- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jam Tangan Jenderal
TS
vitrafa
Jam Tangan Jenderal

Spoiler for Jenderal Moeldoko Mengaku Beli Jam Tangan Palsu:
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku bahwa jam tangan miliknya yang dibicarakan masyarakat di Indonesia maupun internasional hanya barang tiruan. Ia mengaku membeli jam tangan itu seharga Rp 5 juta. "Masa kayak gini orisinal, " kata Moeldoko seusai bertemu dengan Panglima Angkatan Bersenjata Filipina Jenderal Emmanuel T Bautista di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (23/4/2014). Saat itu, ia menunjukkan jam tangan yang dibicarakan publik itu. Moeldoko mengatakan, harga jual jam tangan asli di pasaran bisa mencapai lebih dari Rp 1 miliar. "Tapi, saya beli hanya Rp 5 juta," kata Moeldoko. Moeldoko menambahkan, ia memang sengaja membeli jam tersebut karena mengagumi inovasi yang terdapat di dalamnya. "Karena saya begitu melihat, yang ada di pikiran saya adalah inovasi dan inovasi. Setiap kali lihat jam ini saya ingat inovasi dan inovasi. Jadi, bukan mau pamer," ucapnya. Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu mengaku mengoleksi jam tangan dari berbagai merek. Namun, ia tak menyebutkan merek jam tangan apa saja yang dimilikinya."(Saya) kolektor spesialis jam. Ada se-ruko (jumlahnya)," katanya.Ketika disinggung soal hak cipta, sambil tertawa Moeldoko menjawab,"Itu bukan urusan gua. "Jam tangan yang dipakai Moeldoko sempat disorot sejumlah media di Singapura pada awal pekan ini. Cerita jam tangan yang asli harganya di atas Rp 1 miliar itu segera beredar di dunia maya dan juga menjadi perbincangan para pengguna media sosial Facebook danTwitter di Indonesia. Situs www.themillenary.commenengarai bahwa jam tangan yang dipakai Jenderal Moeldoko adalah tipe Richard Mille RM 011 Felipe Massa Flyback Chronograph "Black Kite". Jam tangan tersebut adalah model terbaru dari tipe sejenis Felipe Massa Flyback Chronograph"Red Kite" yang keluar tahun 2011. Yang membuatnya istimewa adalah karena jam tangan ini hanya diproduksi sangat terbatas. Alokasi untuk pasar Amerika Utara dan Amerika Selatan hanya 30 unit. Varian lainnya untuk pasar Asia hanya diproduksi 45 unit. Entah tipe dari mana yang dimiliki Moeldoko.

Spoiler for Inikah Jam Tangan Moeldoko yang jadi Sorotan?:
Jam tangan yang dipakai Panglima TNI Jenderal Moeldoko sempat disorot sejumlah media di Singapura pada awal pekan ini. Konon, jam tangan tersebut langka dan sangat mahal, dengan harga di atas Rp 1 miliar. Sebenarnya ulasan mengenai jam yang melekat di tangan kiri jenderal bintang empat itu sudah muncul sejak 16 April 2014 di situs www.themillenary.com. Situs dari Singapura itu memang sering membahas apa pun terkait jam tangan. Namun, sorotan terhadap jam tangan Moeldoko baru ramai sejak awal pekan ini setelah tulisan tersebut dikutip situs lainnya, [url=http://www.mothership.sq.]www.mothership.sq.[/url] Cerita jam tangan yang wah itu pun segera beredar di dunia maya dan juga menjadi perbincangan para pengguna media sosial Facebook danTwitter di Indonesia. Situs www.themillenary.com menengarai bahwa jam tangan yang dipakai Jenderal Moeldoko adalah tipe Richard Mille RM 011 Felipe Massa Flyback Chronograph "Black Kite". Jam tangan tersebut adalah model terbaru dari tipe sejenis Felipe Massa Flyback Chronograph "Red Kite" yang keluar tahun 2011. Casing-nya berbahan logam titanium berwarna hitam. Titanium terkenal sebagai logam yang sangat kuat dan tahan panas sehingga menjadi pelapis pesawat luar angkasa. Desain raptor pada jam tangan tersebut dengan bagian dalam yang transparan membuatnya terlihat kental dengan kesan militer dan sporty, khas jam-jam besutan produsen Richard Mille. Selain fungsi chronograph yang bisa mengukur interval waktu hingga sepersekian detik layaknya stopwatch, jam ini juga dilengkapi fitur kalender. Yang membuatnya istimewa adalah karena jam tangan ini hanya diproduksi sangat terbatas. Alokasi untuk pasar Amerika Utara dan Amerika Selatan hanya 30 unit. Varian lainnya untuk pasar Asia hanya diproduksi 45 unit. Entah tipedari mana yang dimiliki Moeldoko. Proses pembuatannya memang memakan waktu yang tidak sebentar. Untuk memasang bezelatau bagian panel terluarnya saja butuh waktu 8 hari. Sementara itu, pemasangan bagian dalam dan casing belakang perlu tambahan 5 hari. Total ada 202 komponen yang menyusun jam tangan spesial ini. Sekrupnya juga berbahan titanium dan dilapisi karet sehingga bisa dipakai di air hingga kedalaman 50 meter. Harganya pun tidak main-main, yakni lebih dari 100.000 dollar AS alias di atas Rp 1 miliar. Tulisan yang menyorot gaya hidup Moeldoko itu muncul tak lama setelah kontroversi permintaan maafnya kepada Singapura diChannel News Asia terkait penamaan kapal perang KRI Usman Harun yang diprotes Pemerintah Singapura. Namun, tulisan tersebut dibantah Moeldoko, dan menyebut Channel News Asia salah kutip pernyataannya bahwa ia minta maaf tidak dapat memenuhi permintaan Singapura agar tidak menggunakan nama tersebut. Usman dan Harun adalah dua prajurit Korps Komando Operasi (KKO) TNI AL yang dihukum mati karena melakukan pengeboman di Gedung MacDonald House di Orchard Road pada tahun 1965 saat berkobarnya Dwikora oleh Presiden Soekarno. Kedua orang tersebut dianggap sebagai pahlawan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Spoiler for Jam Tangan Moeldoko Lebih Dari Satu:
Dalam sebuah foto yang dipublikasikan harian Strait Times Singapura pada 16 April 2014, Panglima TNI Jenderal Moeldoko terlihat mengenakan jam tangan mewah saat melakukan wawancara. Situs berita Mothersip.sg yang dimuat pada 22 April 2014 mengatakan, arloji mewah yang dikenakan Moeldoko di jam tangan tersebut adalah Richard Mille RM 011 Felipe Massa Flyback Chronograph "Black Kite". Konon, arloji tersebut merupakan edisi terbatas yang hanya dijual 30 unit di Amerika Utara dan Amerika Selatan dengan harga lebih dari 100.000 dollar AS (sekitar Rp 1,1 miliar). Mengutip situs The Millenary yang kali pertama menyoroti jam tangan Moeldoko, Mothership.sg pun berspekulasi lebih jauh tentang bagaimana panglima TNI mendapatkan arloji edisi terbatas itu. "Bisa jadi dia mendapat varian yang lain, tetapi masih edisi terbatas 45 unit varian jam Asia," tulisnya. Situs itu pun kembali membahas lebih jauh dalam artikel lain yang dimuat pada 22 April 2014 tentang koleksi jam mewah. Mothersip.sg mengatakan, arloji Richard Mille senilai Rp 1,1 miliar tersebut bukanlah satu-satunya jam yang pernah dipakai Moeldoko. Moeldoko, tulisnya, juga pernah menggunakan arloji IWC Pilot's Watch Chronograph Top Gun Miramar. Jam mewah yang disebutnya senilai 12.700 dollar AS itu mengambil desain jam tangan pilot usai Perang Dunia II. Berdasarkan penelusuran situs itu lewat foto-foto Moeldoko, setidaknya ada dua arloji mewah lain yang digunakan Pangdam Siliwangi tersebut. Situs itu menulis, Moeldoko pernah mengenakan arloji Audemars Piguet Royal Oak Offshore Jarno Trulli Chronograph seharga 38.300 dollar AS. Selain itu, Moeldoko juga pernah memakai arloji Audemars Piguet Millenary senilai 43.000 dollar AS. Meski begitu, situs terlihat ragu. "Namun bisa jadi, itu adalah arloji Chronograph atau Minute Repeater yang harganya 476.600 dollar AS (sekitar Rp 5,5 miliar)," tulisnya. Sorotan atas jam tangan Moeldoko itu muncul tidak lama setelah kontroversi permintaan maafnya kepada Singapura terkait penamaan kapal fregat baru Indonesia, Usman-Harun. Dalam sebuah wawancara dengan televisi berbasis di Singapura, Channel News Asia, Moeldoko meminta maaf untuk pertama kalinya. Permintaan maaf tersebut mendapat reaksi positif dari Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen. Dia menyatakan, pernyataan Moeldoko penting untuk melanjutkan hubungan antara TNI dengan militer Singapura. "Saya menyambut permintaan maaf Moeldoko sebagai sikap positif untuk meningkatkan hubungan kerjasama bilateral di antara kedua negara," ucap Ng Eng Hen seperti dilansir The Strait Times, Rabu (16/4/2014). Belakangan, Moeldoko membantahnya. Dia mengatakan pernyataannya disalah pahami oleh reporter Channel News Asia. Ia pun memaklumi hal tersebut."Tidak ada pernyataan minta maaf. Yang saya sampaikan adalah: Maaf, penamaan Usman-Harun sudah menjadi keputusan final bagi kami," tekan jenderal bintang empat itu. Usman dan Harun adalah dua anggota Korps Komando Operasi (KKO) TNI AL yang meledakkan Gedung MacDonald House di Orchard Road pada tahun 1965 saat Dwikora perintah Presiden Soekarno berkobar. Kedua orang tersebut dihukum mati, kemudian jasadnya dibawa ke Tanah Air. Mereka dianggap sebagai pahlawan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
SUMBER
0
3.2K
Kutip
23
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan