- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ujian Nasional, Siswa ke Toilet Dikawal Polisi


TS
yokono
Ujian Nasional, Siswa ke Toilet Dikawal Polisi

Quote:
Ujian Nasional, Siswa ke Toilet Dikawal Polisi
SENIN, 14 APRIL 2014 | 10:30 WIB
TEMPO.CO, Jember - Sebanyak 21.032 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), SMA Luar Biasa (SMA-LB), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah (MA) di Kabupaten Jember mengikuti Ujian Nasional (UN), Senin, 14 April 2014. Sebelum ujian dimulai, sejumlah panitia ujian didampingi aparat Kepolisian melakukan razia telepon seluler (ponsel) para murid di depan ruangan. (Baca: Nuh: Ujian Nasional Pakai Standar Internasional)
Di SMAN 1 dan SMAN 2 Jember, misalnya, sebelum ujian dimulai pagi tadi, seluruh tas dan saku murid diperiksa. Barang-barang seperti telepon seluler dan kalkulator diletakkan di dalam tas di luar ruang ujian. "Itu bagian ujian dengan kejujuran dan tanggung jawab peserta," kata Tatang Priyanggono, Kepala Bidang SMP, SMA dan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jember.
Dua hingga empat orang anggota Kepolisian Resor Jember berpakaian preman dan berseragam, juga disiagakan di 350 sekolah tempat ujian dilaksanakan. Bahkan, peserta ujian yang ke kamar kecil atau toilet pun dikawal polisi dan pengawas ujian. "Kami tidak ingin ada kecurangan," kata ujar Komisaris Polisi Imam Pauji, Kepala Bagian Operasional Polres Jember. (Baca: Pengambil Soal UN Dilarang Pakai Sepeda Motor)
Selain polisi dan guru pengawas, ada juga 500 dosen perguruan tinggi yang dilibatkan sebagai pengawas independen. Mereka adalah dosen Universitas Jember (Unej), Politeknik Negeri Jember, STAIN, Universitas Moh. Seruji, STIE Mandala, dan Universitas Muhammadiyah.
Hari pertama ujian nasional kali ini, untuk kelompok SMK dan SMALB hanya menempuh satu ujian pelajaran Bahasa Indonesia. Sedangkan untuk tingkat SMA jurusan IPA ada ujian Bahasa Indonesia dan Biologi dan murid IPS menempuh ujian Bahasa Indonesia dan Geografi. "Untuk jurusan Sastra, ujian Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia, sedangkan murid MA ujiannya Bahasa Indonesia dan Hadits," ujar Tatang.
TOILET 1
SENIN, 14 APRIL 2014 | 10:30 WIB
TEMPO.CO, Jember - Sebanyak 21.032 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), SMA Luar Biasa (SMA-LB), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah (MA) di Kabupaten Jember mengikuti Ujian Nasional (UN), Senin, 14 April 2014. Sebelum ujian dimulai, sejumlah panitia ujian didampingi aparat Kepolisian melakukan razia telepon seluler (ponsel) para murid di depan ruangan. (Baca: Nuh: Ujian Nasional Pakai Standar Internasional)
Di SMAN 1 dan SMAN 2 Jember, misalnya, sebelum ujian dimulai pagi tadi, seluruh tas dan saku murid diperiksa. Barang-barang seperti telepon seluler dan kalkulator diletakkan di dalam tas di luar ruang ujian. "Itu bagian ujian dengan kejujuran dan tanggung jawab peserta," kata Tatang Priyanggono, Kepala Bidang SMP, SMA dan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jember.
Dua hingga empat orang anggota Kepolisian Resor Jember berpakaian preman dan berseragam, juga disiagakan di 350 sekolah tempat ujian dilaksanakan. Bahkan, peserta ujian yang ke kamar kecil atau toilet pun dikawal polisi dan pengawas ujian. "Kami tidak ingin ada kecurangan," kata ujar Komisaris Polisi Imam Pauji, Kepala Bagian Operasional Polres Jember. (Baca: Pengambil Soal UN Dilarang Pakai Sepeda Motor)
Selain polisi dan guru pengawas, ada juga 500 dosen perguruan tinggi yang dilibatkan sebagai pengawas independen. Mereka adalah dosen Universitas Jember (Unej), Politeknik Negeri Jember, STAIN, Universitas Moh. Seruji, STIE Mandala, dan Universitas Muhammadiyah.
Hari pertama ujian nasional kali ini, untuk kelompok SMK dan SMALB hanya menempuh satu ujian pelajaran Bahasa Indonesia. Sedangkan untuk tingkat SMA jurusan IPA ada ujian Bahasa Indonesia dan Biologi dan murid IPS menempuh ujian Bahasa Indonesia dan Geografi. "Untuk jurusan Sastra, ujian Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia, sedangkan murid MA ujiannya Bahasa Indonesia dan Hadits," ujar Tatang.
TOILET 1
Quote:
Ke toilet, siswa dikawal pengawas
Senin, 14 April 2014 − 09:47 WIB
Sindonews.com - Untuk mengantisipasi kecurangan yang dilakukan siswa, pengawas ujian nasional (UN) melakukan pengawasan ketat. Bahkan, siswa yang ingin ke toilet harus dikawal pengawas.
Kepala Sekolah SMAN 1 Depok, Achmad Zarkasih menegaskan, pihaknya sudah mengantisipasi segala bentuk kecurangan yang bisa dilakukan siswa.
Terkait antisipasi kecurangan lainnya di toilet, Achmad meyakini siswa SMAN 1 Depok tak akan melakukan hal tersebut. Umumnya, kata dia, pelajar hanya satu kali ke kamar mandi dengan diawasi oleh pengawas.
"Cuma sekali rata - rata ke kamar mandi, dibawah pengawasan pengawas, kalau siswa kami ke sekolah niatnya untuk belajar, pelajar Depok kan juga sudah ikrar anti nyontek," ungkapnya di sekolah, Senin (14/4/2014).
Hari ini, sebanyak 5.360 siswa SMA dan 9.687 siswa SMK di Depok mulai berjuang mengerjakan soal UN.
TOILET 2
Senin, 14 April 2014 − 09:47 WIB
Sindonews.com - Untuk mengantisipasi kecurangan yang dilakukan siswa, pengawas ujian nasional (UN) melakukan pengawasan ketat. Bahkan, siswa yang ingin ke toilet harus dikawal pengawas.
Kepala Sekolah SMAN 1 Depok, Achmad Zarkasih menegaskan, pihaknya sudah mengantisipasi segala bentuk kecurangan yang bisa dilakukan siswa.
Terkait antisipasi kecurangan lainnya di toilet, Achmad meyakini siswa SMAN 1 Depok tak akan melakukan hal tersebut. Umumnya, kata dia, pelajar hanya satu kali ke kamar mandi dengan diawasi oleh pengawas.
"Cuma sekali rata - rata ke kamar mandi, dibawah pengawasan pengawas, kalau siswa kami ke sekolah niatnya untuk belajar, pelajar Depok kan juga sudah ikrar anti nyontek," ungkapnya di sekolah, Senin (14/4/2014).
Hari ini, sebanyak 5.360 siswa SMA dan 9.687 siswa SMK di Depok mulai berjuang mengerjakan soal UN.
TOILET 2
Quote:
Siswa apa tahanan ?
Diubah oleh yokono 14-04-2014 14:10
0
4.8K
Kutip
35
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan