Sebelumnya terimakasih atas diskusi dengan kawan kawan Aceh Bus Lovers, Medan Bisser, Bismania Riau serta segenap handai taulan yang menambah ilmu dunia per-bus-an Sumatera

Bus bukan menjadi hal yang asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Hal ini mengingat sebagian besar orang Indonesia pernah menggunakan moda transportasi ini. Bagi kalangan masyarakat di Sumatera, menggunakan bus adalah hal yang paling efisien dalam rangka mobilisasi di kehidupan, ini dikarenakan wilayah Sumatera masih belum sepenuhnya terbuka seperti yang ada di wilayah Indonesia lain. Akses antar kota di Sumatera akan lebih mudah dijangkau bila menggunakan alat transportasi darat. Akses pesawat terbang hanya dapat dinikmati oleh warga kota kota besar disetiap provinsinya. Walaupun beberapa wilayah sudah membuka penerbangan perintis untuk kemudahan transportasi, namun boleh dikatakan hanya dapat dinikmati oleh kalangan menengah ke atas. Sistem kereta api juga hanya dapat dinikmati dibeberapa wilayah saja seperti Sumatera Utara, Palembang-Lampung dan baru baru ini Aceh yang mencoba merintis kembali. Sudah sejak lama armada bus menapaki jalan lintas Sumatera yang dikenal memiliki cirikhas tersendiri dengan kontur dan medan yang berbeda beda di setiap provinsinya. Ketangguhan perusahaan otobus dalam menjalankan misi penyedia jasa layanan transportasi publiknya menjadi cerita yang menarik untuk di ulas dalam thread kali. Hal inilah yang mengilhami ane membuat sebuah thread mengenai sekelumit cerita mengenal Perusahaan Otobus di Sumatera. Thread ini bukan bermaksud membanding-bandingkan Perusahaan Otobus. Hanya sekedar berbagi pengalaman dan informasi. Sangat diharapkan tambahan informasi dari agan agan sekalian

Perusahaan Otobus yang berdiri di wilayah Mandailing ini merupakan PO yang memiliki rekor trayek terjauh untuk saat ini. Trayek Medan - Jember menjadi cerita tersendiri bagi kalangan pemerhati transportasi khususnya BisMania. Bagaimana perjalanan bus yang kadang memakan waktu seminggu mulai dari pemberangkatan hingga pemberhentian terakhir patut diapresiasi. Sehingga TS menaruh nama PO tersebut dalam tulisan ini sebagai bentuk penghargaan yang mungkin jarang ada rute sepanjang itu di Sumatera. TS teringat di akhir 2012 masih ada jejak livery kupu kupu di terminal Batoh, paling ujung Sumatera yakni Aceh yang menjadi perjalanan terakhir sang penjelajah lintas Pulau Sumatera dan Jawa di Tanah Rencong.
Bahkan di era 90an nyaris seluruh wilayah lintas Sumatera dijelajah oleh PO yang berkantor pusat di Marendal, Medan ini. Sayangnya kini ALS tidak lagi masuk ke Aceh

Nama PO ini sudah bukan barang baru di lintasan Medan - Riau, khususnya PO Makmur. Ketenaran armadanya bahkan sudah dihafal oleh hampir seluruh masyarakat diwilayah tersebut. Sehingga acapkali bila ditanyakan kepada penumpang dengan tujuan Medan pasti jawabannya "Makmur". Bagaimana tidak, untuk trip reguler tujuan Medan - Pekan Baru saja mereka nampaknya sudah memenuhi maksimal kuota yang di maklumatkan oleh Dishub yakni 20 unit yang diisi oleh beberapa kelas, Super Eksekutif, Royal AC, Patas, non ac hingga kelas fenomenal di Sumut Ekonomi Toilet (Ekolet), barangkali akan di ulas lainkali tentang kelas ini. Jumlah tersebut belum lagi ditambah dengan trayek2 seperti Dumai, Tembilahan, Bengkalis, Duri, Peranap dll...

Halmahera yang menjadi saudara sekandung mereka juga merangkai cerita yang sama tentang rute perjalanan yang mereka dominasikan. Namun ada kisah yang menarik ttg armada mereka. Dimana mereka membeli sekitar 10 unit armada gress, chassis baru dan body bus baru, namun dibagi rata kedalam seluruh kelas, tidak ada pengecualian bagi kelas wahid yang memiliki rasa dapur pacu Mercy OH 1526 yang sama dengan kelas Ekolet yang memikul beban paket dengan AC alami sebagai sirkulasi udaranya.
Tentang banyaknya armada yang mereka jalankan setiap harinya (100an unit) adalah alasan tersendiri bagi TS membubuhkan namanya di thread ini. Makmur identik dengan warna ungu sedangkan Halmahera dengan warna merah. Sehingga pantaslah bagi kalangan bismania di wilayah Sumatera memberi julukan "King of Medan - PKU" untuk Makmur dan Halmahera.

Siapa yang tak mengenal nama besar Buchari Usman. Beliau termasuk salah satu pengusaha di Tanah Rencong yang mempunyai hubungan dekat dengan Mercedes Benz. Ketika Mercedes mengeluarkan mesin OH 1634 L,
kurang lebih 20 unit dikirimkan ke Aceh masuk ke dalam KAP Grup. Bahkan sempat tersiar kabar bahwa jumlah Megatrend di KAP Grup mencapai 28 unit. Untuk kalangan bismania, OH 1634 L lebih identik disebut dengan Megatrend. Salah satu spesies Mercedes yang populasinya sangat langka di Indonesia. Mesinnya berkonfigurasi V8 Twin Turbo dan sudah dilengkapi dengan Air Suspension, ABS dan Retarder. Gosipnya tipe ini adalah yang perdana di Indonesia kala itu. Selain Megatrend tersebut, KAP Grup tetap konsisten dengan Mercy nya. Hal ini terbukti bahwa ratusan armada sedari awal berlogo Mercedes Benz. Pada periode tahun 2000an saja, ketika masa konflik Aceh, 20an bus KAP Grup dibakar. Ketika tsunami kurang lebih 50an bus yang berada di pool Banda Aceh terkena dampaknya. Hingga tahun 2012 total armada KAP Grup mencapai 250 bus. Ketika Mercedes Benz mengeluarkan varian OH 1626 dan si langka OH 1830, KAP Grup masih belum bergeming untuk mengganti beberapa unit armadanya. Beberapa Perusahaan Otobus bahkan mulai mendatangkan OH 1830. Hingga saat ini terlihat ada 4 unit yang wara wiri Banda Aceh - Medan. Mungkin ketika lahir OH 1836 pemilik saham KAP Grup mulai melirik. Betapa tidak, Chassis tipe ini mampu berjalan dengan beban 18 ton dibarengi dengan tenaga 360HP. Alih alih kelanjutan dari OH 1830, OH 1836 ini masuk ke dalam kelas chassis premium. Harganya sedap gan . Mungkin karena hal tersebut maka KAP Grup mendatangkan OH 1836 ke Tanah Rencong. Hingga saat ini KAP Grup memiliki 24 unit OH 1836. Hingga dapat dinobatkan sebagai Pemilik Megatrend dan Pemborong O500R 1836 di Sumatera.




sumber lain

Ada satu keanehan sebenarnya dengan Perusahaan Otobis satu ini. Meskipun ditahbiskan sebagai PO tua di Sumatera dengan armada yang biasa saja, pelanggan "bus tua" ini masih tetap ada hingga saat ini. Beberapa kali melihat Sibual Buali melintas, hanya terlihat minibus saja yang beroperasi. Sebenarnya ada beberapa PO dengan armada minibus yang menjadi alat transportasi Antar Kota Antar Propinsi. Tetapi simungil merah yang berdiri sejak 1938 di Sipirok ini patut kita acungi jempol. Sibual Buali tidak lekang dimakan jaman. Tetap mengarungi kerasnya lintasan Sumatera. Fa. ODP Sibual Buali merupakan Perusahaan Otobis tertua di Sumatera. Hingga kini menjalani trayek Padang Sidempuan - Sibolga - Pekanbaru - Jambi - Palembang. Meski menggunakan armada minibus, kesan eksekutif tetap dijaga dengan menyediakan seat 2-1. Pernah diskusi dengan beberapa kawan, tersuat kalimat bahwa Sibual Buali menggunakan mesin turbo baru meski chasis yang digunakan chasis lama. Sehingga tak diragukan ketika sedang bertarung di jalanan. Siap ngeblong gan.
Sibual Buali

Nama lama wajah baru. Demikianlah kalimat untuk menggambarkan bus ini. Datang dengan tampilan yang "ngejreng" membuat banyak orang berdecak kagum dan penasaran untuk mencobanya. Termasuk beruntung karena pernah mencoba bus ini kali pertama tiba di Banda Aceh. Interior yang mewah, bagasi atas nyaris seperti bagasi pesawat menambah kemeriahan Sempati Star. Dengan terbitan karoseri Adiputro, Sempati Star menggunakan Jet Bus HD dengan pabrikan Mercedes Benz.
Logo Bintang besar besar mentereng membalut badan bus. Ketika bus ini melesat, maka akan terlihat kemewahan dan keindahan layaknya bintang di langit. Sempati Star mempunyai 2 tipe livery. Livery generasi perdana identik warna kuning merah, sedangkan livery berwarna hitam kuning penanda generasi kedua. Tetap dengan logo kebesarannya "Bintang Besar"
Kejutan kejutan memang selalu diberikan Sempati Star. Setelah mendatangkan 4 armada MB OH 1830 (2dibalutkan jubah PMTOH), Sempati Star yang tergabung dalam Sepakat Grup mendatangkan selusin MB OH 1836. Maka semakin ramailah lintasan Banda Aceh - Medan dengan armada O500R. Setelah memainkan 1626, 1830 dan O500R 1836 sebagai pemicu awal. Kini Sempati Star menjadi pelopor SCANIA masuk ke ranah Aceh. Bermodalkan K360, Sempati Star siap mengarungi lintasan Medan Banda Aceh. Selain Medan - Banda Aceh, Sempati Star melebarkan sayap dengan membuka rute Medan - Takengon dan Medan - Meulaboh. Sedangkan Banda Aceh - Tapaktuan dimainkan armada microbus.

SAN Group adalah kelompok usaha yang didirikan oleh Bp. H. HASANUDDIN ADNAN yang dirintis sejak tahun 1978. Usaha ini dimulai dari usaha angkutan barang (Ekspedisi) dengan 2 (dua) unit light truck sampai memiliki 14 unit truck besar. Pada saat yang sama, Bp. H. HASANUDDIN ADNAN masih bekerja sebagai PNS dikantor PEMDA Propinsi Bengkulu dan menjabat sebagai kepala bagian kendaraan di Biro Umum Propinsi Bengkulu (sampai dengan tahun 1984). Sejalan dengan program membebaskan Bengkulu dari isolasi dan dengan berkembangnya pembangunan Propinsi Bengkulu di era 1982-1983, Bp. H. HASANUDDIN ADNAN mulai merintis usaha angkutan penumpang umum. Pada saat yang sama, PEMDA Propinsi Bengkulu sedang menggalakkan program transmigrasi terutama dalam menunjang bedol desa pembangunan waduk Gajah Mungkur (Wonogiri) sehingga transportasi darat menjadi pilihan utama pada saat itu. Sampai saat ini divisi transportasi SAN Group yang lebih dikenal dengan nama PO. SAN (PO. SILIWANGI ANTAR NUSA), telah memiliki 43 unit bus dengan berbagai rute Sumatera dan Jawa. Penanganan divisi ini sekarang telah dipercayakan pada generasi kedua SAN Group, yaitu kepada KURNIA LESANI ADNAN (Putera ke-tiga dari Bp. H. HASANUDDIN ADNAN). PO. SAN mulai fokus mengembangkan divisi transportasinya sendiri tepatnya sejak tahun 1992 dengan menggunakan 4 unit Mazda T4000, 2 unit Colt Diesel 120PS, 2 unit Isuzu Bisson TLD, dan 1 unit Mercy 508D. Konsep awal pemasaran pada saat itu adalah pelayanan antar jemput “door to door” yang melayani trayek jurusan Bengkulu – Jakarta pp, Bengkulu – Padang pp, dan Bengkulu – Palembang pp. Di tahun 1993, bisnis PO. SAN berkembang seiring dengan disetujuinya SK trayek untuk bus AKAP jurusan Bengkulu – Jakarta (Pulo Gadung) pp yang dilayani dengan 4 unit armada Mitsubishi RM 117 type terbaru dengan kelas pelayanan Eksekutif. Pada bulan Mei 1994, PO. SAN menambah armada nya dengan 2 unit Mitsubishi RM 117, 3 unit Nissan RB87, dan 3 unit Mitsubishi Colt Diesel 120PS untuk mengisi trayek Bengkulu – Jakarta pp via Liwa.

PO. SAN terus memperkuat pasar pelayanannya antara lain dengan penambahan trayek Bengkulu – Solo – Ponorogo pp dan Bengkulu – Bukit Tinggi di tahun 1995. Untuk memperluas eksistensi nya, di tahun 2002 PO. SAN membuka jalur Bengkulu – Pekan Baru pp. Pengembangan untuk wilayah Pekanbaru terus menunjukkan grafik yang menggembirakan sehingga Manajemen memutuskan untuk memindahkan sebagian besar basis armadanya ke Pekanbaru di tahun 2004, termasuk seluruh unit Volvo B7R yang melayani kelas eksekutif Dumai – Pekan Baru – Jogja – Solo pp. Trayek lain yang dilayani dari Pekanbaru adalah Pekanbaru – Bandung – Solo – Blitar dengan armada Hino RG.
Sampai saat ini PT. San Putra Sejahtera terus berkembang dan melakukan berbagai inovasi dan sudah memiliki lebih kurang 70 unit bus dari berbagai tipe dan merek diantaranya : Volvo B7R, Mercedes Benz, Dongfeng, Mitsubishi,Scania. Meski trek yang dilintasi SAN sangat garang, jalanan yang buruk berlubang bahkan berlumpur ketika hujan, tak mengurangi nyali SAN untuk menurunkan armada Scania K360 di lintasan. SAN sendiri melayani berbagai rute yang sudah ada diantaranya :

Bengkulu – Jakarta Via Liwa
Bengkulu – Padang Via Lubuk Linggau
Bengkulu – Bukit Tinggi Via Lubuk Linggau
Bengkulu – Bukit Tinggi Via Muko-muko
Bengkulu – Pekanbaru Via Lubuk Linggau
Bengkulu – Solo Via Lubuk Linggau
Pekanbaru – Solo Via Lintas Timur
Bengkulu – Jambi
Bengkulu – Jakarta Via Lubuk Linggau ( masih dalam tahap perencanaan )
referensi

Bus ini digadang gadang sebagai pemilik rute terpanjang kedua selain ALS. Bayangkan saja PMTOH memiliki armada ekonomi Banda Aceh - Medan - Solo. Dengan usia yang menginjak 50tahun lebih kini armada PMTOH turut meramaikan lintasan Banda Aceh - Medan meski sebenarnya ada juga lintasan Medan - Takengon. Armada dengan keluaran pabrikan terbatas di dunia OH 1830 menjadi jagoannya saat ini. PMTOH sendiri identik dengan si Raja Barang dari ujung Sumatera. Kebanyakan armada ekonomi PMTOH selalu membawa barang. Ane sendiri pernah merasakan sensasinya, EROBUS 28seat AC Toilet membawa muatan 7ton. Tapi hanya PMTOH tujuan Pulau Jawa saja yang mau membawa barang hingga ke atap.
Ada beberapa juga sih yang mulai enggan membawa seperti PMTOH berstikerkan "Mc Laren". PMTOH juga pernah tercatat mengarungi jalur pantai barat Aceh yang sekarang terkenal sebagai jalur terindah di Aceh. Aspal yang tebal, jalur yang lebar, menembus gunung, ditemani pantai yang landai. PMTOH sebagai salah satu perusahaan otobus tertua di Aceh selaku penyedia jasa transportasi di sektor angkutan massal juga tidak ingin tertinggal akan perkembangan moda transportasi darat saat ini. Setelah meramaikan lintasan Banda Aceh Medan dengan mesin-mesin berbalutkan bodi Jetbus, PMTOH kini turut bersaing dengan mendatangkan armada berbalutkan Jetbus HD 2, 28 seat, full AC, Wifi dan Toilet. Seri Jetbus HD 2 merupakan keluaran terbaru dari genre sebelumnya yaitu Jetbus HD. Sebagai varian terbaru, Jetbus HD 2 menawarkan perubahan pada model lampu depan dan belakang bus dan terkesan lebih mewah dari varian sebelumnya. Body Jetbus HD 2 juga lebih tinggi dari varian sebelumnya, Jetbus Non HD dan Jetbus HD biasa.