Quote:
Yorrys: Golkar Tak Terlatih Jadi Oposisi
Rabu, 23 April 2014 | 17:37 WIB

TRIBUNNEWS/HERUDIN Kader dan simpatisan Partai Golkar menikmati hiburan musik dangdut saat kampanye di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (3/4/2014). Hiburan musik menjadi salah satu cara yang kerap dilakukan partai politik untuk menarik warga menghadiri kampanye.
Baca juga
Harta Hadi Poernomo Rp 38,8 Miliar, Termasuk Lahan di Los Angeles Sohibul: Hadi Poernomo Dikenal sebagai "Orang Kuat" Ditjen Pajak Jokowi: PDI-P dan PKB Makin Mesra Singkat Saja Komentar Hadi Poernomo soal Kasusnya Membaca Hasrat Politik PDI-P
0
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai mengaku bahwa partainya tidak siap menjalankan peran sebagai partai oposisi setelah berakhirnya pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono nanti. Pasalnya, sejak berdiri, Golkar tidak pernah berada di luar pemerintahan.
"Partai kita (Golkar) tidak terlatih buat jadi oposisi, karena sejak berdiri, partai ini belum pernah tidak terlibat dalam pemerintahan. Dan bisa kita lihat sebagian besar tokoh-tokoh nasional itu dilahirkan oleh Golkar" kata Yorrys di Jakarta, Kamis (23/4/2014).
Menurut Yorrys, Golkar mesti realistis menghadapi pemilu presiden mendatang jika melihat perolehan pemilu legislatif berdasarkan hitung cepat, yakni hanya sekitar 15 persen. Mengenai evaluasi pencapresan Aburizal Bakrie, ia belum dapat memastikannya.
Bila memang terjadi evaluasi, kata anggota Komisi I DPR itu, akan dilakukan dalam forum Rapat Pimpinan Nasional yang rencananya digelar sebelum pilpres.
Berdasarkan hasil hitung cepat Kompas, Golkar diperkirakan mendapatkan perolehan suara sekitar 15,01 persen. Dengan angka itu, partai ini harus berkoalisi jika ingin mengusung Ical sebagai capres lantaran syarat ambang batas pengusungan capres-cawapres, yakni 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara nasional.
GOLKOR
Setidaknya ane salut dengan kejujuran om Yorrys
daripada ada yang koar koar mau mimpin oposisi
