Runtuhnya Daulah Islam di Eropa Selatan: Perseteruan Castila dan Granada
TS
kudaperang2
Runtuhnya Daulah Islam di Eropa Selatan: Perseteruan Castila dan Granada
Assalamu'alaikum WrWb.
Trit ini pindahan dari Old Kaskus yang sebelumnya dengan editan seperlunya: Sejarah runtuhnya Daulah Islamiyah di Eropa Selatan, tepatnya di Semenanjung Iberia yang dikenal dengan Dataran Spanyol. Kebetulan Kakak Ipar ane juga dari sana, wilayah Basque. Jadi banyak yang bisa di Share.
Spoiler for Kilas Balik Granada:
Jauh sebelumnya, Setelah Maroko berhasil mengusir Bangsa Gothic dari Semenanjung Iberia, Spanyol menjadi sebuah kerajaan islam raksasa, perwakilan dari Kekhalifahan Umayyah di Damaskus, berturut-turut ia menjadi Kekhalifahan sendiri, lalu menjadi Kesultanan, dan terakhir menjadi negara kecil yang disebut dengan nama Emirat Andalusia. Wilayahnya hampir seluruh Spanyol, kecuali Ebro yang dikuasai Emirat Islam Qasi (dari Jerman), dan Basque yang otonom diluar dari Daulah Islamiyah, serta sebagian Portugal.
Namun pada akhirnya, satu persatu kota-kota Andalusia direbut oleh Kerajaan Aaragon, Castila, dan beberapa kerajaan kecil dari Portugal. Hingga hanya tersisa satu wilayah terakhir umat muslim, yaitu Kota Granada
Granada
Granada, atau Emirat al Granatah berdiri berhimpitan dengan kerajaan Castilla dan Aragon. Sebenarnya keinginan Castilla untuk menaklukkan Granada sudah dimulai sejak abad 13, Keinginan ini dilatar belakangi oleh kepentingan politik dan agama. Keinginan ini berbuah menjadi semangat reconquista (penaklukkan ulang). menggantikan convivencia (hidup damai berdampingan dengan Granada). Semangat ini melahirkan sekte militan besar yang bernama Sekte Maria. Tujuannya mempersembahkan tempat peribadatan Granada kepada perawan maria dan orang-orang kudus. Di tambah lagi semangat Perang Salib juga telah menyulut hingga ke spanyol.
Kehidupan Granada
Granada menjadi tempat berlindung bagi kaum muslim (moor) dan yahudi dari seluruh penjuru Andalusia, sebuah negeri kecil yang subur dengan militernya yang kuat. Disana terdapat lahan subur dengan air mengalir yang di sebut Vega, kaum bangsawan muslim banyak yang membangun vila di sana. Bahasa Arab yang berkembang di sana disebut Al Gharbi ( barat) karena banyak mengandung bahasa latin.
Spoiler for istana alahambra:
Spoiler for istana alahambra:
Spoiler for istana alahambra:
Spoiler for istana alahambra:
Spoiler for Dua Raksasa Penghancur Emirat Granada, Castilla dan Aaragon:
Keduanya adalah kerajaan yang dianggap bertanggung jawab atas hancurnya Andalusia dan Granada. Di kedua wilayah ini, sebenarnya masih ada segelintir kaum muslim dan Yahudi, yang muslim di sebut mudejar, mereka dianggap sebagai Ummat Muslim yang lemah iman karena tinggal diwilayah non islam, dan kebetulan mereka memang menyuplai segala kebutuhan militer Castila dalam melancarkan perang melawan Granada.
Sedangkan Bangsa Yahudi di sebut Converso. Nasib mereka lebih apes dari Mujedar, selain dianggap penghianat oleh bangsanya, mereka sering mendapat tekanan dan ancaman dari otoritas Spanyol, bahkan dipaksa membantu Castilla dalam menaklukkan Granada. Jika tidak mau, maka akan dibakar hidup-hidup
Spoiler for Tokoh Kunci Castilla-Aaragon:
Ratu Isabella, Seorang ratu dari Castilla, Ia fanatik terhadap agamanya dan sangat intoleran terhadap muslim, menikah dengan raja Fernando dari Aragon.
Raja Fernando, Suami dari Isabella, terkenal juga dengan sebutan "si tampan" Pandai meniupkan propaganda publik, dengan menyebut Fernando sebagai “kaisar terakhir yang dijanjikan yang kelak merebut Yerusalem” atau “new David” atau “yang tersembunyi”.
Don Diego Fernandez de Cordoba yang bergelar conde de Cabra, seorang Jenderal Castilla pertama yang bergelar Conde, keberhasilanya adalah menangkap Muhammad XII. Seperti yang terlantun dari bait kuno: Di dinding Baena tangan di Janggut, bersandarkan dadanya, Si Raja kecil menangisi, bagaimana ia dipenjarakan, biarpun ia telah menunjukkan keberaniannya, oleh dia yang dari cabra.
Spoiler for Kemiliteran Castilla_Aaragon:
Castila memiliki agen rekrutmen militer yang di sebut Continos, sebagian besar sukarelawannya para pengangguran dan kriminal yang mendapatkan pengampunan jika ikut berperang. Selain itu ada juga tentara bayaran berupa penembak dan pemanah dari Perancis, Jerman, Italia dan kerajaan lain di Iberia, serta artileri berupa pasukan Kapak dari Swiss dan Burgundi.
Kavaleri Castilla berupa Kavaleri Ringan yang disebut jinete, menggunakan kuda dengan tombak ringan atau lembing. Sedangkan pasukan infanteri berjumlah sangat banyak, lima kali lipat dari infanteri Granada, termasuk melibatkan kaum muslim Mudejar sebagai tenaga medis, suplay makanan dan persenjataan, pemain seruling dan drum.
Namun yang paling ditakutkan adalah Ordo Militer Castilla, mereka pasukan elit yang dilatih secara khusus, terdiri dari tiga divisi utama: Ordo Alcantra, Calavatra dan yang terkuat adalah Santiago.
Spoiler for Ordo militer:
lambang ordo santiago ksatria ordo santiago lambang ordo calatrava
Para Pemimpin Granada
Mereka adalah orang-orang yang menentukan masa depan Granada. Namun sayang, politik Castilla menyebabkan mereka terpecah belah, menjadi yang pro kepada pembaruan dan konservatif. Mereka yang pro pembaruan cenderung terbuka kepada Castilla dan menganggap Castilla sebagai teman. Sedangkan Konservatif adalah mereka yang ingin merebut kembali wilayah Andalusia lama, dan sangat anti terhadap Castilla. Keadaan ini sebenarnya menguntungkan musuh.
Spoiler for Tokoh-tokoh Pro Castilla/pembaruan:
Muhamad XII atau Boabdil (kependekan dari Abu Abdullah). Ia memberontak terhadap ayahnya, Abul Hasan. Dan membelot dari Amir yang sah, Al Zagal. Boabdil juga Mendukung perdamaian dengan Spanyol, sosok yang kurang berpengalaman dan mudah di pengaruhi. Otoritas muslim Granada bahkan tidak mengakui kepemimpinannya
Ibrahim Ali Al Attar, prajurit yang sudah sangat tua, namun berpengalaman, sangat berpengaruh di kehidupan Boabdil, bahkan putrinya dinikahi oleh Boabdil.
Spoiler for Konservatif, Anti Castilla:
Abul Hasan, ayah Boabdil, Amir Granada. Selama bertahun-tahun ia berperang mempertahankan Granada dari serangan musuh, karena tidak percaya dengan anaknya sendiri, ia menunjuk adiknya, Al Zagal yang menggantikan kedudukannya sebagai Amir
Muhamad XIII, dikenal dengan nama Al Zagal, atau sang pemberani, dia adalah adik sekaligus sekutu utama Abul Hasan, paman dari Boabdil. Meneruskan cita-cita amir terdahulu untuk berperang sampai akhir
Ridwan Benegaz, Seorang Renegadoz atau penghianat Bangsa Castilla dan beralih membantu perjuangan Granada, ksatria kristen yang menjadi mualaf ini sering bertempur secara fair dengan lawannya. Selain menjadi komandan pasukan pemanah Granada, pada saat-saat akhir kejatuhan Granada ia menjadi walikota Malaga yang bertempur sampai titik darah penghabisan. Dan pada akhirnya ia menemui syahidnya tewas ditangan mantan tentaranya sendiri, Castilla