri-BTN juga akan menjadikan kedua bank mampu bersaing dengan bank-bank asing yang semakin kokoh, baik di Indonesia maupun ASEAN," ujarnya.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan dan Finansial Rosan P. Roslani mengatakan, konsolidasi BTN dan Bank Mandiri dianggap sebagai momentum yang tepat untuk melahirkan bank yang besar, kuat dan memiliki daya saing untuk berbagai segmen pasar.
Dengan menjadi anak perusahaan Bank Mandiri yang didukung modal kuat, pendanaan besar dan jaringan yang luas, nantinya BTN akan memiliki ruang untuk bisa berkembang dan memaksimalkan potensi pasar perumahan yang semakin besar.
"Indonesia butuh bank yang besar dan kuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong ekonomi nasional agar tumbuh semakin tinggi. Konsolidasi ini juga dibutuhkan agar bank kita bisa menjadi pemain utama di dalam negeri dan ASEAN," jelasnya. sumber
Diubah oleh arbei.net 24-04-2014 20:33
0
5.2K
Kutip
74
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan