JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono mengatakan, evaluasi pengusungan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie sebagai calon presiden bukan dengan mengubah keputusan pencapresan pria yang akrab disapa Ical itu. Menurut Agung, keputusan dalam Rapimnas ke-III tahun 2012 itu tidak akan berubah.

"Evaluasi Pak Ical bukan berarti dalam mengubah keputusan (pencapresan), tapi stategi bagaimana menyukseskan. Langit runtuh pun keputusan tidak berubah," ujar Agung di Jakarta, Senin (21/4/2014).

Agung mengingatkan bahwa dalam Rapimnas ke-III itu Ical ditetapkan sebagai capres dan bukan calon wakil presiden. Meski keputusan tersebut dapat diubah melalui Rapimnas, ia menegaskan bahwa Rapimnas yang akan digelar Mei mendatang bukan untuk mengubah pencapresan Ical.

Dalam Rapimnas nanti, Golkar akan membahas nama-nama cawapres yang akan diusung untuk mendampingi Ical. Namun, Agung mengaku belum mengetahui pasti siapa saja yang akan diusulkan sebagai cawapres.

Pencapresan Ical kembali digoyang setelah diketahui hasil pemilu legislatif berdasarkan hitung cepat. Golkar, versi hitung cepat, memperoleh sekitar 15 persen suara atau belum memenuhi syarat ambang batas pengusungan capres-cawapres, yakni 20 persen perolehan kursi DPR atau 25 persen perolehan suara sah nasional.

Di sisi lain, ada tiga politisi senior Golkar lain yang juga mau maju dalam Pilpres, yakni Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, dan Luhut Pandjaitan. Mereka bersedia maju sebagai cawapres. Agung pun tidak menampik ketiga nama yang muncul tersebut.

"Dari rapat dewan pertimbangan ada tiga nama yang disebut jadi cawapres internal. Saya kira lebih baik serahkan ke DPP (Dewan Pimpinam Pusat) saja supaya tidak menimbulkan kebingungan," ujar Agung.