Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

edisibaruAvatar border
TS
edisibaru
Penelitian KPK - Akar Korupsi Adalah Rumah Tangga Bermasalah
YOGYAKARTA - Hasil kajian dan penelitian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap para tersangka korupsi menyimpulkan: akar korupsi adalah kehidupan rumah tangga yang bermasalah. Demikian ditegaskan Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas, ketika berpidato dalam acara Rapat Senat Terbuka bertemakan Misi Tajdid Sosial Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dalam Pusaran Korupsi Politik, di Yogyakarta, Senin (21/4).

"Korupsi yang masih terus mengakar di bangsa ini ternyata berakar dari kehidupan rumah tangga para koruptor yang bermasalah,"
ujar Busyro.

Menurut Busyro, rumah tangga yang tidak dibangun dengan sistem mencari rezeki yang halal tayyiban dan barakah, itulah yang merupakan asal muasal munculnya korupsi. Selain itu, juga didukung tidak adanya kontrol internal yang diterapkan oleh keluarga ketika suami atau istrinya diketahui membawa rezeki yang tidak halal, misalnya uang hasil korupsi.

Dalam penelitian itu, KPK juga melihat, keluarga para koruptor itu tidak memiliki nilai-nilai keikhlasan dalam bekerja. Busyro kemudian memberi contoh, ada seorang suami pulang ke rumah membawa tas berisi uang yang bukan dari hasil kerja halalnya. Oleh isterinya, itu dibiarkan, meski tahu bahwa uang itu didapat oleh suaminya dengan cara tidak halal.

"Mirisnya lagi, kalau istri itu juga ikut-ikutan menghitung dan menikmati uang hasil korupsi itu," kata Busyro.

Kenapa ini bisa terjadi?

Menurut Busyro, karena dalam kehidupan keluarga tersebut tidak diajarkan dan ditanamkan nilai untuk bekerja ikhlas.

Dari hasil penelitian itu, menurut Busyro, KPK telah membuat sebuah desa percontohan di Kotagede Yogya untuk mengurangi jumlah koruptor. Di desa percontohan itu, para keluarga sudah mulai diajarkan untuk menanamkan nilai-nilai keihklasan dalam bekerja. Dengan demikian, tujuan mereka bekerja bukan lagi sekadar mendapatkan uang, melainkan untuk mendapatkan ridha Allah dan rezeki yang halal, baik, dan barakah bagi kehidupan.

Menurut Busyro, untuk mengatasi korupsi perlu dilakukan pencegahan jangka panjang. Dan itupun dibutuhkan keterlibatan semua pihak.

"Hal pertama yang harus dilakukan adalah mendidik anak-anak kita untuk menjadi orang-orang yang beriman, berilmu, dan beramal. Kemudian, juga para guru dan dosen menjadi sosok yang punya modal keterpanggilan untuk menyampaikan ilmunya. Karena hanya dengan modal keikhlasan itulah apa yang disampaikan oleh guru dan dosen bisa diresapi maknanya oleh anak didik," kata dia.
sumber

Maksud dari KPK dgn penelitian ini adalah mencari salah satu penyebab utama korupsi dan kemudian mencegah-meminimalkan terjadinya korupsi.

Sehingga salah satu upaya mencegah terjadinya korupsi adalah hindari memilih pemimpin/presiden dari keluarga bermasalah.

bukan begitu pak Busyro.


ka pe ka memang te o pe.
0
1.7K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan