- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Cuma Kritik] Bertemu Pihak Asing, Jokowi Tidak Etis dan Gegabah


TS
presiden.rhoma
[Cuma Kritik] Bertemu Pihak Asing, Jokowi Tidak Etis dan Gegabah
Quote:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden Joko Widodo bertemu Duta Besar Amerika Serikat di kediaman pengusaha Jacob Soetojo, Senin(14/4/2014) kemarin. Namun, pertemuan itu kini menuai kritik. Agenda Jokowi dinilai tidak etis. Sebab, hal itu bisa memunculkan penafsiran adanya intervensi asing dalam proses pemilihan presiden dan wakil presiden.
“Pertemuan tersebut tidak etis bahkan dapat melukai rasa independensi Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat secara politik," ujar Pengamat Politik dan Media Massa Iswandi Syahputra, Selasa(15/4/2014). Jokowi kata Iswandi juga dianggapnya bersikap gegabah dengan bertemu pihak-pihak asing dari AS.
“Jokowi terlalu gegabah bertemu dengan sejumlah duta besar negara yang memiliki kepentingan bisnis besar di Indonesia. Pertemuan lebih baik dilakukan saat Jokowi telah terpilih sebagai Presiden. Memang tidak ada yang melarang Jokowi bertemu siapa saja. Namun pertemuan tersebut menjadi peristiwa politik karena dilakukan Jokowi sebelum pemilihan Presiden dan hanya negara yang memiliki kepentingan ekonomi besar terhadap Indonesia yang ditemuinya," ujar Pengamat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.
Lebih lanjut Iswandi menjelaskan, pertemuan tersebut dapat memunculkan spekulasi negatif untuk Jokowi. Pertemuan tersebut menjadi semacam ajang transaksi politik dan bisnis.
"Ini sungguh mengherankan sekali. Apalagi dikabarkan pertemuan tersebut diinisiasi oleh mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. Malaysia sebagai tetangga dalam beberapa hal memililiki hubungan tidak baik dengan Indonesia. Ada apa ini? PDIP sebagai partai yang mengusung ideologi nasionalisme justru seperti membuka diri untuk diintervensi asing," ujarnya.
Iswandi pun meminta Jokowi dapat menjelaskan secara jujur maksud pertemuan tersebut.
“Bagi rakyat ini tentu hal sensitif, Jokowi harus memberikan penjelasan. Jika rakyat tidak dapat menerima penjelasan Jokowi terhadap pertemuan tersebut, maka benarlah bahwa kejujuran dan nasionalisme yang digembor Jokowi itu hanya komoditas politik untuk pencitraan belaka,"ujarnya.
Sebagaimana diberitakan, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Jokowi melakukan pertemuan dengan beberapa Duta Besar (Dubes) Luar Negeri.
Pertemuan yang terkesan ditutupi itu diduga untuk membahas Cawapres pendamping Jokowi. Pertemuan itu mengundang beberapa perwakilan Dubes dari negara tetangga atau yang memiliki hubungan bilateral dengan Indonesia. Hadir diantaranya Duta Besar AS dan Cina. Pertemuan itu dilakukan di Kediaman Jacob Soetojo Jalan Sircon, Permata Hijau, Jakarta Selatan.
sumber
“Pertemuan tersebut tidak etis bahkan dapat melukai rasa independensi Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat secara politik," ujar Pengamat Politik dan Media Massa Iswandi Syahputra, Selasa(15/4/2014). Jokowi kata Iswandi juga dianggapnya bersikap gegabah dengan bertemu pihak-pihak asing dari AS.
“Jokowi terlalu gegabah bertemu dengan sejumlah duta besar negara yang memiliki kepentingan bisnis besar di Indonesia. Pertemuan lebih baik dilakukan saat Jokowi telah terpilih sebagai Presiden. Memang tidak ada yang melarang Jokowi bertemu siapa saja. Namun pertemuan tersebut menjadi peristiwa politik karena dilakukan Jokowi sebelum pemilihan Presiden dan hanya negara yang memiliki kepentingan ekonomi besar terhadap Indonesia yang ditemuinya," ujar Pengamat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.
Lebih lanjut Iswandi menjelaskan, pertemuan tersebut dapat memunculkan spekulasi negatif untuk Jokowi. Pertemuan tersebut menjadi semacam ajang transaksi politik dan bisnis.
"Ini sungguh mengherankan sekali. Apalagi dikabarkan pertemuan tersebut diinisiasi oleh mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. Malaysia sebagai tetangga dalam beberapa hal memililiki hubungan tidak baik dengan Indonesia. Ada apa ini? PDIP sebagai partai yang mengusung ideologi nasionalisme justru seperti membuka diri untuk diintervensi asing," ujarnya.
Iswandi pun meminta Jokowi dapat menjelaskan secara jujur maksud pertemuan tersebut.
“Bagi rakyat ini tentu hal sensitif, Jokowi harus memberikan penjelasan. Jika rakyat tidak dapat menerima penjelasan Jokowi terhadap pertemuan tersebut, maka benarlah bahwa kejujuran dan nasionalisme yang digembor Jokowi itu hanya komoditas politik untuk pencitraan belaka,"ujarnya.
Sebagaimana diberitakan, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Jokowi melakukan pertemuan dengan beberapa Duta Besar (Dubes) Luar Negeri.
Pertemuan yang terkesan ditutupi itu diduga untuk membahas Cawapres pendamping Jokowi. Pertemuan itu mengundang beberapa perwakilan Dubes dari negara tetangga atau yang memiliki hubungan bilateral dengan Indonesia. Hadir diantaranya Duta Besar AS dan Cina. Pertemuan itu dilakukan di Kediaman Jacob Soetojo Jalan Sircon, Permata Hijau, Jakarta Selatan.
sumber
Cuma kritik lo.. Jangan langsung dijudge yg ngritik Pak Joko itu panasbung

==
Ini jawaban Jokowi terkait banyaknya pertanyaan mengenai maksud pertemuan tersebut
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo bertemu sejumlah duta besar negara sahabat di sebuah rumah di bilangan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Senin (14/4/2014) malam. Bagi Jokowi, pertemuan ini kesempatan belajar tata pergaulan internasional sekaligus menjajaki dukungan negara sahabat untuk pencalonannya.
"Buat saya ini pergaulan internasional dan memperluas wawasan saya. Meskipun saya 24 tahun ya di ekspor internasional, tapi ini tetap penting," ujar Jokowi di rumah dinas gubernur, Jl Taman Surapati, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, jelang tengah malam. Pertemuan tersebut berlangsung dua jam, dihadiri pula oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Dalam pertemuan tersebut,Jokowi dan para duta besar membahas banyak hal, mulai dari situasi geopolitik internasional terkini, khususnya di kawasan Timur Tengah, hingga situasi ekonomi global yang berkaitan dengan Indonesia.
Jokowi juga mengatakan, pertemuan tersebut menjadi ajang pencarian dukungan internasional atas pencalonan dirinya menjadi presiden dalam Pilpres 9 Juli 2014. "Apapun, sebuah pemerintahan ini perlu dukungan, pengakuan-pengakuan. Itu memberi kita manfaat yang nyata dan tak nyata," kata dia.
Namun, Jokowi menampik kabar bahwa pertemuan tersebut membahas pula masalah bakal calon wakil gubernur yang akan mendampinginya di Pemilu Presiden 2014. Dia mengatakan penggagas pertemuan adalah Meriana, anggota keluarga pengusaha Jacob Soetojo.
Hadir dalam pertemuan itu antara lain Dubes Turki, Dubes AS, Dubes Peru, Dubes Mexico, Dubes Norwegia, dan Dubes Inggris. Kehadiran Megawati, imbuh dia, juga berdasarkan undangan. Jokowi dan Megawati meninggalkan lokasi pertemuan menggunakan satu mobil, Mecy bernomor polisi B 609 HPM.
Jokowi duduk di depan, di samping sopir. Adapun Megawati duduk di bangku belakang di sisi kiri. Saat wartawan memanggil, mereka berdua tak memberikan jawaban dan mobil pun segera melaju kencang.
http://indonesiasatu.kompas.com/read...campaign=Kknwp
"Buat saya ini pergaulan internasional dan memperluas wawasan saya. Meskipun saya 24 tahun ya di ekspor internasional, tapi ini tetap penting," ujar Jokowi di rumah dinas gubernur, Jl Taman Surapati, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, jelang tengah malam. Pertemuan tersebut berlangsung dua jam, dihadiri pula oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Dalam pertemuan tersebut,Jokowi dan para duta besar membahas banyak hal, mulai dari situasi geopolitik internasional terkini, khususnya di kawasan Timur Tengah, hingga situasi ekonomi global yang berkaitan dengan Indonesia.
Jokowi juga mengatakan, pertemuan tersebut menjadi ajang pencarian dukungan internasional atas pencalonan dirinya menjadi presiden dalam Pilpres 9 Juli 2014. "Apapun, sebuah pemerintahan ini perlu dukungan, pengakuan-pengakuan. Itu memberi kita manfaat yang nyata dan tak nyata," kata dia.
Namun, Jokowi menampik kabar bahwa pertemuan tersebut membahas pula masalah bakal calon wakil gubernur yang akan mendampinginya di Pemilu Presiden 2014. Dia mengatakan penggagas pertemuan adalah Meriana, anggota keluarga pengusaha Jacob Soetojo.
Hadir dalam pertemuan itu antara lain Dubes Turki, Dubes AS, Dubes Peru, Dubes Mexico, Dubes Norwegia, dan Dubes Inggris. Kehadiran Megawati, imbuh dia, juga berdasarkan undangan. Jokowi dan Megawati meninggalkan lokasi pertemuan menggunakan satu mobil, Mecy bernomor polisi B 609 HPM.
Jokowi duduk di depan, di samping sopir. Adapun Megawati duduk di bangku belakang di sisi kiri. Saat wartawan memanggil, mereka berdua tak memberikan jawaban dan mobil pun segera melaju kencang.
http://indonesiasatu.kompas.com/read...campaign=Kknwp
Diubah oleh presiden.rhoma 15-04-2014 10:51
0
6.4K
Kutip
136
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan