Penggagas koalisi partai Islam kecam PPP gabung Gerindra
Reporter : Yulistyo Pratomo | Jumat, 18 April 2014 20:05
Merdeka.com - Penggagas koalisi partai Islam, KH Cholil Ridwan mengaku kecewa atas keputusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk merapat ke Partai Gerindra. Sebab, langkah tersebut sudah membuyarkan rencana membentuk koalisi partai Islam yang digagasnya.
"Kecewa dong, kan ini umat. Saya bilang dalam pertemuan semalam bahwa tokoh-tokoh partai Islam wajib koalisi," tegas Cholil saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (18/4).
Cholil pun mengecam tindakan PPP untuk menjatuhkan dukungannya kepada Prabowo Subianto , padahal penjajakan pembentukan koalisi Islam masih berjalan. Bahkan, dia meyakini rencana tersebut bakal terhambat karena partai yang akan bergabung telah berkurang satu.
"Kalau betul-betul PPP deklarasi sama Prabowo, ini jadi hambatan buat kita," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali menyatakan PPP resmi berkoalisi dengan Gerindra. Keputusan tersebut telah direstui jajaran fungsionaris partai berlambang Kabah itu.
"Koalisi sudah mengkristal. Ketua umum bersama sejumlah pengurus sepakat berkoalisi dengan Pak Prabowo. Tidak ada persoalan dengan Gerindra," terang pria yang biasa disapa SDA itu di kantor DPP PPP, Jakarta, Jumat (18/4).
Tak hanya itu, pria yang akrab disapa SDA ini merasa partainya tak diundang forum pembentukan koalisi partai Islam di rumah Ratna Hasyim, Jalan Cikini Raya 24, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/4) malam. Suryadharma yang biasa disapa SDA ini menyebut utusan PPP yang datang ke acara tersebut ilegal.
"Saya tidak tahu itu (Emron Pangkapi). Bisa jadi ada upaya sekelompok orang yang ingin mempertemukan partai berbasis Islam," ujar SDA.