Des 2011 meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan suami.
Mar 2012 sempat kembali dan hubungan normal tapi gak rutin tinggal serumah.
Okt 2012 cekcok hal sepele soal liburan dan akhirnya pisah yang terakhir kali.
Feb 2013 Pergi ke Bali bareng selingkuhannyadan tanpa rasa malu serta dengan pedenya sempat mampir ke rumah relasi saya disana
Mar 2013 surat cerai resmi keluar dan baru saya ketahui awal bulan kemaren di taun 2014.
Mar 2014 dia ngabarin lewat sepupu saya via FB bahwa dia sudah nikah lagi secara resmi dan memang seolah2 dibuat dramatisir supaya semua teman dan sodara gak curiga dengan kelakuannya yang sok jaim karena pada dia menikah setahun kemudian sejak surat cerai keluar di taun 2013....bisa terlihat cukup rapih kan permainannya
Setelah dicek ternyata benar dia telah menikah lagi dan saya berkesimpulan dia nikah secara sepihak dan sepertinya sejak awal pake cara ilegal dengan merekayasa surat cerai supaya dengan sengaja diatur agar saya tidak hadir di persidangan dan kemungkinan sudah jelas ada yang membantunya dan siapa lagi kalo bukan selingkuhannya yang entah duda atau masih beristri atau petualang sejati (PK) yang pasti termasuk tipe PECUNDANG juga
NB : Mana ada pria normal baik2 yang mau nikah menempuh jalan begini kalau tidak ada udang dibalik batu ? pecundang sejati atau penjahat kelamin ?
NB : Mana ada wanita normal baik2 yang mau nikah menempuh jalan begini kalau tidak ada udang dibalik batu ? pengkhianat sejati atau jablay jual diri ?
Pecundang dan Pengkhianat
Simbiosis Mutualisme dengan berlindung dibalik Surat Nikah karena pasangan ini tidak sedang membangun sebuah Keluarga
Spoiler for kemungkinan rekayasa:
Selama ini saya menunggu surat panggilan sidang yang katanya sedang diurus dan siap hadir di persidangan tapi ternyata surat memang tidak pernah sampai ke rumah padahal alamat sudah jelas.
Tapi dilihat dari kronologis di atas memang semua ini sudah diatur secara rapih supaya tidak terlihat mencurigakan di mata keluarga,relasi dan teman2nya karena mungkin takut terbongkar kebusukannya di persidangan.
Permainan yang sudah direncanakan bisa dilihat dari rentang waktu kejadian dan sampai saat ini juga saya belum diberi tau nomer registrasi surat putusan sidang dengan alasan gak jelas jadi saya belum bisa urus akte cerai di catatan sipil
Spoiler for contoh kasus rekayasa:
Di atas hanya contoh kasus rekayasa yang pernah terjadi dan kalau saya mau kasus ini berlanjut sudah bisa saya laporkan ke polisi dengan cukup bukti kuat
Spoiler for riwayat singkat:
Pertama kenal dia di BEC awal taun 2005 karena lingkungan kerja.
Punya anak satu berumur 5 tahun yg sekarang berada dalam asuhan saya.
Selama 7 tahun hidup bersama dari awal kenal sampai nikah dan punya anak saya cukup sabar untuk bisa hidup menerima dia apa adanya karena faktor "nyaah" padahal sudah banyak suara "miring" dari teman atau keluarga tentang karakter dia sejak awal
Tetapi seiring berjalan waktu akhirnya saya mau saja nikah sama dia walaupun agak "sedikit" terpaksa karena beberapa faktor dan proses nikahnya gak seperti nikah normal pada umumnya alias 'instant' karena tidak ada resepsi atau hadirnya pihak dari masing2 keluarga dan segala proses pembuatan surat sampai beres dia yang urus semua
Sepertinya memang sejak dulu dia "maksa" ngajak nikah cuma untuk beli status saja dengan berlindung dibalik surat tapi sekarang akhirnya terbukti juga dia berani melakukan hal yang sama bahkan lebih hina (selingkuh) karena dengan begitu mudahnya dia mempermainkan status pernikahan semudah membalik telapak tangan demi menutupi aibnya
Spoiler for silakan asumsikan sendiri kondisinya:
Mengenal karakter manusia itu menarik. Apa yang tampak di permukaan, belum tentu sesuai dalamnya...
Ada yang bawaannya keras, tapi gak tegaan...
Ada yang bawaannya kalem, tapi mematikan...
Mengenal orang perlu waktu...
Ada yang seolah emosional, tapi lepas dan tidak 'menyimpan'.
Ada yang kelihatan bijak, tapi 'aktris' licik yang lihai...
Ada yang seolah happy family, punya segalanya, ternyata dalamnya sangat rapuh dan penuh kebohongan..
Tapi lucunya, banyak orang lebih suka dibohongi dengan kemanisan, daripada menghadapi spontanitas yang menyakitkan..
'Kebanyakan' orang-orang yang CERAI, memiliki pola-pola yang mirip, kecuali memang kasus 'salah pilih' orang (contoh sakit jiwa).
POLA yang paling banyak: Wanita berharap lebih terhadap suaminya. Kenyataan saat pacaran, beda dengan setelah nikah. Kecewa deh....padahal dia sendiri yang menciptakan keterpaksaan alias penyakit dibuat sendiri akibat keseharian hidupnya yang selalu mengeluh dan kurang bersyukur
Mereka saat pacaran dalam kondisi saling 'pacing', alias mengikuti apa maunya pasangan. Seolah cucok gitu lho. Maklum masa PROMOSI
Begitu nikah dapet status,masa promosi habis, karakter asli kelihatan. Saling 'leading' ego dimulai. Aku maunya begini, ikuti aku..!! *Jeduerr
Begitu mulai ribut-ribut curhat kemana mana dan datanglah 'orang ketiga' yang 'seolah' mendamaikan hati >> Padahal tanpa disadari POLA lama terulang lagi >> kembali ke masa PROMOSI....
Sepertinya hanya orang BODOH yang bisa terjebak situasi ini dan saat sudah nikah pasti ketemu situasi yang sama juga
Kalo gak punya KOMITMEN untuk menjaga pernikahan, mau bilang dia ilmu agamanya sekuat apa pun pasti akan selalu mencari alibi untuk cari jalan pintas mengucap 'pisah'. *cerai* 'nikah lagi' beres...nanti juga kembali ke POLA lama akhirnya jadi piala bergilir spesialis nikah cerai
"Sukses itu berPOLA, gagal juga berPOLA" >> bukan hanya di bisnis, tapi juga dalam PERNIKAHAN..
Belajarlah untuk bertumbuh dengan MEMAHAMI orang lain, bukan hanya MEMINTA orang lain selalu memahami diri kita..
Miskin Harta bisa berjuang asal jangan Miskin Hati dan Jiwa akibat tidak adanya Kepedulian.
Spoiler for foto bareng temen2nya:
Klo ada yg keberatan fotonya nongol disini pm saja ntar dihapus.
Gak ada yang salah kalau dia mau nikah lagi tapi pakailah cara sopan,sudah kelakuannya gak bermoral urusan perutnya sudah kenyang hak orang lain diabaikan....saya cuma minta hak saya atas surat Akta Cerai.
Pasangan ini tinggal menunggu Karma atas perbuatannya cepat atau lambat