22 April 1970 merupakan sebuah sejarah bagi dunia. Pada hari itu, 20 juta manusia memadati Fifth Avenue di kota New York, Amerika Serikat untuk berdemonstrasi mengecam para perusak bumi.

Adalah Gaylord Nelson yang sejak tahun 1969 memandang perlunya isu-isu mengenai lingkungan hidup untuk masuk kurikulum perguruan tinggi. Ide dari Gaylord, seorang senator Amerika Serikat dari Wisconsin dan juga sebagai seorang pengajar lingkungan hidup, didukung oleh banyak kalangan. Dukungan tersebut kemudian mencapai puncaknya pada tanggal 22 April 1970 dan kemudian dicanangkan sebagai Hari Bumi untuk pertama kalinya.

Hari Bumi merupakan kampanye untuk mengajak orang peduli terhadap lingkungan hidup. PBB sendiri memilih tanggal 20 Maret sebagai Hari Bumi, karena saat itu matahari tepat di atas khatulistiwa. Namun pada akhirnya PBB mengakui bahwa Hari Bumi jatuh pada tanggal 22 April dan secara resmi merayakannya sebagai “International Mother Earth Day”.

Berbagai macam cara telah dilakukan dalam rangka memeringati Hari Bumi oleh berbagai kalangan. Dari cara yang biasa hingga yang paling unik telah mereka lakukan. Ada yang sengaja pergi ke restoran siap saji lalu menyantap makanannya menggunakan daun pisang. Kemudian ada yang membentangkan spanduk besar yang bertuliskan ajakan untuk menyelamatkan bumi, hingga kalangan akademisi yang menyerukan agar kampus bebas asap selama satu hari pada tanggal 22 April tersebut.

Indonesia, seperti juga negara-negara lain di Asia Tenggara berada di garis depan dalam masalah perubahan iklim. Hilangnya hutan-hutan alam rumah jutaan makhluk hidup yang menjadi penyeimbang iklim bumi memicu gangguan pola cuaca dan menyebabkan banjir besar di beberapa tempat di Indonesia, terlihat juga intensitas badai yang meningkat setiap tahunnya.

Tentu hal ini tak bisa dianggap remeh, segalanya sangat bergantung akan aksi kita sebagai penghuni bumi. Mari memulai peduli terhadap lingkungan dari hal yang paling sederhana; menggunakan listrik seperlunya, memilah sampah yang dihasilkan dari rumah tangga, dan mengurangi penggunaan kantong plastik dengan menggunakan tas pakai ulang.