SUNSET DI TANAH ANARKI (Sebuah Langgam Yg Dipersembahkan Untuk Gerakan MENOLAK LUPA)
TS
yere.greenholic
SUNSET DI TANAH ANARKI (Sebuah Langgam Yg Dipersembahkan Untuk Gerakan MENOLAK LUPA)
INTRO: Superman Is Dead (disingkat SID) adalah sebuah grup musik dari Bali, bermarkas di Poppies Lane II - Kuta. Grup musik ini beranggotakan tiga pemuda asal Bali, yaitu: Bobby Kool(I Made Putra Budi Sartika) sebagai gitaris dan vokalis, Eka Rock (I Made Eka Arsana) sebagi bassis, dan Jerinx (I Gede Ari Astina) sebagai drummer.
Kali ini saya akan membahas tentang salah satu single yang berjudul Sunset Di Tanah Anarki, dalam albumnya yang berjudul sama, Sunset Di Tanah Anarki
Spoiler for Sunset di tanah anarki:
Spoiler for Lirik lagu Sunset Di Tanah Anarki:
Sunset Di Tanah Anarki
Andaiku malaikat, kupotong sayapku dan rasakan perih di dunia bersamamu
Perang kan berakhir, cinta kan abadi, di tanah anarki romansa terjadi
Desing peluru tak bertuan, hari-hari yang tak benderang
Setiap detik nyawa ini kupertahankan untukmu
Alasanku ada di sini, dan parasmu yang kurindukan
Di neraka kan kumenangkan, hariku bersamamu
Dalam gelisahku menunggu, berita tentang gerilyamu
Semerbak rindu kuasai udara panas ini
Sepucuk surat telah tiba, dan senja pun ikut berdebar
Kalimat indah dan kisahmu tentang perang dan cinta
Kubasuh luka dengan air mata
Oh hatimu beku, serta jiwamu yang lelah
Tak henti lawan dunia dengan mimpi besar untuk cinta
Dan jalanmu tuk pulang, di ujung waktu kan ada cahaya
Itulah aku, raihlah mimpimu
Berikut ini adalah videoklip Sunset Di Tanah Anarki yang disertai testimoni dari Suciwati Munir, Sipon Widji Thukul, dan Ilham Aidityang dipersembahkan untuk GERAKAN MENOLAK LUPA
Spoiler for Cekibrooottt !!:
Spoiler for testimoni:
Spoiler for Suciwati Munir:
Dia ketika pergi bilang kepada saya bahwa, "Saya tidak bisa pergi jauh dari anak-anak, Saya sudah menemukan surga saya.
Jangan menggadaikan bangsa ini pada orang yang memang salah, sehingga kita akan terus menerus kepada sebuah masa yang kita tidak pernah beranjak sebetulnya
Spoiler for Sipon Wdiji Thukul:
Karena puisinya peringatan, "Apabila usul ditolak, kritik dilarang tanpa ditimbang, dan dituduh subversif.. Hanya ada satu kata: "LAWAN"
Spoiler for Ilham Aidit:
Rekaman Ilham Aidit (anak dari D.N Aidit) :Kalau peristiwa itu terbuka secara gamblang, maka itu akan menyudutkan........ Oleh sebab itu jalan yang paling gampang adalah menghabisi orang yang akan memberikan klarifikasi tentang peristiwa itu kepada Soekarno, yaitu Aidit.
Spoiler for Gerakan Menolak Lupa:
Quote:
HIDUP RAKYAT
Kebenaran hanya akan terus hidup !
Hanya ada satu kata : LAWAN !
Spoiler for Alm. Munir:
Munir Said Thalib(lahir di Malang, Jawa Timur, 8 Desember 1965 – meninggal di Jakarta di dalam pesawat jurusan ke Amsterdam, 7 September 2004 pada umur 38 tahun) adalah pria keturunan Arab yang juga seorang aktivis HAM Indonesia. Jabatan terakhirnya adalah Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial.
Saat menjabat Dewan Kontras namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu. Ketika itu dia membela para aktivis yang menjadi korban penculikan Tim Mawar dari Kopassus. Setelah Soeharto jatuh, penculikan itu menjadi alasan pencopotan Danjen Kopassus Prabowo Subianto dan diadilinya para anggota tim Mawar.
Jenazah Munir dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Kota Batu.
Istri Munir, Suciwati, bersama aktivis HAM lainnya terus menuntut pemerintah agar mengungkap kasus pembunuhan ini.
Spoiler for Widji Thukul:
Widji Thukul, yang bernama asli Widji Widodo (lahir di kampung Sorogenen, Solo, 26 Agustus 1963) adalah seorang sastrawan dan aktivis Indonesia.Kerusuhan pada Mei 1998 telah menyeret beberapa nama aktivis kedalam daftar pencarian aparat Kopassus Mawar. Diantara para aktivis itu adalah aktivis dari Partai Rakyat Demokratik, Partai Demokrasi Indonesia, Partai Persatuan Pembangunan, JAKKER, pengusaha, mahasiswa, dan pelajar yang mengilang terhitung sejak bulan April hingga Mei 1998. Semenjak bulan Juli 1996, Thukul sudah berpindah-pindah keluar masuk daerah dari kota satu ke kota yang lain untuk bersembunyi dari kejaran aparat. Dalam pelariannya itu Thukul tetap menulis puisi-puisi pro-demokrasi yang salah satu diantaranya berjudul Para Jendral Marah-Marah. Pada tahun 2000, Sipon melaporkan hilangnya Thukul pada KONTRAS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan), namun Thukul belum ditemukan hingga kini.
Setelah Peristiwa 27 Juli 1996 hingga 1998, sejumlah aktivis ditangkap, diculik dan hilang, termasuk Thukul. Sejumlah orang masih melihatnya di Jakarta pada April 1998. Thukul masuk daftar orang hilang sejak tahun 2000.
Spoiler for Dipa Nusantara Aidit (D.N Aidit):
Dipa Nusantara Aidit yang lebih dikenal dengan D.N. Aidit (lahir di Tanjung Pandan, Belitung, 30 Juli 1923 – meninggal di Boyolali, Jawa Tengah, 22 November 1965 pada umur 42 tahun) adalah seorang pemimpin senior Partai Komunis Indonesia (PKI). Lahir dengan nama Ahmad Aidit di Pulau Belitung, ia akrab dipanggil "Amat" oleh orang-orang yang akrab dengannya. Aidit mendapat pendidikan dalam sistem kolonial Belanda.
Pada 1965, PKI menjadi partai politik terbesar di Indonesia, dan menjadi semakin berani dalam memperlihatkan kecenderungannya terhadap kekuasaan. Pada tanggal 30 September 1965 terjadilah tragedi nasional yang dimulai di Jakarta dengan diculik dan dibunuhnya enam orang jenderal dan seorang perwira. Peristiwa ini dikenal sebagai Peristiwa G-30-S.
Pemerintah Orde Baru di bawah Jenderal Soeharto mengeluarkan versi resmi bahwa PKI-lah pelakunya, dan sebagai pimpinan partai, Aidit dituduh sebagai dalang peristiwa ini. Tuduhan ini tidak sempat terbukti, karena Aidit meninggal dalam pengejaran oleh militer ketika ia melarikan diri ke Yogyakarta dan dibunuh di sana oleh militer.
Ada beberapa versi tentang kematian DN Aidit ini. Menurut versi pertama, Aidit tertangkap di Jawa Tengah, lalu dibawa oleh sebuah batalyon Kostrad ke Boyolali. Kemudian ia dibawa ke dekat sebuah sumur dan disuruh berdiri di situ. Kepadanya diberikan waktu setengah jam sebelum "diberesi". Waktu setengah jam itu digunakan Aidit untuk membuat pidato yang berapi-api. Hal ini membangkitkan kemarahan semua tentara yang mendengarnya, sehingga mereka tidak dapat mengendalikan emosi mereka. Akibatnya, mereka kemudian menembaknya hingga mati. versi yang lain mengatakan bahwa ia diledakkan bersama-sama dengan rumah tempat ia ditahan. Betapapun juga, sampai sekarang tidak diketahui di mana jenazahnya dimakamkan.
Selain kematiannya, kelahiran Aidit pun bermacam-macam versi. Beberapa mengatakan Aidit kelahiran Medan, 30 Juli 1923 dengan nama lengkap Dja'far Nawi Aidit. Keluarga Aidit konon berasal dari Maninjau, Sumatera Barat yang pergi merantau ke Belitung. Namun banyak masyarakat Maninjau tidak pernah mengetahui dan mengakui hal itu.
Spoiler for GERAKAN MENOLAK BATA,, ehh MENOLAK LUPA:
Maaf kalo agak berantakan tritnya gan,, maklum trit perdana,,
Monggo yang mau kasi ,, tapi jangan di ..