izzaeasyAvatar border
TS
izzaeasy
Sejarah Formula 1

Formula One, disingkat F1 (atau bernama lengkap The FIA Formula One World Championship), adalah kelas balapan mobil formula tempat duduk tunggal yang tertinggi. Terdiri dari sejumlah seri balapan yang dikenal dengan istilah Grand Prix. Balapan diselenggarakan di dalam sirkuit atau jalan umum dalam kota yang ditutup untuk umum. Hasilnya menentukan dua gelar juara dunia, satu untuk pembalap dan satu lagi untuk konstruktor. Pada balapan, mobil balap dapat mencapai kecepatan 300 km/h (185 mph) yang dihasilkan oleh mesin yang dapat mencapai tenaga sebesar 900 daya kuda pada putaran mesin sekitar 18.000 rpm (per 2005).


Eropa adalah pusat tradisi Formula Satu dan tetap menjadi pusatnya hingga sekarang. Sekarang ini Grand Prix telah diadakan di seluruh penjuru dunia, dengan seri balapan baru di Bahrain, RRC, Malaysia dan Turki. Formula Satu adalah balap mobil termahal baik dalam segi produksi maupun olahraganya.



Aturan mainnya diatur oleh Fédération Internationale de l'Automobile (FIA), yang bermarkas di Place de la Concorde, Paris. Presidennya yang sekarang adalah Max Mosley, dan secara umum disponsori dan diatur oleh pemegang hak komersial resmi Bernie Ecclestone melalui berbagai perusahaan.

Di Indonesia, Formula Satu pernah ditayang di TVRI dari 1963 hingga 1997, di RCTI dari 1998 hingga 2000, di TPI dari 2001 hingga 2004 dan di Global TV dari 2005 hingga sekarang.

Seri Formula Satu berakar pada seri grand prix motor Eropa pada sekitar 1920-an dan 1930-an. Sejumlah organisasi balap grand prix membuat sejumlah aturan untuk kejuaraan dunia sebelum Perang Dunia II. Dengan alasan penundaan karena perang, kejuaraan dunia pembalap tidak diformalkan sampai 1947 dan berlangsung untuk pertama kalinya pada 1950. Kejuaraan dunia konstruktor kemudian menyusul pada 1958. Balapan Formula Satu tanpa gelar diselenggarakan bertahun-tahun, tetapi dikarenakan membengkaknya biaya kompetisi mengakibatkan kompetisi ini berakhir pada awal 1980-an.

Nama olahraga ini, Formula Satu, mengindikasikan bahwa ini merupakan olahraga yang paling maju dan kompetitif diantara balapan mobil formula lain.


AWAL KOMPETISI

Gelar juara dunia Formula Satu pertama kali dimenangkan oleh pembalap Italia Giuseppe Farina dengan mobilnya Alfa Romeo tahun 1950, dengan mengalahkan rekan setimnya, pembalap Argentina Juan Manuel Fangio. Akan tetapi, Fangio memenangkan gelar juara dunia pada tahun 1951 dan empat kali pada enam tahun berikutnya. Fangio kemudian menjadi legenda yang mendominasi tahun-tahun pertama kompetisi Formula Satu.


Juara dunia dari Britania Raya yang pertama adalah Mike Hawthorn, yang mengendarai Ferrari memenangkan gelar juara pada 1958. Kemudian Colin Chapman memasuki kompetisi F1 sebagai perancang mobil dan kemudian menjadi pendiri Lotus, British racing green datang untuk mendominasi kompetisi pada beberapa dekade berikutnya. Jim Clark, Jackie Stewart, Jack Brabham, Graham Hill, dan Denny Hulme adalah sederetan nama pembalap dari tim Inggris dan negara-negara persemakmuran yang memenangkan dua belas gelar juara dunia antara tahun 1962 hingga 1973.



Tahun 1962, Lotus memperkenalkan mobil dengan rangka aluminium yang dikenal dengan istilah monocoque yang menggantikan rangka tubular tradisional. Penemuan ini kemudian menjadi langkah kemajuan teknologi besar sejak penemuan mobil mid-engines. Tahun 1968 adalah tahun pertama kalinya olahraga ini memakai sponsor yaitu dimulai dengan Lotus yang mengecat "Imperial Tobacco" di mobilnya.

