Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ia "memiliki hak" untuk mengirimkan pasukan ke Ukraina namun berharap ia tak perlu menerapkan haknya itu.
Putin mengatakan hal itu dalam siaran langsung TV Rusia setelah bentrokan di Mariupol di timur Ukraina, tempat tiga pengunjuk rasa pro-Rusia dilaporkan tewas.
Putin mengatakan ia berharap krisis Ukraina dapat diselesaikan melalui dialog.
Perundingan dimulai di Jenewa antara Rusia, Ukraina, Uni Eropa dan Amerika Serikat, pertemuan pertama sejak kerusuhan pecah di Krimea.
Dalam percakapan telepon tahunan secara langsung, Putin memperingatkan pemerintah Ukraina "jurang yang mereka tuju" dan ia mendesak dialog.
Putin juga mengakui untuk pertama kalinya bahwa pasukan Rusia aktif di Krimea, yang dikuasasi Moskow bulan lalu.
'Rusia baru'
Sebelumnya, ia menekankan bahwa pasukan bersenjata bertopeng yang mengambil alih Krimea adalah pasukan "bela diri" setempat.
Barat mengatakan Rusia membantu aktivis pro-Rusia yang kini menduduki puluhan gedung pemerintah di kawasan Donetsk, Ukraina timur.
Putin menyanggah tuduhan bahwa pasukan khusus Rusia beroperasi di kawasan itu.
Warga yang berbahasa Rusia adalah penduduk mayoritas di Krimea dan Donetsk dan hubungan kawasan itu dengan Rusia kuat.
Putin mengingatkan para pemirsa bahwa Tsar Rusia dulu menyebut Ukraina timur sebagai "Rusia Baru."