Halo Agan Agan yang disayangi kedua orang tuanya, kali ini TS bakal share info mengenai Misi Pendaratan Manusia Di MarsYok Kita simak berita beritanya !
Sebelum pindah ke tempat asing, pastinya kita perlu mengenali lingkungan tempat kita akan pindah nanti terlebih dulu, Inilah yang dilakukan oleh NASA (National Aeronautics and Space Administration) dalam usaha usaha untuk meneliti tempat tempat yang sesuai dan cocok untuk ditinggali oleh manusia, salah satu nya yaitu planet mars
Spoiler for Permulaan:
CALIFORNIA. Badan antariksa AS, NASA, berhasil mendaratkan sebuah robot raksasa penjelajah di Planet Mars.
Kendaraan robot dengan berat 1 ton yang dikenal dengan nama Curiosity (Rasa Ingin Tahu) itu dilaporkan sudah mendarat di dalam kawah dekat ekuator planet pada 06.32 BST (05:32 GMT).
Sesaat setelah dikabarkan sukses mendarat, ratusan anggota NASA bersorak di pusat kontrol Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, California. Insinyur dan ilmuan yang sudah mengerjakan proyek ini selama 10 tahun lamanya sangat senang dan berpelukan satu sama lainnya.
"Kami sudah berada di Mars lagi. Dan ini benar-benar luar biasa. Tidak ada yang lebih baik daripada ini," ungkap administrator NASA Charles Bolden.
Untuk kali pertama, robot tersebut sudah mengirimkan foto dengan resolusi rendah yang menunjukkan roda dan bayangan robot. Kabarnya, warna pertama dari lingkungan Curiosity harus dikembalikan dalam beberapa hari ke depan.
Robot penjelajah itu saat ini mengemban misi setidaknya dua tahun untuk mencari bukti bahwa Mars dapat ditinggali oleh makhluk hidup.
Keren kan gan?Itulah awal usaha yang dilakukan manusia untuk bisa pindah ke Planet Mars. Pertanyaannya, Kenapa kita harus pindah ke mars? padahal di Bumi kita ini manusia sudah bisa hidup sejahtera dengan Sumber Daya Alam, dan Unsur Air yang berlimpah
Spoiler for Ini Dia Jawabannya:
Mungkinkah Menciptakan Bumi Baru di Mars?
Terungkap proses hipotesis berupa teraformasi yakni pembentukan planet tandus menjadi Bumi yang baru.
Jumlah penduduk Bumi diperkirakan meledak ke angka sepuluh miliar orang pada 2050 mendatang. Dengan semua kondisi yang ada sekarang, angka ini diprediksi tidak akan mampu ditampung oleh Bumi. Jika demikian, apakah mungkin mencari Bumi baru?
Planet yang menjadi pembicaraan saat ini adalah Mars. Tetangga Bumi yang berjuluk Planet Merah ini, menurut perhitungan, masuk dalam zona yang bisa didiami. Suhunya permukaannya juga masih bisa ditoleransi oleh manusia.
Jika memang potensial, maka bisa dilakukan proses teraformasi di Mars. Teraformasi merupakan proses hipotesis di mana kita bisa merancang permukaan seluruh planet tertentu agar bisa ditinggali manusia.
Manusia pernah melakukan ini pada Bumi dengan hasil yang menguntungkan --kita hidup dan berkembang biak hingga sekarang. Namun, merancang satu kesatuan planet yang benar-benar asing adalah hal berbeda.
"Teraformasi sudah menjadi topik fiksi lama. Kini dengan pakar sebenarnya yang meneliti kenyataan, kami bisa mempertanyakan kemungkinan nyatanya. Sama dengan ramifikasi potensial atau mengubah Mars," ujar Michael Meyer, peneliti biologi NASA, dikutip pada tahun 2004.
Arti sebenarnya dari teraformasi adalah pembentukan Bumi. Dalam artian menciptakan planet tandus menjadi Bumi yang baru. Dibutuhkan beberapa kunci utama, seperti atmosfer dengan tekanan cukup, oksigen, karbon dioksida, dan temperatur yang memungkinkan munculnya air.
Namun, seperti layaknya pembangunan, akan ada tantangan. Mars kurang memiliki oksigen dan air --dua kunci kehidupan makhluk hidup di Bumi. Selain itu, dipertanyakan juga etika menduduki planet lain, yang menurut beberapa pihak sebagai ide sesat.
Pemikiran manusia makin kesini makin modern, bahkan sekarang udah ada aja perusahaan Telekomunikasi yang bersedia memperluas jaringannya hingga ke Planet Mars, Penasaran?
Spoiler for Cekidot gan!:
2020, Planet Mars Siap Punya Jaringan Internet Super Cepat?
VIVAnews - Perusahaan teknologi tak hanya mengincar pembangunan jaringan telekomunikasi di Bumi saja. Planet Mars yang kini tengah menjadi tujuan koloni manusia di masa depan menarik perhatian bagi Huawei dan ZTE.
Kedua perusahaan asal Tiongkok itu siap menggelar teknologi teranyar, 5G --jaringan internet super cepat di planet merah.
Melansir Phone Arena, Rabu 2 April 2014, Huawei dan ZTE mengumumkan siap menggelar jaringan 5G pada 2020 di Mars dalam konferensi pers di kantor pusat Badan Antariksa Nasional China.
Disebutkan rencana ini akan dilakukan secara bertahap. Untuk pertama, jaringan ini digelar pada wilayah Tharsis dan Elysium, yang dikenal sebagai area gunung berapi di Mars.
Kemudian area lembah sungai Mars (Hellas, Argyre, dan Isidis) serta dilanjutkan pada ngarai indah sepanjang 4 ribu Km, Valley Marineris. Disebutkan jaringan 5G juga akan sampai pada kutub es Mars.
Bukan cukup di situ saja, Huawei dan ZTE memperkirakan jaringan 5G harus sepenuhnya beroperasi dan nantinya spektrum yang tersedia akan dialokasikan oleh operator telekomunikasi terkenal di dunia.
Soal kecepatan, Huawei dan ZTE berjanji kecepatan jaringan ini akan sama kualitasnya seperti yang ada di Bumi.
Kedua perusahaan itu juga memperkirakan pelanggan masa depan jaringan 5G di Mars ada di daerah Olympus Mon, pegunungan setinggi 22 Km di Mars. Gunung ini diketahui sebagai gunung berapi terbesar yang pernah diketahui di Tata Surya.
Guna melayani jaringan di gunung berapi ini, diperlukan pesawat nirawak atau drone yang memberikan akses jaringan. Kecepatan akses dengan media drone ini diperkiarakan 0,5 sampai 1 Gb per detik, tergantung pada situasi cuaca.
Kepala Riset Nirkabel Huawei, Dr. Wen Tong cukup bangga dengan rencana ini. Bahkan, ia menyebutkan menggelar jaringan telekomunikasi di Mars lebih penting dari mendiami planet Mars.
"Saat koloni Bumi menginjakkan kaki di tanah Mars, kita tak mampu merampas kesempatan komunikasi dengan kerabat di Bumi, mengingat peletakan infrastruktur 5G adalah 'prioritas kedua'," kata dia, merujuk kebutuhan penggunaan Instagram, FaceTime dan check -in Foursquare di Mars.
Sedangkan Direktur ZTE, Hou Weigui menambahkan upaya menggelar jaringan 5G di Mars merupakan langkah penting ZTE dalam ekspansi telekomunikadi di Tata Surya.
Baik Huawei dan ZTE masih enggan membeberkan bagaimana detail tahapan yang akan dilakukan untuk pembangunan infrastruktur.
Sementara pengkritik menentang hal ini, apakah bagian ide ini hanyalah bohongan semata dalam rangka April Mop. (umi)
Entah Deh, itu cuma HOAX, apa memang bakalan dilaksanakan , Tadi Ane juga barusan nemu di Internet, katanya..... Di Mars "Pernah" Ada Sungai dan Air yang berlimpah ruah seperti Bumi Kita ini, Tapi kenapa sekarang berbanding terbalik dibanding yang dulu?, Penasaran? Baca!
Spoiler for Penyebab:
Air di Mars Menghilang Jutaan Tahun Lalu, Ini Penyebabnya
VIVAnews - Salah satu unsur kunci kehidupan yaitu keberadaan air. Selain di bumi, air disebutkan pernah hadir di planet merah, mars. Namun, dilansir Live Science, Selasa 1 April 2014, peneliti kini dapat memperkirakan hilangnya air planet merah itu dengan menganalisa meteor asal mars.
Menurut bukti yang telah dikumpulkan peneliti, mars pernah menjadi planet yang basah, memiliki air yang mengalir di sungai, danau, dan lautan. Namun kemudian air itu menghilang dan mejadikan kandidat planet koloni manusia itu mengering.
Bukti kuat mars di masa lalu berlimpah air yakni temuan lama di kutub mars terdapat air es. Dan studi baru saat ini makin memperkuat masih adanya sejumlah besar air yang tersembunyi di bawah permukaan sampai hari ini.
Mengenai bagaimana air bisa mengilang, studi yang dipimpin peneliti Universitas Nagoya, Jepang, Hiroyuki Kurokawa menganalisa bukti itu dari meteorit mars. Batu antariksa ini membantu mengungkap sejarah air di mars.
Analisa pada batu itu menunjukkan pada setengah miliar tahun pertama mars, sejumlah besar air mulai lenyap ke antariksa.
Sedangkan air sisa yang tertinggal sekitar sepersepuluh lautan bumi kemudian membeku, membentuk waduk luas, serta ditemukan menjadi gudang es tersembunyi di bawah permukaan mars.
Para ilmuwan berteori, sebagian besar air yang melarikan diri dari mars diakibatkan gravitasi yang tak begitu kuat untuk menahan atmosfer planet. Dengan demikian, seiring waktu, air di planet merah itu menguap dan melayang jauh ke antariksa.
Perkiraan berapa banyak air yang hilang dianalisa dengan mengukur rasio dua bentuk hidrogen yang dtemukan pada meteorit mars yang ada di bumi.
Pada umumnya hidrogen berisi satu proton pada intinya. Sedangkan hidrogen lain, yaitu deuterium, bentuk lebih besar dari hidrogen. Deuterium terdiri satu proton dan satu neutron. Air setidaknya terdiri satu atom deuterium, bukan hidrogen yang lebih berat.
Air yang mengandung deuterium tidak mudah melarikan diri dari gravitasi mars dibanding air yang terdiri dari hidrogen biasa. Walhasil, sebagian besar air yang meninggalkan mars adalah air kategori hidrogen ringan.
Dengan membandingkan jumlah deuterium dan hidrogen, peneliti dapat menentukan seberapa mudah air melarikan diri dari mars.