- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kritik Pedas Ahmad Dhani untuk Program "Dahsyat" RCTI


TS
barbar28
Kritik Pedas Ahmad Dhani untuk Program "Dahsyat" RCTI
Quote:
SEPERTI halnya "Inbox" di SCTV, "Dahsyat" RCTI juga muncul sebagai program musik yang disuguhkan untuk penonton televisi di pagi hari.
Tapi belakangan acara yang menampilkan Raffi Ahmad, Ayu Dewi, Deni Cagur, dan Luna Maya, sebagai host itu semakin melenceng dari rohnya.
Lebih banyak celetuk-celetukan, saling ejek antara host, hingga pemunculan segmen curhat, games, dan hipnotis. Sementara, sajian musik di dalamnya malah terpinggirkan.
Fakta ini pun dilontarkan oleh musisi Ahmad Dhani di tengah acara Spektakuler Show Indonesian Idol 2014, Jumat (18/4) malam.
Mulanya Daniel Mananta meledek Dhani tentang semakin menurunnya kualitas lagu Dewa beberapa tahun belakangan.
Dhani kemudian bertanya ke Daniel, "lagu yang mana yang menurut lu enggak bagus?". "Gue juga enggak tahu lagunya sih," jawab Danieil santai.
"Nah, enggak tahu belum tentu enggak bagus. RCTI enggak punya program musik sih," keluh Dhani.
"Dahsyat video klipnya cuma 3 lagu sih. Sisanya masak-masak enggak jelas, ramal-ramal enggak jelas. Coba (video klip) banyak, jadi lu tahu," ceplos bapak empat anak itu.
Tapi belakangan acara yang menampilkan Raffi Ahmad, Ayu Dewi, Deni Cagur, dan Luna Maya, sebagai host itu semakin melenceng dari rohnya.
Lebih banyak celetuk-celetukan, saling ejek antara host, hingga pemunculan segmen curhat, games, dan hipnotis. Sementara, sajian musik di dalamnya malah terpinggirkan.
Fakta ini pun dilontarkan oleh musisi Ahmad Dhani di tengah acara Spektakuler Show Indonesian Idol 2014, Jumat (18/4) malam.
Mulanya Daniel Mananta meledek Dhani tentang semakin menurunnya kualitas lagu Dewa beberapa tahun belakangan.
Dhani kemudian bertanya ke Daniel, "lagu yang mana yang menurut lu enggak bagus?". "Gue juga enggak tahu lagunya sih," jawab Danieil santai.
"Nah, enggak tahu belum tentu enggak bagus. RCTI enggak punya program musik sih," keluh Dhani.
"Dahsyat video klipnya cuma 3 lagu sih. Sisanya masak-masak enggak jelas, ramal-ramal enggak jelas. Coba (video klip) banyak, jadi lu tahu," ceplos bapak empat anak itu.
Quote:
Meneruskan Kritik Pedas Ahmad Dhani pada "Dahsyat" RCTI, Acara Musik Kok Musiknya Minim?
MASA kejayaan musik berikut video klipnya terjadi di era 1990-an. Bagi yang mengalami masa-masa itu, remaja era itu dulu dimanjakan oleh begitu banyak video klip.
Kala itu, MTV "buka cabang" di TV lokal (pertama kali nebeng antv). Alhasil, bukan saja artis luar negeri yang bisa kita saksikan video klipnya, melainkan juga artis-artis lokal. Dari mulai video klip Dewa, Gigi, Slank, atau Mocca kita saksikan di MTV Indonesia dahulu.
TV lain tak mau ketinggalan. Mereka juga punya acara sejenis yang isinya melulu berisi tayangan video klip. Generasi 1990-an pasti masih terkenang-kenang suara renyah Dado Farus membawakan acara musik BMI (Bursa Musik Indonesia) di antv atau suara wanita merdu yang mengantarkan kita menonton Delta di RCTI. Atau, siapa yang belum lupa dengan Dian Nitami saat membawakan program Video Musik Indonesia (RCTI)?
Zaman rupanya sudah sangat berubah. Acara musik macam BMI, Delta atau VMI seperti terjadi di zaman baheula sekali. Sekarang, format acara yang menyebut dirinya program musik justru memberi porsi minim pada musik itu sendiri. Musik seakan jadi pelengkap agar acaranya sedikit beda dengan acara komedi.
Tengok saja acara musik yang biasa Anda saksikan saban pagi macam Dahsyat di RCTI. Masihkah musik dan video klip menjadi jualan utama acara itu?
Jawabnya—pasti Anda juga sepakat—rasanya sih tidak.
Akhir Maret kemarin menandai enam tahun Dahsyat menjadi teman pecinta musik Indonesia. Enam tahun berjalan, sebagai teman pecinta musik, Dahsyat kian menampakkan diri bukan sebagai teman sejati.
Tengok saja, sejak kemunculannya, jualan Dahsyat sebetulnya bukan pada acara musiknya, melainkan pada para host-nya. Trio Luna Maya, Raffi Ahmad, dan Olga Syahputra menjadi magnet acara karena peran mereka sebagai host sangat cemerlang. Dahsyat unggul pertama-tama karena baik Luna, Raffi, dan Olga dibiarkan saling ejek seputar kehidupan pribadi masing-masing.
Luna diganti (karena terkait kasus video mesum tahun 2010), host yang lain pun mengalami nasib serupa. Ayu Dewi, misalnya, selama berbulan-bulan jadi bahan bercandaan soal kisah cintanya yang kandas dengan Zumi Zola. Tak cukup sampai di situ, berbagai momen istimewa para seleb pun terjadi di Dahsyat. Misalnya, Anang melamar Ashanty di acara Dahsyat.
Melampaui niatan sebagai acara musik, orang-orang kreatif di balik Dahsyat lalu tak sekadar membuat para host saling ejek. Mereka juga mulai membuat isu alias gosip menyangkut para host. Gosip pertama yang lahir di Dahsyat: Jessica Iskandar ditaksir Olga Syahputra? Tapi toh gosip ini berbulan-bulan jadi santapan media gosip.
Lalu gosip kedekatan adik Olga, Billy Syahputra dengan adik Raffi yang didapuk jadi host Dahsyat, Syahnaz. Hingga saat ini saya menganggap asal mula gosip itu lantaran pengelolanya bingung mau membikin apa untuk menjual Syahnaz yang cuma berlabel "adik Raffi Ahmad". Syahnaz pemain film atau pesinetron bukan, penyanyi juga bukan.
Sekarang, gosip yang terus disebut-sebut di Dahsyat seputar kedekatan Raffi Ahmad dengan Nagita Slavina alias Gigi. Pasca putus dari Yuni Shara (dulu soal Raffi-Yuni ini juga jadi materi candaan di Dahsyat), publik memang bertanya-tanya pada siapa Raffi akan melabuhkan hatinya. Saat tersangkut kasus narkoba, muncul gosip dengan Wanda Hamidah. Seiring waktu gosip ini hilang tak berbekas.
Kini Raffi digosipkan dengan Gigi. Modusnya sama saja bila Anda cermati, mulanya canda-candaan oleh host. Gosip ini lalu disantap wartawan media hiburan yang memang rajin bertandang di Dahsyat.
Walhasil, gosip pun jadi makin sip setelah digosok-gosok media. Orang tak lagi peduli, misalnya, bahwa gosip itu mungkin saja semata untuk menaikkan rating.
***
Syahdan, sampailah kita pada kritik Ahmad Dhani yang terlontar di tengah acara Spektakuler Show Indonesian Idol 2014, Jumat (18/4) malam. Dhani bilang, sekarang pengetahuan orang pada lagu dan video klip minim. RCTI disebutnya tak punya acara musik. Dahsyat, katanya, "Video klipnya cuma 3 lagu. Sisanya masak-masak enggak jelas, ramal-ramal enggak jelas."
Apa yang diucapkan Dhani ini menyuarakan apa yang sudah mengganjal lama di benak banyak orang. Kenapa acara musik kok musiknya malah minim? Kenapa yang dijual dari sebuah acara musik justru polah dan gosip para host-nya?
Ahmad Dhani, yang bersama Dewa di tahun 1990-an dibesarkan oleh MTV Indonesia, BMI, atau Delta, tentulah sadar zaman sudah berubah. Masa keemasan video klip di TV sudah sirna. Sekarang, orang nonton video klip di Youtube, bukan lagi di TV.
Lantas, soal Dahsyat yang masih mengaku acara musik, saya sih sebagai penonton sudah lama mengabaikannya. Daripada nonton Dahsyat, mending saya lihat Youtube. Bagaimana dengan Anda?
(ade/ade)
MASA kejayaan musik berikut video klipnya terjadi di era 1990-an. Bagi yang mengalami masa-masa itu, remaja era itu dulu dimanjakan oleh begitu banyak video klip.
Kala itu, MTV "buka cabang" di TV lokal (pertama kali nebeng antv). Alhasil, bukan saja artis luar negeri yang bisa kita saksikan video klipnya, melainkan juga artis-artis lokal. Dari mulai video klip Dewa, Gigi, Slank, atau Mocca kita saksikan di MTV Indonesia dahulu.
TV lain tak mau ketinggalan. Mereka juga punya acara sejenis yang isinya melulu berisi tayangan video klip. Generasi 1990-an pasti masih terkenang-kenang suara renyah Dado Farus membawakan acara musik BMI (Bursa Musik Indonesia) di antv atau suara wanita merdu yang mengantarkan kita menonton Delta di RCTI. Atau, siapa yang belum lupa dengan Dian Nitami saat membawakan program Video Musik Indonesia (RCTI)?
Zaman rupanya sudah sangat berubah. Acara musik macam BMI, Delta atau VMI seperti terjadi di zaman baheula sekali. Sekarang, format acara yang menyebut dirinya program musik justru memberi porsi minim pada musik itu sendiri. Musik seakan jadi pelengkap agar acaranya sedikit beda dengan acara komedi.
Tengok saja acara musik yang biasa Anda saksikan saban pagi macam Dahsyat di RCTI. Masihkah musik dan video klip menjadi jualan utama acara itu?
Jawabnya—pasti Anda juga sepakat—rasanya sih tidak.
Akhir Maret kemarin menandai enam tahun Dahsyat menjadi teman pecinta musik Indonesia. Enam tahun berjalan, sebagai teman pecinta musik, Dahsyat kian menampakkan diri bukan sebagai teman sejati.
Tengok saja, sejak kemunculannya, jualan Dahsyat sebetulnya bukan pada acara musiknya, melainkan pada para host-nya. Trio Luna Maya, Raffi Ahmad, dan Olga Syahputra menjadi magnet acara karena peran mereka sebagai host sangat cemerlang. Dahsyat unggul pertama-tama karena baik Luna, Raffi, dan Olga dibiarkan saling ejek seputar kehidupan pribadi masing-masing.
Luna diganti (karena terkait kasus video mesum tahun 2010), host yang lain pun mengalami nasib serupa. Ayu Dewi, misalnya, selama berbulan-bulan jadi bahan bercandaan soal kisah cintanya yang kandas dengan Zumi Zola. Tak cukup sampai di situ, berbagai momen istimewa para seleb pun terjadi di Dahsyat. Misalnya, Anang melamar Ashanty di acara Dahsyat.
Melampaui niatan sebagai acara musik, orang-orang kreatif di balik Dahsyat lalu tak sekadar membuat para host saling ejek. Mereka juga mulai membuat isu alias gosip menyangkut para host. Gosip pertama yang lahir di Dahsyat: Jessica Iskandar ditaksir Olga Syahputra? Tapi toh gosip ini berbulan-bulan jadi santapan media gosip.
Lalu gosip kedekatan adik Olga, Billy Syahputra dengan adik Raffi yang didapuk jadi host Dahsyat, Syahnaz. Hingga saat ini saya menganggap asal mula gosip itu lantaran pengelolanya bingung mau membikin apa untuk menjual Syahnaz yang cuma berlabel "adik Raffi Ahmad". Syahnaz pemain film atau pesinetron bukan, penyanyi juga bukan.
Sekarang, gosip yang terus disebut-sebut di Dahsyat seputar kedekatan Raffi Ahmad dengan Nagita Slavina alias Gigi. Pasca putus dari Yuni Shara (dulu soal Raffi-Yuni ini juga jadi materi candaan di Dahsyat), publik memang bertanya-tanya pada siapa Raffi akan melabuhkan hatinya. Saat tersangkut kasus narkoba, muncul gosip dengan Wanda Hamidah. Seiring waktu gosip ini hilang tak berbekas.
Kini Raffi digosipkan dengan Gigi. Modusnya sama saja bila Anda cermati, mulanya canda-candaan oleh host. Gosip ini lalu disantap wartawan media hiburan yang memang rajin bertandang di Dahsyat.
Walhasil, gosip pun jadi makin sip setelah digosok-gosok media. Orang tak lagi peduli, misalnya, bahwa gosip itu mungkin saja semata untuk menaikkan rating.
***
Syahdan, sampailah kita pada kritik Ahmad Dhani yang terlontar di tengah acara Spektakuler Show Indonesian Idol 2014, Jumat (18/4) malam. Dhani bilang, sekarang pengetahuan orang pada lagu dan video klip minim. RCTI disebutnya tak punya acara musik. Dahsyat, katanya, "Video klipnya cuma 3 lagu. Sisanya masak-masak enggak jelas, ramal-ramal enggak jelas."
Apa yang diucapkan Dhani ini menyuarakan apa yang sudah mengganjal lama di benak banyak orang. Kenapa acara musik kok musiknya malah minim? Kenapa yang dijual dari sebuah acara musik justru polah dan gosip para host-nya?
Ahmad Dhani, yang bersama Dewa di tahun 1990-an dibesarkan oleh MTV Indonesia, BMI, atau Delta, tentulah sadar zaman sudah berubah. Masa keemasan video klip di TV sudah sirna. Sekarang, orang nonton video klip di Youtube, bukan lagi di TV.
Lantas, soal Dahsyat yang masih mengaku acara musik, saya sih sebagai penonton sudah lama mengabaikannya. Daripada nonton Dahsyat, mending saya lihat Youtube. Bagaimana dengan Anda?
(ade/ade)
Spoiler for sumber:
http://www.tabloidbintang.com/articles/film-tv-musik/kabar/6538-kritik-pedas-ahmad-dhani-untuk-program-dahsyat-rcti
http://www.tabloidbintang.com/articl...musiknya-minim
http://www.tabloidbintang.com/articl...musiknya-minim
Diubah oleh barbar28 21-04-2014 16:43
0
75.6K
Kutip
868
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan