- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ini Susahnya Menikahi Janda?


TS
GPO2A
Ini Susahnya Menikahi Janda?
INILAHCOM, Jakarta- Apa beda perawan dan janda ? "Ya jelas bedalah. Dari rasanya juga udah lain. Janda kan udah pernah turun mesin, kalau perawan belum," kata seorang perjaka yang ditemui INILAHCOM.
Memang, kalau cuma menilik fisik atau dari kacamata seksual, ya begitu jawabannya. Tapi kalau melihat sisi yang lain, tidak begitu.

Ketika seorang perjaka berniat menikahi janda beranak, bukan perkara mudah. Pertama, keluarga akan menentang dengan kalimat "apa sudah habis perawan di bumi ini ?" Disusul "apa sanggup dan rela membiayai anak orang lain ?" Klise.
Kedua, perempuan yang berstatus janda tentu akan lebih banyak membicarakan masa depan anaknya ketimbang asmara antara dia dan si perjaka.

Belum lagi, calon mertua yang selama ini menyokong hidup si janda dan anaknya akan protes habis-habisan kalau dia akhirnya mau nikah dengan jejaka miskin. Maklum, setiap orang tua pasti mengkhawatirkan nasib buah hatinya.
Ketiga, janda beranak selalu memfokuskan perhatian pada kekuatan finansial laki-laki. Dan ketulusan cinta diperhitungkan belakangan. Kembali lagi, ini lantaran masa depan anaknya akan berpindah dari pundak bapak biologis ke bapak barunya.

"Apa sanggup dan rela ?" Begitu pertanyaan dari pihak luar ketika memberi saran yang sebenarnya lebih tepat disebut ancaman.
Menaruh simpati kepada janda, atau lebih tepat disebut 'jatuh cinta' memang berat. Ya itu tadi, belum apa-apa, beratnya tanggung jawab yang kudu dipikul sudah tergambar sejak awal.
Pilihannya cuma duam mengambil tanggung jawab sepenuhnya sambil menganggap anak dari istri itu sebagai anak sendiri, atau mundur beberapa jengkal dan segera ambil langkah seribu sebagai tanda laki-laki pengecut.

Memang, kebanyakan perempuan memilih laki-laki sebagai imamnya lantaran kemapanan finansialnya. Soal cinta, biar menyusul belakangan. Begitu juga janda.
Pria berdompet kulit ketemu kulit, agaknya sulit menyunting wanita idaman di zaman yang makin canggih ini. Pasalnya, ketika semua sendi kehidupan beserta perkakasnya makin maju, cara pikir manusia mengalami kemunduran dari 'sederhana' menjadi 'ribet'. Kecuali, si hawa benar-benar sudah dibutakan cinta.[tst]

[url]http://m.inilah..com/read/detail/2094284/ini-susahnya-menikahi-janda[/url]
janda juga manusia butuh kehangatan
Ada yang kirim 2 bata gara2 tread ini emang kenapa ada yang homo di BP yang tersinggung
Memang, kalau cuma menilik fisik atau dari kacamata seksual, ya begitu jawabannya. Tapi kalau melihat sisi yang lain, tidak begitu.

Ketika seorang perjaka berniat menikahi janda beranak, bukan perkara mudah. Pertama, keluarga akan menentang dengan kalimat "apa sudah habis perawan di bumi ini ?" Disusul "apa sanggup dan rela membiayai anak orang lain ?" Klise.
Kedua, perempuan yang berstatus janda tentu akan lebih banyak membicarakan masa depan anaknya ketimbang asmara antara dia dan si perjaka.

Belum lagi, calon mertua yang selama ini menyokong hidup si janda dan anaknya akan protes habis-habisan kalau dia akhirnya mau nikah dengan jejaka miskin. Maklum, setiap orang tua pasti mengkhawatirkan nasib buah hatinya.
Ketiga, janda beranak selalu memfokuskan perhatian pada kekuatan finansial laki-laki. Dan ketulusan cinta diperhitungkan belakangan. Kembali lagi, ini lantaran masa depan anaknya akan berpindah dari pundak bapak biologis ke bapak barunya.

"Apa sanggup dan rela ?" Begitu pertanyaan dari pihak luar ketika memberi saran yang sebenarnya lebih tepat disebut ancaman.
Menaruh simpati kepada janda, atau lebih tepat disebut 'jatuh cinta' memang berat. Ya itu tadi, belum apa-apa, beratnya tanggung jawab yang kudu dipikul sudah tergambar sejak awal.
Pilihannya cuma duam mengambil tanggung jawab sepenuhnya sambil menganggap anak dari istri itu sebagai anak sendiri, atau mundur beberapa jengkal dan segera ambil langkah seribu sebagai tanda laki-laki pengecut.

Memang, kebanyakan perempuan memilih laki-laki sebagai imamnya lantaran kemapanan finansialnya. Soal cinta, biar menyusul belakangan. Begitu juga janda.
Pria berdompet kulit ketemu kulit, agaknya sulit menyunting wanita idaman di zaman yang makin canggih ini. Pasalnya, ketika semua sendi kehidupan beserta perkakasnya makin maju, cara pikir manusia mengalami kemunduran dari 'sederhana' menjadi 'ribet'. Kecuali, si hawa benar-benar sudah dibutakan cinta.[tst]

[url]http://m.inilah..com/read/detail/2094284/ini-susahnya-menikahi-janda[/url]

Quote:
Ada yang kirim 2 bata gara2 tread ini emang kenapa ada yang homo di BP yang tersinggung
Diubah oleh GPO2A 23-04-2014 14:04


emineminna memberi reputasi
1
67.6K
209


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan