PudinkLumutAvatar border
TS
PudinkLumut
Dahlan Iskan di mata Sayyid Hasyimuddin (Keturunan Nabi Muhammad SAW ke-27)
Beginilah cara Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan memperlakukan guru spiritualnya, Sayyid Hasyimuddin bin Abdul Qadir Mansyuruddin al-Jailani. Dia merelakan rumah dinasnya yang memang tidak dia tinggali (Dahlan Iskan menetap di apartemen) di Jalan Widya Chandra IV nomor 15, Jakarta Selatan, sebagai tempat menginap buat cicit Syekh Abdul Qadir al-Jailani itu.

Tamunya kali ini begitu istimewa. Sayyid Hasyimuddin adalah keturunan Syekh Abdul Qadir Jailani ke-18. Nasabnya bersambung kepada pendiri tarikat Qadiriyah, aliran terbesar sejagat dalam ilmu tasawuf. Dia tiba di Jakarta Senin lalu dan bakal menghabiskan waktu buat pelbagai agenda hingga Rabu pekan depan. Ini lawatan pertamanya ke Indonesia.

Setengah jam menjelang maghrib, Sayyid Hasyimuddin menemui tim dari merdeka.com yang menunggu di ruang tengah rumah dinas Dahlan. Dia muncul dengan pakaian kebesarannya: gamis putih dibalut jubah biru tua dan kepala ditutup sorban putih. Dia lebih memilih duduk di bangku ketimbang bersila di atas karpet coklat muda.

Ruangan tengah itu memang sengaja dikosongi karena saban bulan dipakai buat pengajian. "Biasanya tiap pekan pertama. Pak Dahlan juga selalu hadir," kata Budi Rahman Hakim yang setia mendampingi Dahlan dalam sejumlah acara. Yang tampak hanya tumpukan sejumlah sajadah dan satu televisi berukuran besar di pojok ruangan. Di dinding tampak menempel sejumlah bingkai bertulisan kaligrafi. Suhu dalam ruangan lumayan dingin lantaran bertengger dua mesin penyejuk udara.

Sebelum wawancara dimulai, Sayyid Hasyimuddin memberi tahu latar belakang keluarganya. Dia juga menunjukkan pohon silsilahnya. "Saya keturunan Nabi Muhammad ke-27," katanya dengan tangan kiri terus menghitung anak tasbih berwarna merah.

Wawancara berlangsung sekitar seperempat jam. Dia memuji Dahlan Iskan sebagai orang baik dan pantas mencalonkan diri sebagai presiden. "Kami mendoakan kebaikan buat dia. Semua orang menyukai dia karena dia berbuat baik. Saya akan selalu mendoakan dia."

Berikut penuturannya kepada Faisal Assegaf, Islahuddin, dan juru foto Imam Buhori, Selasa (9/10).

Bagaimana Anda pertama kali bertemu Dahlan Iskan?

Dia mencintai aulia (para wali Allah) dan keturunan Nabi Muhammad sehingga dia datang ke Baghdad. Kami bertemu ketika salat Idul Fitri di Masjid Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Ketika itu, seluruh keluarga besar keturunan Syekh Abdul Qadir berkumpul. Kami lantas mengajak dia duduk dan makan bersama. Selepas itu, Dahlan Iskan mengundang saya ke Indonesia.

Saya menerima undangan itu. Ini bukan sekadar undangan. Ini sudah diatur dan atas perintah Syekh Abdul Qadir Jailani. Dia meminta salah satu anaknya datang ke Indonesia untuk bertemu para pengikut tarikat Qadiriyah.

Siapa yang mengenalkan Anda dengan dia?

Siapa saja datang ke rumah saya tentu saja saya akan mengenal mereka. Termasuk Dahlan Iskan, duta besar Indonesia. Alhamdulillah banyak orang Indonesia datang ke Baghdada dan menziarahi makam Syekh Abdul Qadir Jailani.

Apa komentar Anda setelah mengetahui Dahlan Iskan sangat populer di Indonesia dan bakal menjadi calon presiden?

Saya tidak terlibat politik. Sesungguhnya tiap amal itu bergantung pada niat (hadis Nabi Muhammad). Allah mengetahui isi hati tiap manusia.

Bagaimana Dahlan Iskan dalam pandangan Anda?

Hati Dahlan Iskan sangat bersih. Masya Allah.

Artinya Dahlan Iskan pantas mencalonkan diri sebagai presiden?

(Dia kembali mengutip hadis Nabi Muhammad). Sesungguhnya tiap amal itu bergantung pada niat. Dia telah mengerjakan perbuatan bagus dan semua orang mencintai dia. Itu bagus.

Apakah Anda mendoakan Dahlan Iskan secara khusus?

Kami mendoakan kebaikan buat dia. Semua orang menyukai dia karena dia berbuat baik. Saya akan selalu mendoakan dia.


*http://www.merdeka.com/khas/guru-spiritual-hati-dahlan-iskan-sangat-bersih-dahlan-kecantol-tarikat-2.html
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
2.5K
14
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan