Habacriminal.com - Satuan Polisi Pamong Praja - Wilahatul Hisbah (Satpol PP-WH) Provinsi Aceh kembali menggelar razia pakaian ketat di Simpang Mesra Jalan T Nyak Arif, Selasa (15/4). Pada razia itu petugas berhasil menjaring 59 orang pelanggar syariat Islam, diantaranya 54 perempuan dan 5 orang laki-laki.

Rata-rata yang terjaring karena menggunakan pakaian ketat bagi perempuan dan menggunakan celana pendek untuk laki-laki yang sedang melintas di wilayah tersebut. Semua yang terjaring itu pria maupun wanita yang menggunakan sepeda motor. Sedangkan pengendera yang menggunakan mobil dibiarkan berlalu tanpa ada pemeriksaan.

Setelah dilakukan pembinaan di lokasi, semua yang melanggar penerapan syariat Islam itu dilepaskan setelah didata dan diminta untuk menggunakan pakaian muslimah. Kecuali satu orang perempuan yang tidak menggunakan jilbab diangkut ke kantor Satpol PP-WH dengan menggunakan mobil petugas.

Kepala seksi penegakan dan pelanggaran Satpol PP-WH Provinsi Aceh, Syamsuddin mengaku saat ini setiap pelanggar syariat Islam sudah bisa ditahan oleh Satpol PP-WH. Hal ini mengacu pada Qanun Hukum Acara Jinayah yang telah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).

"Iya benar, saat ini semua pelanggar syariat Islam di Aceh sudah bisa ditahan, karena sudah diatur dalam Qanun Hukum Acara Jinayah," katanya.

Syamsuddin mengaku, saat ini Satpol PP-WH Provinsi Aceh sekarang telah menyediakan dua Rumah Tahanan (Rutan), satu diantaranya untuk perempuan dan satu lagi untuk laki-laki. "Sekarang rumah binaan itu sedang kita benahi, kita sedikit demi sedikit kita akan tegakkan penerapan syariat Islam di Aceh," imbuhnya.

Dengan diberlakukannya Qanun Hukum Acara Jinayah, kata Syamsuddin, setiap pelanggar syariat Islam sudah bisa ditahan sampai 20 hari untuk proses pemeriksaan dan penyidikan. "Baru selanjutnya diserahkan ke Jaksa untuk diadili sesuai hukum yang berlaku di Aceh ke Mahkamah Syariah," ulasnya.[002].

habacriminal.com