Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

AkuCintaNaneaAvatar border
TS
AkuCintaNanea
Dua Gubernur asal PDIP, Jokowi & Rano Karno, Mulai Masuk Pusaran Isu Korupsi?
Tudingan Terlibat Mark up Transjakarta Turunkan Citra Jokowi
Senin, 07/04/2014 15:15 WIB

kabar24..com , JAKARTA— Calon presiden dari PDIP Joko Widodo (Jokowi) menyebut tudingan keterlibatan dirinya atas kasus bus Transjakarta karatan merupakan kampanye buruk terhadap dirinya.

"Ya biasalah politik seperti itu dipakai dalam situasi seperti ini. Semua upaya dilakukan untuk me- down grade atau menurunkan tingkat citra," kata Jokowi di Balaikota, Senin (7/4/2014).

Dijadwalkan, hari ini Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono, selaku pengguna anggaran pengadaan Bus Transjakarta dan BKTB, akan dipanggil Kejaksaan Agung

Terkait hal itu, Jokowi menolak berkomentar karena masalah tersebut sudah masuk ke dalam ranah hukum sehingga proses hukum harus berjalan sebagaimana mestinya.

Namun, Jokowi mengaku dirinya memang menandatangani berkas lelang pengadaan bus tersebut meski dia menolak dikatakan sebagai pihak yang bertanggung jawab. "Yang tanggung jawab ya pengguna anggaran. Kalau saya kan cuma nyuruh. Saya suruh kamu ke utara, tapi kalau kamu ke utara dan kamu nyemplung nyemplung ke jurang, siapa yang salah?,"
katanya.
http://m.kabar24..com/megapolitan/read/20140407/60/215374/tudingan-terlibat-mark-up-transjakarta-turunkan-citra-jokowi

Jum'at, 04 April 2014 , 17:35:00 WIB
Isu Korupsi Rano Karno Mengancam Citra

RMOL. Elektabilitas PDI Perjuangan dapat melorot bila pengakuan staf keuangan di PT Bali Pasific Pragama perusahaan milik Tubagus Chaeri Wardana, Yayah Rodiah, tentang transfer uang sekitar Rp 1,2 miliar kepada Wakil Gubernur Banten yang juga kader PDIP, Rano Karno, adalah benar adanya.

"Jadi sekarang tergantung media massa. Kalau media konsisten beritakan dugaan korupsi Rano Karno terus menerus, elektoral PDIP bisa menurun," tegas Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi, kepada wartawan
usai memaparkan hasil survei di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta, Jumat (4/4).

Menurut Burhan, isu korupsi di Indonesia selalu mendapat sorotan publik. Tingginya perhatian publik tersebut juga langsung berimplikasi pada penurunan dukungan politik untuk pihak yang terlibat.

"Isu korupsi itu seksi dan punya efek elektoral yang tinggi," kata Burhan Burhan mengambil contoh saat Partai Demokrat digempur oleh pemberitaan sejumlah elite partai yang tersandung korupsi selama bertahun-tahun. Dalam waktu sekejap, Demokrat terus
dipersepsikan publik sebagai partai politik paling korup.

"Sekarang banyak parpol yang tidak menjadikan isu pemberantasan korupsi sebagai tagline utama. Parpol tidak bisa menjamin kadernya bersih dari korupsi. Sekalinya korupsi punishment publik sangat berpengaruh, seperti kasus Demokrat," kata Burhan.

Dalam persidangan kasus dugaan suap Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak dengan terdakwa Wawan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis kemarin (3/4), Yayah mengaku pernah mentransfer uang sekitar Rp 1,2 miliar kepada Rano. Transfer uang
itu dilakukan sekitar November 2011.

Namun, Yayah mengaku tidak tahu berkaitan dengan hal apa uang Rp 1,2 miliar itu ditransfer kepada Rano. Yayah yang juga menjadi bendahara pribadi Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah itu mengaku dipercaya Atut dan Wawan untuk memegang uang perusahaan.
http://m.rmol.co/news.php?id=149817

----------------

Kalau mau di design citra PDIP terpuruk jelang Pilpres 3 bulan lagi, di 'blow up' aja kedua kasus Gubernur yang masuk lingkaran korupsi itu. Kalau Jokowi dan Rano bisa dijadikan tersangka korupsi sebelum juli ini, maka otomatis pencapresan Jokowi bisa dibatalkan ....


emoticon-Angkat Beer

Diubah oleh AkuCintaNanea 13-04-2014 06:47
0
2.9K
35
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan