- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Perjalanan Hidup R.A Kartini


TS
cimot.mot.
Perjalanan Hidup R.A Kartini



Quote:
Quote:



Quote:





R.A Kartini ialah seorang tokoh inspirasi wanita Indonesia dan menaikan derajat wanita.
Quote:
Quote:
Quote:
R.A Kartini
Quote:

Quote:
Nama Lengkap: Raden Ajeng Kartini
Alias: R.A Kartini | Kartini
Tanggal Lahir: Jepara 21 April 1879
Tempat Lahir: Jepara, Jawa Tengah
Ayah: Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat
Ibu: M.A Ngasirah
Suami: K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat
Anak: Raden Mas Soesalit
Wafat: 17 september 1904
Quote:
Quote:
Kisah R.A Kartini
Quote:
Spoiler for Cekidot:
RADEN AJENG KARTINI
BAB I
PENDAHULUAN
Kartini adalah pejuang kaum wanita yang berjasa memperjuangkan kaumnya. Ia berjuang membuat derajat wanita setara dengan kaum laki-laki. Dia juga memberantas kebodohan dan memajukan kaumnya. Kartini juga ingin memperoleh kebebasan. Ia sosok wanita yang berani. Dia juga senang berteman. Kita perlu mengenal kartini lebih dalam karena jasa-jasanya dan tekadnya yang kuat.
Raden Ajeng Kartini adalah pahlawan yang mengambil tempat tersendiri di hati kita dengan segala cita-cita, tekad dan perbuatanya .Ide-ide besarnya telah mampu menggerakkan dan mengilhami kaumnya dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu.
Dengan keberanian dan pengorbanan yang tulus dia mampu mengubah kaumnya dari belenggu diskriminasi. Penderitaan perempuan Jawa yang dunianya sebatas tembok rumah dan bersedia untuk dimadu kini bisa bebas untuk berpartisipasi di segala bidang.
BAB II
ISI
Kartini lahir di Jepara Jawa Tengah pada tanggal 21 April 1897. Kartini adalah putri dari Adipati Ario Sosrodiningrat, Bupati Jepara. Ia putri dari istri pertama tapi bukan dari istri utama. Ibunya bernama M.A Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telu-kawur,Jepara.
Adipati Ario Sosrodiningrat awalnya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan waktu itu mengharuskan seorang Bupati beristrikan bangsawan. Karena Ngasirah bukan bangsawan tinggi, maka beliau menikah lagi dengan Raden Adjeng Werjan. Setelah pernikahan itu, ayah kartini diangkat menjadi Bupati di Jepara, menggantikan kedudukan ayah kandung R.A Werjan, yaitu ,R.A.A. Tjitrowikromo.
R.AKartini anak ke -5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari 11 bersaudara Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakak Kartini Sosrokartono adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Eropase Legene School) hingga usia 12 tahun. Di situlah Kartini belajar bahasa Belanda.
Pada seusia 12 tahun, Kartini harus mengalami masa pingitan. Kartini dipingit karena kebiasaan adat istiadat di tempat tinggalnya. Apabila seorang wanita sudah menamatkan belajar di tingkat sekolah dasar, gadis tersebut harus mengalami masa pingitan hingga saatnya menikahnya tiba.
Merasakan hambatan demikian, Kartini remaja yang bergaul dengan orang-orang terpelajar dan juga gemar membaca buku. Hatinya merasa sedih melihat kaumnya yang kebanyakan terdiri dari anak keluarga biasa tidak pernah bersekolah.
Sejak saat itu Kartini berkeinginan dan betekad memajukan kaumnya. Untuk membenahi cita-citanya tersebut dia mendirikan sekolah untuk anak gadis. Di sekolah itu diajarkan pelajaran menjahit, menyulam, memasak dan sebagainya. Semua itu tidak dipungut biaya apapun.
Bahkan demi cita-cita mulianya tersebut, Kartini berencana mengikuti sekolah guru di Belanda. Dia ingin menjadi seorang pendidik yang lebih baik. Ia mendapat beasiswa dari pemerintah Belanda. Namun keinginan mulianya tersebut kembali tidak tercapai karena larangan orang tuanya.
Kartini sangat senang berteman dengan orang-orang di dalam negeri maupun di Eropa khususnya di negeri Belanda. Kepada sahabatnya dia sering mencurahkan isi hatinya tentang keinginannya untuk memajukan kaum wanita di negerinya. Ia ingin ada persamaan hak kaum wanita dan kaum pria.
Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka ia menulis surat kepada sahabatnya di Eropa, salah satu temanya adalah Rosa Abendanon. Oleh kawan-kawannya di Belanda. surat-surat Kartini dikumpulkan dan diterbitkan menjadi sebuah buku berjudul Door Duistermis Tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang). Buku inilah yang akhirnya menjadi pondasi ’bangunan’ kesetaraan gender di Indonesia.
Orang tua Kartini menikahkannya dengan K.R.M Adipati Ario Singgih Djoyodiningrat, seorang Bupati di Rembang. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya memberi kebebasan dan mendukung mendirikan sekolah wanita.
Kehidupan berkeluarganya tidak berlangsung lama. Kartini wafat di Rembang pada tanggal 17 September 1904, empat hari setelah beliau berjuang melahirkan putra pertamanya.
BAB III
ULASAN
Apa yang sudah dilakukan RA Kartini sangat berpengaruh bagi bangsa kita. Kini kaum wanita sudah merasakan hasilnya. Kaum wanita sudah bisa sekolah dengan bebas dan di mana saja baik di dalam maupun di luar negeri. Gerakan emansipasi wanita telah berhasil. Kartini telah berjasa besar dalam menghantarkan kaum wanita Indonesia menuju mimbar kehormatam dan kebebasan.
Kartini adalah sosok wanita teladan yang patut kita contoh. Kita perlu mencontoh keinginannya memberantas kebodohan dan mendirikan sekolah gratis bagi kaum wanita. Kita juga harus mencontoh sikap Kartini yang mempunyai banyak cita-cita mulia.Kartini juga menulis surat untuk memperoleh pertolongan dari luar negeri demi cita-citanya.
Tanggal 21 April, kita memperingati kelahiran Raden Ajeng Kartini seorang pejuang tokoh wanita. Dia seorang figur yang baik dan harus kita teladani dalam kehidupan sehari- hari. Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan jasa-jasa pahlawannya.
Quote:

Quote:
Quote:
Sejarah R.A Kartini
Quote:

Quote:
Spoiler for Cekidot:
Raden Ajeng Kartini dilahirkan di Jepara pada tanggal 21 April 1879. Beliau adalah Putri dari seorang Bupati Jepara pada waktu itu, yaitu Raden Mas Adipati Sastrodiningrat. Dan merupakan cucu dari Bupati Demak, yaitu Tjondronegoro. Pada waktu itu kelahiran Raden Ajeng Kartini, nasib kaum wanita penuh dengan kegelapan, kehampaan, dari segala harapan, ketiadaan dalam segala perjuangan, dan tidak lebih dari perabot kaum laki-laki belaka, dan bertugas tidak lain dari yang telah ditentukan secara alamiah, yaitu mengurus dan mengatur rumah tangga saja, kaum wanita telah dirampas dan diinjak-injak harkat dan martabatnya sebagai manusia.
Daya berpikir kaum wanita tidak dapat berkembang sebagaimana mestinya, kaum wanita tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan dirinya untuk melebihi dari apa yang diterimanya dari alam. Karena kaum wanita tidak berdiri kesempatan untuk belajar membaca, menulis dan sebagainya. Dengan kata lain kaum wanita hanya mempunyai kewajiban tetapi tidak mempunyai hak sama sekali.
Raden Ajeng Kartini yang telah meningkat dewasa pada waktu itu, tidak dapat melihat kenyataan ini meskipun beliau dilahirkan didalam lingkungan ditengah-tengah kebangsawanan atau keningratan yang pada waktu itu mempunyai taraf kehidupan sosial yang sangat berbeda dengan masyarakat banyak yang hidup didalam lingkungan kehidupan adat yang sangat mengekang kebebasan tetapi beliau tidak segan-segan turun kebawah bergaul dengan masyarakat biasa, untuk mengembangkan ide dan cita-citanya yang hendak merombak status sosial kaum wanita, dan cara-cara kehidupan dalam masyarakat dengan semboyan : “Kita harus membuat sejarah, kita mesti menentukan masa depan kita yang sesuai dengan keperluan serta kebutuhan kita sebagai kaum wanita dan harus mendapat pendidikan yang cukup seperti halnya kaum laki-laki”.
Dengan melanggar segala aturan-aturan adat pada saat itu, Raden Ajeng Kartini mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya yang setara dengan pendidikan kaum penjajah belanda pada waktu itu, beliau sempat mempelajari kegiatan-kegiatan kewanitaan lainnya.
Dengan pengetahuan serta pengalaman yang didapatnya, Raden Ajeng Kartini secara berangsur-angsur dan setahap demi setahap tapi pasti berusaha menambah kehidupan yang layak bagi seorang kaum wanita.
Perkimpoian Raden Ajeng Kartini pada tahun 1903 dengan Raden Adipati Joyoningrat Bupati Rembang mengharuskan beliau mengikuti suami, dan di daerah inilah beliau dengan gigih meningkatkan kegiatannya dalam dunia pendidikan. Peranan Suami, dalam usaha Raden Ajeng Kartini Meningkatkan perjuangan sangat menentukan pula karena dengan dorongan dan bantuan suaminyalah beliau dapat mendirikan sekolah kepandaian putri dan disanalah beliau mengajarkan tentang kegiatan wanita, seperti belajar jahit menjahit serta kepandaian putri lainnya.
Usaha-usaha Raden Ajeng Kartini dalam meningkatkan kecerdasan untuk bangsa indonesia dan kaum wanita, khususnya melalui sarana-sarana pendidikan dengan tidak memandang tingkat dan derajat, apakah itu bangsawan atau rakyat biasa. Semuanya mempunyai hak yang sama dalam segala hal, bukan itu saja karya-karya beliau, persamaan hak antara kaum laki-laki dan kaum wanita tidak boleh ada perbedaan. Beliau juga mempunyai keyakinan bahwa kecerdasan rakyat untuk berpikir, tidak akan maju jika kaum wanita ketinggalan.
Inilah perjuangan Raden Ajeng Kartini yang telah berhasil menampakkan kaum wanita ditempat yang layak, yang mengangkat derajat wanita dari tempat gelap ketempat yang terang benderang. sesuai dengan karya tulis beliau yang terkenal, yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Raden Ajeng Kartini meninggal dunia dalam usia 25 tahun, beliau pergi meninggalkan Bangsa Indonesia dalam usia yang relatif muda, yang masih penuh dengan cita-cita perjuangan dan daya kreasi yang melimpah.
Tetapi perjuangan serta cita-cita beliau tetap berkumandang dan berkembang, terbukti dalam masa pembangunan sekarang ini tidak sedikit kaum wanita yang memegang peranan penting, baik dalam pemerintahan dalam bidang swasta sesuai dengan profesi masing-masing.
Demikianlah pengungkapan kembali sejarah perjuangan Raden Ajeng Kartini, semoga peringatan kali ini membawa manfaat dan membulatkan tekad kita bersama dalam membangun masyarakat, bangsa dan negara yang sangat kita cintai ini, dan kita dapat memetik buahnya serta butir-butir perjuangan beliau demi kelanjutan perjuangan bangsa indonesia umumnya dan perjuangan wanita khususnya.
[QUOTE]

Quote:
Quote:
Habis Gelap Terbitlah Terang
Quote:

Quote:
Spoiler for Cekidot:
Sejarah Kartini | Habis Gelap Terbitlah Terang - Kartini memiliki cita cita besar yang terbersit dalam buku sejarah Kartini yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. dialah wanita Indonesia yang memiliki citra sebagai seorang wanita yang ingin membela hak hak wanita agar tidak tertindas terutama adalah hak pendidikan dan hak untuk berkarir, hingga disebutlah emansipasi wanita. Sehingga setiap tahun peringatan Kartini akan dijadikan semangat bagi kaum wanita untuk menumbuhkan kembali semangat ke Kartinian, dari tingkat playgroup diselenggarakan acara memperingati semangat Kartini sampai dengan mereka yang telah bekerja dan berkarir.
Meski kartini telah tiada namun semangatnya untuk memperjuangkan kaum wanita terus berkobar, sebagai contoh kartini Indonesia yang sukses adalah Megawati yang menjadi Presiden RI, Wali kota Surabaya saat ini Ibu Risma, dan masih banyak lagi kisah sukses Kartini Modern lainnya.
Baiklah, untuk mengenang kembali kisah dan sejarah kartini mari kita kupas sedikit tentang sejarah Kartini yang tertuang pada buku sejarah kartini : Habis Gelap Terbitlah Terang beserta Surat Suratnya.
Untuk asal usul dan isi buku karangan R.A Kartini Akan Dipampang Di Page One , karna kalau dsini kterbatasan limit teks
Quote:




Quote:
Akhir kata dari ane wasalam dan, kaskuser yang baik nan bijak selalu meninggalkan


0
7.5K
Kutip
43
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan