Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jamil4hAvatar border
TS
jamil4h
Sekilas Peta Kekuatan 'CyberTroops' Jokowi vs Prabowo Jelang Pilpres 2014
Sekilas Peta Kekuatan 'CyberTroops' Jokowi vs Prabowo Jelang Pilpres 2014

Selasa, 22/04/2014 08:02 WIB
Prabowo Siapkan 'Cyber Army' Hadapi 'Pasukan Nasi Bungkus'

Jakarta - 'Pasukan nasi bungkus' (Panasbung)
atau laskar cyber bayaran membanjiri jagat maya. Gerindra tak mau Prabowo Subianto jadi sasaran black campaign 'panasbung'. Gerindra pun mempersiapkan 'cyber army'.

"Gerindra berupaya mengimbangi dengan
kampanye positif. Kita tidak mau serang balik
akun anonim, kecuali ada nama jelas.

Panasbung ini kan jadi sampah virtual. Jadi kalau baliho itu sampah visual, panasbung ini bikin sampah virtual," kata Waketum Gerindra Fadli Zon, kepada detikcom , Selasa (22/4/2014).

Gerindra memang tak punya pasukan khusus
untuk menghadapi 'Panasbung'. Tapi ada
pasukan relawan dari kader yang membentuk
semacam 'cyber army.

"Kita ada volunteer (relawan) dari para caleg dan yang lain. Kita kan biasanya kampanye terbuka dan terang-terangan. Jadi kita tidak berkampanye negatif seperti panasbung," katanya.

Lalu siapa sajakah capres yang memiliki
pasukan nasi bungkus? Apakah capres PDIP
Jokowi punya cyber army buat melancarkan
cyber war?

"Iya memang kelihatannya begitu. Tapi saya tidak mau menuduh," pungkasnya. Panasbung semakin merajalela jelang Pilpres 2014, Fadli bahkan membuat sajak khusus terkait ini. Berikut puisi Fadli Zon yang dipublikasikan di detikcom, Senin (21/4):
http://m.detik.com/news/pemilu2014/read/2014/04/22/075947/2561427/1562/prabowo-siapkan-cyber-army-hadapi-pasukan-nasi-bungkus?991101mainnews

Wednesday, February 12 , 2014
JasMev, Pasukan Cyber Jokowi yang bertugas mem-bully Orang-orang yang mengkritik ‘Mas Joko’
Rahasia Dibalik Popularitas Jokowi di SosMed

[img] twibbon.s3.amazonaws.com/2012/239/6df828eb-33a8-419e-98af-a0ad0085ddd7_250_642_400.jpg[/img]
[img]

Fenomena Joko Widodo di saat bersamaan
juga memunculkan cyber troops alias
pasukan dunia maya. Kelompok ini siap
setiap saat bila ada pernyataan yang
mengkritik Jokowi.

Keberadaaan Cyber Troops (pasukan dunia
maya) yang mengelilingi Jokowi awal
mulanya dimunculkan oleh mantan Ketua
MPR Amien Rais. Belakangan pernyataan
Amien diamini oleh lainnya.

'Pasukan cyber' bernama Jasmev ini adalah
kependekan dari Jokowi-Ahok Social Media
Volunteers atau para relawan yang bergerak
di jejaring sosial untuk mendukung Jokowi-
Ahok.

Jasmev selama ini bekerja sebagai team
layaknya pasukan khusus yang bertugas
membela ahok-jokowi dijejaring sosial dari
segala penyudutan dan penyerangan kepada
dua sosok yang memimpin DKI Jakarta
tersebut.

Pengakuan disampaikan Achmad Mubarok
ihwal pasukan dunia maya di sekitar Jokowi
membenarkan informasi Amien Rais
sebelumnya.

"Sudah banyak orang yang mengatakan
bahwa Jokowi tidak bisa dikirik, karena akan
ada serangan balik caci maki.Serangan caci
maki ini tidak alamiah dan dilakukan oleh
tim dengan memanfaatkan teknologi dan
media sosial," ujar Mubarok.

"Pengerahan cyber troops, orang kritik
Jokowi di media, nanti ada ratusan yang
menghantam tanpa ampun dengan kata-kata
semestinya tidak layak dan elok," ungkap
Amien yang mengaku tidak gentar dengan
komentar-komentar pendukung Jokowi.

Budayawan Betawi Ridwan Saidi
mengungkapkan kelompok cybernet Jokowi
yang membentengi mantan Walikota Solo itu
lewat media sosial telah mematikan praktik
demokrasi.

Ridwan menuturkan gerakan cybernet Jokowi
bermarkas di Jalan TB Simatupang, meski
saat ini ia mendengar kabar bahwa kelompok
tersebut sudah bubar. Namun ia menyoroti
hal yang dilakukan tim cybernet Jokowi,
yakni mem-bully orang-orang yang
mengkritik Jokowi lewat media sosial.

"Kalau mau beda pendapat, muncul dong di
ruang publik. Hentikan kelompok cybernet
Jokowi yang mematikan demokrasi," tegas
Ridwan Saidi, Minggu (9/2/14).

Mantan anggota DPR dua periode dari Fraksi
PPP itu menuturkan ada cukong yang
membangun citra tersebut selama 16 bulan
terakhir ini sejak Jokowi menjadi Gubernur.

"Tolong cukong-cukong ini menahan diri,
jangan menyesatkan. Selama 16 bulan
cukong-cukong ini membangun ilusi lewat
blusukan," tukasnya.

[img] us.media.viva.co.id/thumbs2/2012/08/25/168441_joko-widodo-temui-relawan-jasmev_663_382.jpg[/Img]

Cukong-cukong yang dimaksud Saidi adalah
sejumlah konglomerat kaya-raya di Indonesia, diantaranya:
1. China Connection dengan kubu Imelda,
Lukminto (Sritex),
2. James Riady (Lippo Group)
3. Edward Suryajaya (ex Astra, Ortis
Holding),
4. Hashim Djojohadikusumo,
5. Benny chandra (Ketua Persatuan
Tionghoa Indonesia),
6. Kevin Wu (BCA cab Jakarta),
7. Lia angraeni (Indofood group),
8. Jhony Liem (pengusaha elektronik),
9. Hermawi taslim,
10. Rudy Hartono
11. Masih ada sekitar 50 tokoh Cina Jakarta.
12. Sedangkan Jenderal Luhut Panjaitan
sukses konsolidasikan kekuatan
konglomerat-konglomerat etnis tionghoa Ex-
buronan BLBI di Singapore yang berjumlah
sekitar 20-an konglomerat.

Sementara menurut Praktisi Teknologi
Informasi Chafiz Anwar banyak akun palsu
pembela Jokowi di sosial media. Hal itu
menurutnya bisa dengan mudah diamati
karena banyak hal yang sangat tidak masuk
akal.

"Kalau komentarnya muncul dalam waktu
yang kurang lebih bersamaan dengan
komentar yang senada seperti dikomando
baik untuk menyerang maupun membela
orang-orang yang mereka jaga, maka bisa
dipastikan akun-akun itu palsu," ujar Chafiz.
Lebih lanjut Hafiz menyebutkan dalam
konteks Jokowi jika ada yang mengkritiknya
di sebuah media online maka ssecara
otomatis langsung ada serangan dari ribuan
orang.

"Coba saja bayangkan berita yang mengkritik
di sebuah media online itu. Baru beberapa
saat tayang langsung yang komentar ribuan.
Itu sangat tidak mungkin, kalau bukan
sebuah tim yang mengerjakannya yang bisa
saja terdiri dari puluhan orang," tambahnya.
Ciri lainnya, imbuh Hafiz, adanya
ketidakjelasan identitas para pemilik akun
ini. Mereka biasanya menurut Chafiz
menggunakan nama-nama palsu dan foto-
foto palsu atau menggunakan gambar
kartun. Akun tersebut menggunakan mesin
pendeteksi dengan kata kunci tertentu.
http://www.atjehcyber.net/2014/02/1013.html?m=1

--------

cyber politics kabarnya kini mulai jadi lahan studi baru. Dan boleh percaya atau tidak, Indonesia kini sedang jadi laboratorium seluruh dunia dalam studi itu


emoticon-Angkat Beer


0
3.9K
52
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan