Quote:
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Perbankan masih menjadi sektor utama penopang pertumbuhan industri keuangan Indonesia, dan mencatat laba tertinggi di dunia.
"Sekarang saja BRI (Bank Rakyat Indonesia) profit 2013 sebesar Rp 21 triliun, itu yang tertinggi. Bank Mandiri Rp 18 triliun dan BCA Rp 14 triliun. Kalau dibandingkan dengan domestik, tidak ada yang lebih tinggi," kata Ekonom PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Agustinus Prasetiantoko Hotel Grand Sahid Jaya, Senin (14/4/2014).
Perolehan laba perbankan Indonesia yang sangat besar tersebut, lanjut Pras, menunjukkan profitabilitas. Di kawasan Asia Tenggara pun menurutnya tidak ada perbankan dari negara lain yang mengantongi laba sebesar itu.
Menurut Pras, setidaknya terdapat dua faktor yang mempengaruhi besarnya laba perbankan Indonesia tersebut. Pertama, net interest margin (NIM) alias marjin bunga bersih perbankan Indonesia cenderung besar. Per Agustus 2013 saja, NIM industri perbankan Indonesia mencapai 5,46 persen.
"Tidak ada negara yang NIM-nya lebih besar dari Indonesia. Itu jelas menunjukkan profit yang besar," ujar Pras.
Faktor kedua adalah potensi pasar Indonesia masih sangat besar untuk dapat disasar sektor perbankan.
Sementara itu, penetrasi perbankan di Indonesia hanya mencapai kira-kira 30 persen.
"Apalagi kalau menyasar di kredit mikro. Itu NIM-nya bisa 12 sampai 13 persen. Kenapa sampai begitu tinggi? Karena tidak ada kompetisi. Jadi bagi micro banking isunya askes. Asal ada pasti diambil meskipun mahal," papar Pras.
http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...campaign=Kknwp
makanya ..
- jangan lagi ada bank denan licensi nasional/local jatuh ke tangan orang asiang..
- terapkan azas resiprokal ..
- bank dengan modal menengah jangan dibiarkan buka2 cabang sembarangn ..
- bank2 dengan kepemilikan mayoritas asing, harusnya cuma bisa buka cabang di kota2 besar saja .. batasi penyebarannya ...
- disamping itu bank2 nasional juga jangan terlena lah ... kreatif soal produk, dll .......