Aerodinamika gaya tekan kebawah (downforce) secara perlahan memainkan peranan penting dalam perancangan mobil, dimulai dengan munculnya aerofoil tahun 1960-an. Akhir tahun 1970, Lotus memperkenalkan aerodinamika efek tanah (ground effect) yang menghasilkan gaya tekan yang bagus sehingga meningkatkan kecepatan di tikungan (konsep ini pernah diujicoba sebelumnya oleh Jim Hall dengan tim.


KEPOPULERAN

Tahun 1981 dikenal sebagai awal dari adanya Concorde Agreement, sebuah kontrak yang mengikat tim-tim untuk berkompetisi sampai masa berakhirnya kontrak. Kontrak itu juga berisi tentang pembagian sama rata atas keuntungan yang didapat dari hasil penjualan hak televisi. Merupakan tanda berakhirnya Perang FISA-FOCA. Concorde Agreement yang kedua ditandatangani pada 1992 dan yang ketiga pada 1997 dimana akan berakhir pada akhir 2007.


Tim F1 Renault memperkenalkan mesin turbocharged pada tahun 1977 yang dapat menghasilkan lebih dari 700 bhp. Pada tahun-tahun berikutnya, khususnya 1987, mobil-mobil Formula Satu dapat menghasilkan lebih dari 1.000 bhp. FIA kemudian memberlakukan aturan kapasitas tanki bahan bakar pada 1984 dan kemudian melarang mesin turbocharged tahun 1989 untuk membatasi kecepatan mobil yang semakin meningkat.

Awal 1990 ditandai dengan diperkenalkannya alat bantu elektronik seperti power steering, traction control dan gearbox semi otomatis. FIA, dikarenakan banyaknya komplain mengenai hasil balapan yang lebih ditentukan oleh teknologi dibandingkan keahlian pembalap, melarang beberapa alat bantu tersebut pada 1994. Walaupun demikian banyak pengamat berpendapat bahwa larangan atas alat bantu pembalap tersebut tidak berarti sama sekali karena FIA tidak mempunyai teknologi atau metode untuk menghilangkan fitur-fitur tersebut dari kompetisi.


Tim McLaren dan Williams mendominasi balapan 1980-an dan 1990-an. Honda dan McLaren mendominasi banyak pada 1980-an, sementara tim Williams yang diperkuat mesin Renault memenangi beberapa gelar juara dunia pertengahan 1990-an. McLaren kemudian kembali pada akhir 1990-an. Pertarungan antara legenda Senna dan Prost menjadi pusat perhatian pada musim 1988 dan berlanjut sampai akhir 1993 dimana Prost menyatakan untuk pensiun. Ayrton Senna secara tragis tewas pada tabrakan di Grand Prix F1 San Marino 1994. Sejak itu banyak langkah diambil FIA untuk meningkatkan standar keamanan. Tidak ada pembalap yang tewas di balapan sejak saat itu.


Pembalap dari McLaren, Williams, Renault (dulunya bernama Benetton) dan Ferarri merupakan empat tim teratas yang memenangi gelar juara dunia dari 1984 sampai saat ini. Karena kemajuan teknologi sejak 1990-an, biaya kompetisi Formula Satu juga meningkat. Kedua hal ini mengakibatkan tim-tim lainnya mengalami kesulitan tidak hanya untuk bertahan dalam kompetisi namun untuk bertahan dalam bisnis. Masalah keuangan mengakibatkan beberapa tim untuk mundur. Sejak 1990, 28 tim telah mundur dari kompetisi Formula Satu. Salah satunya yang terjadi akhir-akhir ini adalah mundurnya.


F1 MODERN



Banyak rekor telah dipecahkan pada kompetisi di abad ke-21, khususnya di tangan pembalap Jerman Michael Schumacher dan pembalap muda SpanyolFernando Alonso. Awal tahun 2000 merupakan tahun dominasi Michael Schumacher dan tim Ferarri. Pada tahun 2001, Schumacher memecahkan rekor untuk kemenangan terbanyak; rekor sebelumnya dipegang oleh Alain Prost, dengan 51 kemenangan. Pada tahun 2002, Schumacher mencatat rekor klaim juara paling awal dengan menjuarai Grand Prix F1 Perancis 20022003, Schumacher mengklaim gelar juara dunianya yang ke-6, mengalahkan pemegang rekor sebelumnya Juan Manuel Fangio yang memegang gelar juara dunia lima kali. Rekornya sekarang adalah 7 gelar juara dunia. Tahun 2003 Fernando Alonso menjadi pembalap termuda yang menempati posisi pertama (pole position) saat memimpin babak kualifikasi pada Grand Prix F1 Malaysia 2003. Pada tahun itu juga ia menjadi pembalap termuda yang menjuarai seri Grand Prix ketika ia menjuarai seri Hungaria. pada bulan Juli tahun itu.

Walaupun dominasi Ferrari yang kuat, Kimi Räikkönen yang mengendarai McLaren mempunyai kesempatan besar untuk memenangi gelar juara dunia pada seri 2003. Juan Pablo Montoya yang mengendarai Williams juga memiliki kesempatan besar tahun 2003. Dominasi kuat Ferrari mencapai titik baliknya pada 25 September 2005, ketika Fernando Alonso memenangkan gelar juara dunia seri 2005 dengan finish pada tempat ke-3 di Grand Prix F1 Brasil 2005 dan juga memecahkan rekor juara dunia termuda menggantikan pemegang rekor sebelumnya Emerson Fittipaldi dari Brasil. Michael Schumacher sebelumnya memegang gelar juara dunia selama lebih dari 1.800 hari.


Format kualifikasi berganti beberapa kali pada kompetisi tahun 2003. Salah satunya adalah keharusan bagi pembalap untuk memulai balapan dengan jumlah bahan bakar yang sama setelah kualifikasi, yang memaksa tim untuk mencari strategi baru. Peraturan lainnya yaitu pembatasan pemakaian mesin yang sama untuk dua kali balapan. Pembalap yang mengganti mesinnya akan mendapatkan penalti memulai balapan dari posisi paling belakang. Pembalap juga tidak diperkenankan untuk mengganti ban selama balapan berlangsung, kecuali untuk mengganti ban yang rusak sehingga dapat berisiko pada keselamatan pembalap.


Beberapa seri balapan di abad ke-21 juga mempunyai beberapa kontroversial dan skandal. Pada seri Australia tahun 2002, Rubens Barrichello, rekan setim Schumacher di Ferrari yang sedang memimpin diperintahkan untuk membiarkan Schumacher untuk mengambil alih pimpinan lomba. FIA kemudian merespon dengan melarang team order di peraturan yang baru. Pada Grand Prix F1 Amerika Serikat 2005 di sirkuit Indianapolis, kompetisi hanya diikuti tiga tim dari keseluruhan 10 tim ketika pabrikan ban Michelin menginformasikan bahwa ban buatannya tidak cukup aman untuk digunakan dalam lomba, sehingga menyebabkan semua tim yang menggunakan bannya untuk tidak mengikuti lomba. Hal tersebut dikarenakan FIA menolak untuk mengganti peraturan mengenai ban.


Awal tahun 2000, badan administrasi Formula Satu pimpinan Bernie Ecclestone membuat sejumlah merek dagang termasuk logo resmi dan situs web resmi untuk memberikan Formula Satu identitas perusahaan.
Tahun 2005 menandakan berakhirnya era mesin 10 silinder yang digunakan selama lebih dari dua dekade. Mesin baru bersilinder 8 direncanakan untuk diperkenalkan pada awal musim kompetisi 2006.


Perubahan Lokasi

Dalam rangka untuk meningkatkan citra olahraga ini sebagai kejuaran dunia, presiden FOM Bernie Ecclestone telah merencanakan sejumlah grand prix untuk diadakan di sejumlah negara baru. Per 2005, perubahan ini telah menghasilkan pengurangan satu seri balapan, Grand Prix Austria yang terakhir diadakan pada 2003. Akan tetapi beberapa tim telah menyatakan keinginan agar kalender kompetisi dipersingkat sehingga masa depan seri balapan seperti Grand Prix Inggris, Grand Prix Perancis dan Grand Prix San Marino semakin diragukan.

Grand Prix Turki pertama kali diadakan dalam musim 2005 di IstanbulPark. Kemudian sebuah Grand Prix Meksiko sudah direncanakan untuk diadakan tahun 2006, selain itu Ecclestone juga sudah menyatakan akan membawa F1 ke Afrika Selatan dalam lima tahun kedepan. Ia juga menyatakan keinginannya untuk menyelenggarakan Grand Prix Rusia di Moskow atau St Petersburg dalam waktu mendatang. Ratifikasi Uni Eropa tentang pelarangan iklan tembakau yang mulai berlaku pada 31 Juli 2005 semakin memaksa para produsen produk tembakau yang menjadi sponsor olahraga untuk beralih ke lokasi di luar Eropa.

Masa depan Grand Prix Amerika Serikat di Sirkuit Indianapolis juga diragukan sejak hanya enam mobil yang berlomba pada musim 2005 dikarenakan isu masalah keselamatan oleh produsen ban Michelin. Grand Prix Amerika Serikat telah resmi dijadwalkan untuk diselenggarakan kembali pada 2 Juli 2006.


Tim Tim Kecil

Mundurnya Ford Motor dari kompetisi Formula Satu memengaruhi beberapa tim-tim kecil. Jaguar Racing kemudian dijual ke Red Bull yang sekarang menjadi Red Bull Racing.

Jordan dan Minardi sama-sama tergantung kepada mesing-mesing Ford Cosworth. Jordang kemudian mempertimbangkan untuk menggunakan mesing Toyota, sementara Minardi tetap menggunakan mesin Cosworth dibawah pemilik baru Cosworth.

Pada musim 2006, Jordan akan berganti nama menjadi Tim F1 Midland. Bulan Juni 2005, BMW membeli saham mayoritas Sauber dan berniat menjadikan timnya sebagai tim pabrikan pada musim 2006. Sebagai hasilnya tim Williams akan menghentikan kerjasamanya dengan BMW dan memilih untuk menggunakan mesin Cosworth pada 2006.

Tim lain Tim F1 Super Aguri bergabung dengan F1 pada 2006. Tim ini dinamakan sesuai dengan pendirinya Aguri Suzuki, yang pernah menjadi pembalap F1 dan berpartisipasi dalam 88 kali balapan. Tim ini diperkirakan akan mengontrak bekas pembalap BAR Takuma Sato. Mesin kemudian akan disediakan oleh Honda. Sementara itu pada November 2005, mereka telah mengadakan negosiasi dengan bekas pemimpin tim Minardi Paul Stoddart mengenai pembelian rangka untuk kendaraan mereka, yang kemungkinan akan menggunakan model Arrows tahun 2002.

Teknologi KERS dan DRS


DRS (Drag Reduction System)

Saat regulasi Formula One musim 2011, ada dua benda menarik yang menjadi sorotan untuk musim ini, yaitu KERS (Kinetic Energy Recovery System) dan DRS (Drag Reduction System). Selain juga perubahan dari ban Bridgestone menjadi Pirelli, kedua alat ini menjadi perhatian semua penggemar F1 di seluruh dunia, karena pengaruhnya yang sangat besar dalam mengubah sebuah hasil atau menambah keseruan suatu balapan. Sekarang saya akan jelaskan kedua alat ini.



Diawali dari KERS. KERS adalah Kinetic Energy Recovery System, sebuah alat yang memanfaatkan tenaga yang terbuang dari pengereman menjadi tenaga baru yang dapat menambah power mesin. Alat ini sebenarnya bukan barang baru di F1. KERS pernah dicoba pada musim 2009, namun banyak tim yang tidak mau memakainya karena dapat menambah berat mobil dan bisa mengacaukan distribusi berat mobil. Akhirnya, alat ini disimpan dulu untuk riset lebih lanjut dan untuk musim 2011 alat ini kembali. KERS kali ini lebih baik daripada KERS yang sebelumnya, walaupun konsep pemakaiannya sama. Ketika mobil mengerem, tenaga yang terbuang dari pengereman itu lalu masuk kembali ke dalam mesin, dan lalu diubah menjadi tenaga baru oleh generator dan disimpan dalam sebuah baterai. Untuk mengaktifkan KERS, pembalap cukup menekan tombol yang ada di setir dan energi yang tersimpan di dalam baterai akan disalurkan ke dalam mesin, untuk menambah tenaga. Sekilas, teknologi ini mirip dengan Power Boost di balap mobil antar-negara A1GP. Bedanya, jika Power Boost sudah diset oleh insinyur Zytek sebelum balapan dan hanya dipakai terbatas, maka KERS harus mencari dulu tenaganya dari hasil pembuangan pengereman dan bisa dipakai kapan saja. Manfaat dari KERS cukup banyak. Bisa untuk menyalip, bisa untuk mempertahankan posisi, bisa untuk mempercepat waktu kualifikasi, dan lainnya. Paling penting sebenarnya adalah untuk mempermudah overtaking (secara di F1 jaman sekarang overtaking itu susah-susah gampang) tapi sesuai kata Sebastian Vettel dan Michael Schumacher, ada beberapa manfaat lain dari KERS, yang tadi sudah dituliskan di atas.



Inilah diagram KERS

Berikutnya, ini mungkin salah satu inovasi terbaik yang pernah ada dalam sejarah F1. DRS namanya. Istilah formalnya Drag Reduction System. Istilah gaulnya, Adjustable Rear Wing. Artinya, sayap belakang yang bisa dibuka-tutup. Keren kan ? Cara kerjanya, hanya dengan menekan tombol di setir dan sayap belakang bagian atas akan langsung terbuka dengan kemiringan tertentu. Sama halnya KERS, alat ini juga bisa membantu overtaking. Ibaratnya, kalau KERS membantu overtaking dari interior/kekuatan mesin mobil, sementara DRS membantu overtaking dari eksterior/segi aereodinamika mobil.

Tapi, berbeda dengan KERS, DRS memiliki aturan tersendiri. DRS hanya boleh digunakan bebas selama sesi latihan dan sesi kualifikasi. Sedangkan pada saat balapan, DRS hanya boleh dipakai di sebuah tempat tertentu (disebut DRS zone, biasanya merupakan trek lurus yang sangat panjang) setelah dua lap balapan berjalan dengan syarat, ketika mobil menyentuh DRS detection area (zona sebelum DRS zone), mobil yang akan memakai DRS harus berjarak satu detik dari mobil yang ada didepannya. Alasan safety menjadi salah satu faktor mengapa aturan ini harus dibuat. DRS dikhawatirkan bisa saja membahayakan jika prosedur pemakaiannya salah. Itulah sebabnya ada aturan ketat ini.




Inilah DRS. Gambar atas menggambarkan kondisi sayap belakang sebelum DRS diaktifkan dan gambar bawah menggambarkan kondisi sayap belakang setelah DRS diaktifkan (lihat celahnya).

Setelah beberapa race F1 musim berjalan, terlihat jelas penggunaan KERS dan DRS sangat mempengaruhi kondisi dan situasi balapan. Overtaking banyak di sana-sini dan aksi-aksi seru pun tersaji dengan sangat mudahnya di balapan F1 musim ini. Saya bahkan pernah berpendapat bahwa KERS ditambah DRS akan menjadi sebuah kombinasi yang sangat mematikan untuk dapat meraih posisi terbaik di akhir balapan. Sejauh ini, kata-kata itu benar adanya. Keseruan F1 akan terus berlanjut hingga akhirnya pembalap yang terbaik yang dapat gelar juara dunia (walaupun setelah itu juga akan terus berlanjut).

Sumber 1
Sumber 2

Update

Diubah oleh izzaeasy 23-04-2014 11:10
0
6.1K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan