Si Tidak Tahu Diri Yang Suka Terlambat
Terkadang ada tipe – tipe anak buah yang hasil pekerjaanya sangat baik dan memuaskan tetapi tidak pernah menghargai waktu alias selalu terlambat datang dan terlambat mengikuti pertemuan – pertemuan di kantor.
Cara mengatasinya: Jangan menunggu dia datang baru kemudian memulai rapat, dan jangan memberikan update tentang poin – poin rapat penting yang terlewatkan olehnya karena terlambat. Juga sesekali lakukan penunjukkan tugas penting kepada orang lain di awal rapat.
Asalkan tugas – tugasnya beres dan hasilnya memuaskan, cobalah untuk mengabaikan kebiasaan suka terlambat dan pulang cepatnya itu.

Si jenius yang anti sosial. Si jenius yang satu ini tidak dapat besosialisasi dan berkomunikasi dengan baik. Lebih parahnya, banyak komentar – komentarnya yang tidak enak didengar karena dia merasa rekan – rekan kerjanya adalah sekumpulan orang – orang bodoh.
Tidak hanya perkataanya yang menjengkelkan, tetapi penampilannya juga tidak sedap dipandang. Si jenius ini tidak peduli terhadap perkembangan mode dan fashion, sehingga baju yang dipakai masih sama dengan baju yang dibelikan oleh ibunya 15 tahun yang lalu.
Cara mengatasinya :cobalah berkomunikasi dengannya tanpa harus bertatap muka. Daripada menjelaskan secara lisan job description yang harus dia lakukan, gunakanlah email untuk menjelaskan tugas-tugasnya. Jauhkan juga dia dari rekan – rekan kerjanya dengan cara menugaskan dia untuk bekerja dari rumah saja dan tidak perlu masuk kantor setiap hari. Jika dia memang benar-benar jenius yang tidak suka bergaul, tentunya dia juga akan lebih suka bekerja jauh dari kantor tanpa harus bersosialisasi.

Si Pengadu Yang Suka Protes dan Tidak Pernah Puas
Anak buah yang satu ini selalu tidak pernah merasa puas dan dunia selalu terasa tidak adil baginya. Ditambah lagi ia juga suka sekali protes dan mengadu tentang keburukkan rekan-rekan sekerjanya. Apalagi jika gajinya masih sama atau lebih rendah daripada rekan-rekan kerja yang menurutnya tidak produktif atau ia merasa beban kerjanya lebih berat daripada rekan kerja yang lain. Padahal bos manapun juga tahu kalau gajinya sudah layak sesuai dengan pasar dan sesuai dengan kemampuan yang dia miliki.
Cara mengatasinya :Bertindaklah tegas terhadap anak buah tipe ini, katakan saja secara langsung bahwa anda tidak suka mendengar komplainnya tentang keburukkan rekan kerja yang lain. Tekankan bahwa anda hanya ingin mendengar laporan jika terjadi pelanggaran hukum. Untuk masalah gaji, jelaskan dengan baik bahwa gaji yang diberikan telah sesuai dengan pasar. Jika ternyata masih dirasa terlalu rendah, mintalah dia untuk mencoba keberuntungannya di tempat kerja lain yang menurutnya dapat memberikan gaji lebih tinggi. Biasanya tipe anak buah seperti ini akan segera bungkam jika bos sudah menyinggung hal tersebut.

Si Pemalas Yang Banyak Alasan
Si pemalas yang satu ini tidak pernah menyelesaikan tugas tepat pada waktunya, bahkan ia selalu menyalahkan rekan kerjanya jika pekerjaannya tidak beres. Malahan ia sering melimpahkan tugas ke rekan kerja yang lain.
Cara mengatasinya :Tidak ada gunanya mempertahankan pemalas, berikan target yang jelas dalam jangka waktu tertentu untuk memberikan kesempatan kepadanya memperbaiki diri, dan jika tidak ada perubahan maka dengan terpaksa diminta untuk mengundurkan diri dari pekerjaan alias dipecat saja.
Tipe pemalas tidak akan membawa keuntungan bagi kemajuan perusahaan, buat apa membayar gaji yang mahal untuk pemalas? Kalau ingin memberikan uang secara cuma – cuma, berikanlah sebagai donasi, jangan diberikan kepada pemalas.

Si Sensitif Yang Gila Pujian
Dia selalu mengharapkan pujian serta promosi untuk naik pangkat, bahkan meskipun baru bekerja kurang dari 3 bulan. Dia merasa dirinya pantas untuk mendapat penghargaan “the employee of the month” hanya karena membalas email komplain dari klien dan karena menyelesaikan tugas – tugas rutin lainnya. Karena sangat sensitif, tangisannya akan meledak meskipun kita hanya memberikan sedikit kritik sebagai masukkan yang membangun baginya.
Cara mengatasinya :Ajak si sensitif ini untuk duduk dan bicara baik – baik, jelaskan bahwa perusahaan tidak keberatan untuk memberikan pujian dan penghargaan kepadanya, tetapi tentunya bukan untuk pekerjaan biasa – biasa saja yang sudah dilakukan secara rutin. Butuh sebuah prestasi untuk mendapatkan pujian dan promosi.