Pada bulan September tahun 2013, para teknisi di Jerman mengadakan acara yang bertema e-volo, yaitu sebuah acara penerbangan perdana volocopter. Volocopter sendiri adalah sebuah prototipe helikopter yang memiliki 18 baling-baling. Volocopter di desain menjadi sebuah helikopter yang hemat, tidak bising dan lebih ramah lingkungan.

Helikopter pada umumnya hanya memiliki 1 rotor atau baling-baling utama yang berfungsi untuk mengangkat dan menerbangkan badan heli. Nah, pada volocopter desain 1 baling-baling diganti menjadi 18 baling-baling yang berukuran lebih kecil. Hebatnya, baling-baling ini digerakkan dari tenaga listrik yang bersumber dari batere.









Pada helikopter konvensional, gerakan heli dikendalikan dengan 2 baling-baling penggerak yaitu, baling-baling utama dan baling baling ekor. Gerakan untuk maju berasal dari perubahan sudut pada kedua baling-baling tersebut. Sedangkan pada volocopter, gerakan heli tidak menggunakan baling-baling pada ekor, melainkan dengan cara merubah kecepatan pada rotor atau baling-baling tertentu.

Kelebihan utama jika kita membandingkan helikopter konvensional dengan volocopter adalah volocopter lebih aman untuk digunakan. Volocopter dapat mendarat dengan baik hanya dengan menggunakan 12 rotor. Selain itu, harga volocopter juga diperkirakan lebih murah, efesien dalam penggunaan energi, serta tidak bising.