- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
AKHIRNYA TAMPAK SINYAL DUET JOKOWI BERSAMA RYAMIZARD 2014...!!


TS
Masjuna
AKHIRNYA TAMPAK SINYAL DUET JOKOWI BERSAMA RYAMIZARD 2014...!!

Quote:
Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo (Jokowi), dan mantan KSAD, Ryamizard Ryacudu Minggu pagi (13/4/2014) dipertemukan dalam sebuah cara pernikahan anak Sys NS.
Nama Ryamizard sebelumnya santer disebut sebagai calon wakil presiden Jokowi. Apakah pertemuan pagi tadi menjadi sinyal keduanya akan berdampingan menuju 'Istana'?
Usai acara mantan Wali Kota Surakarta itu memilih mengunci rapat mulutnya. "Rahasia," kata Jokowi. Pria yang gemar memakai baju putih itu mengaku jenuh ketika ditanya awak media soal pendamping dirinya ketika jadi presiden.
Padahal berulang kali dia menyebut ada lima nama yang kini tengah dikaji sebagai cawapres oleh PDI Perjuangan. "Masa diulang-ulang terus, kan sudah dibilang ada lima," jawab Jokowi tanpa merinci dengan jelas.
Jokowi pun menutup rapat mulutnya cawapres yang yang diusung partainya. Bahkan kelima nama yang dijelaskan masih dirahasiakan. "Lima nama itu ada tapi saya simpen dulu. Dari A sampai Z hahaha," imbuhnya.
Nama Ryamizard sebelumnya santer disebut sebagai calon wakil presiden Jokowi. Apakah pertemuan pagi tadi menjadi sinyal keduanya akan berdampingan menuju 'Istana'?
Usai acara mantan Wali Kota Surakarta itu memilih mengunci rapat mulutnya. "Rahasia," kata Jokowi. Pria yang gemar memakai baju putih itu mengaku jenuh ketika ditanya awak media soal pendamping dirinya ketika jadi presiden.
Padahal berulang kali dia menyebut ada lima nama yang kini tengah dikaji sebagai cawapres oleh PDI Perjuangan. "Masa diulang-ulang terus, kan sudah dibilang ada lima," jawab Jokowi tanpa merinci dengan jelas.
Jokowi pun menutup rapat mulutnya cawapres yang yang diusung partainya. Bahkan kelima nama yang dijelaskan masih dirahasiakan. "Lima nama itu ada tapi saya simpen dulu. Dari A sampai Z hahaha," imbuhnya.
Sumber berita
Quote:
Capres PDI Perjuangan Joko Widodo berduet dengan mantan KSAD Ryamizard Ryacudu di acara pernikahan anak Sys NS. Apakah duet ini bakal berlanjut hingga ajang pemilihan presiden nanti?
Ditanya soal ini usai acara akad nikah, Jokowi yang mengenakan jas hitam itu hanya tersenyum. Dia tak mau bicara banyak dan langsung meluncur ke mobilnya lagi.
"Dari awal datang juga sudah senyum aja," begitu jawaban Jokowi saat ditanya soal arti senyumannya tersebut di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (13/4/2014).

Sepanjang acara, Jokowi dan Ryamizard yang sama-sama berjas itu memang nampak akrab. Keduanya sempat berbincang hangat sambil diselingi tawa dan senyuman sebelum didaulat ke acara akad nikah. Belum ada komentar dari Ryamizard soal kemungkinan dia jadi cawapres.
Sebelumnya, ada lima nama yang sudah beredar bakal jadi pendamping Jokowi. Salah satunya adalah Ryamizard Ryacudu. Namun nama tersebut belum ada yang terkonfirmasi.
Ditanya soal ini usai acara akad nikah, Jokowi yang mengenakan jas hitam itu hanya tersenyum. Dia tak mau bicara banyak dan langsung meluncur ke mobilnya lagi.
"Dari awal datang juga sudah senyum aja," begitu jawaban Jokowi saat ditanya soal arti senyumannya tersebut di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (13/4/2014).

Sepanjang acara, Jokowi dan Ryamizard yang sama-sama berjas itu memang nampak akrab. Keduanya sempat berbincang hangat sambil diselingi tawa dan senyuman sebelum didaulat ke acara akad nikah. Belum ada komentar dari Ryamizard soal kemungkinan dia jadi cawapres.
Sebelumnya, ada lima nama yang sudah beredar bakal jadi pendamping Jokowi. Salah satunya adalah Ryamizard Ryacudu. Namun nama tersebut belum ada yang terkonfirmasi.
sumber berita
Quote:
Setelah Sabtu (12/4) kemarin Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bersafari politik ke beberapa parpol. Minggu pagi ini, Jokowi mengawali harinya dengan mengunjungi pernikahan anak aktor Sys NS.
Pesta sakral tersebut digelar di Hotel Bidakara, Jl MT Haryono, Jakarta Selatan, Minggu (13/4/2014). Jokowi tiba pukul 08.30 WIB dengan kemeja putih dan jas hitam, tak lupa ia juga mengenakan peci berwarna hitam.
Acara digelar tertutup, wartawan hanya bisa melihat prosesi akad dari layar 32 inchi. Jokowi berperan sebagai saksi di pernikahan tersebut dan duduk bersebelahan dengan mantan Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD) Ryamizard Ryacudu. Ryamizard adalah orang yang digosipkan menjadi cawapres Jokowi.

Terlihat hadir Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan wakilnya Dedi Mizwar. Keduanya menjadi perwakilan mempelai pria dan wanita.
Nama Ryamizard Ryacudu muncul sebagai salah satu kandidat cawapres Jokowi. Namun kabar itu belum terkonfirmasi.
Pesta sakral tersebut digelar di Hotel Bidakara, Jl MT Haryono, Jakarta Selatan, Minggu (13/4/2014). Jokowi tiba pukul 08.30 WIB dengan kemeja putih dan jas hitam, tak lupa ia juga mengenakan peci berwarna hitam.
Acara digelar tertutup, wartawan hanya bisa melihat prosesi akad dari layar 32 inchi. Jokowi berperan sebagai saksi di pernikahan tersebut dan duduk bersebelahan dengan mantan Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD) Ryamizard Ryacudu. Ryamizard adalah orang yang digosipkan menjadi cawapres Jokowi.

Terlihat hadir Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan wakilnya Dedi Mizwar. Keduanya menjadi perwakilan mempelai pria dan wanita.
Nama Ryamizard Ryacudu muncul sebagai salah satu kandidat cawapres Jokowi. Namun kabar itu belum terkonfirmasi.
Sumber berita
MANTAP MAJU TERUS JKW4P

RYAMIZARD JENDERAL LAPANGAN YANG REAL MENITI KARIER DARI BAWAH..


MENGENAL SOSOK RYAMIZARD
Quote:
Original Posted By gringsing1►Mantan Pangkostrad ini senantiasa meminta kekuatan lahir dan batin agar mampu menjalankan amanah sebagai tentara yang bertaqwa dan dimuliakan Allah.
Prajurit pejuang ini selain sangat irit bicara soal politik, juga dikenal taat menjalankan ibadah agama. Sejak masa muda, ia bercita-cita dan bertekad menjadi prajurit yang baik, profesional dan bertakwa.
Ryamizard Ryacudu lahir dan dibesarkan dalam keluarga tentara. Ayahnya yang bernama Ryacudu (almarhum), adalah seorang brigadir jenderal TNI purnawirawan yang ketika berdinas aktif dikenal sebagai seorang pengagum dan kepercayaan Proklamator, Presiden Republik Indonesia Pertama (1945-1966)
Presiden Soekarno.
Keluarga ini juga dikenal sangat menekankan pentingnya pendidikan agama. Maka ketika kecil, Ryamizard dijuluki "Si Hadis" karena kepandaiannya menghafal sejumlah hadis Rasulullah. Panggilannya meningkat lagi menjadi "Pak Kiai" saat ia taruna militer.
Ia memang taat menjalankan ibadah agama, salat lima waktu dan puasa sunnah Senin-Kamis. Ketika menjabat Pangdam V Brawijaya pun, dengan pangkat jenderal bintang dua, dia sering mengikuti berbagai macam kajian keagamaan termasuk tasawuf dan tarekat dengan berpegang pada Al-Qur'an dan hadis Rasul.
Sehingga ia tersepuh menjadi seorang prajurit yang memiliki bekal kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, yang menuntunnya menjadi prajurit profesional yang baik dan bertaqwa. Selain dengan mengandalkan kedalaman kecerdasan dan keterampilan kemiliteran (intelektual) dan pengendalian emosi (kecerdasan emosional), dia senantiasa meminta kekuatan lahir dan batin (kecerdasan spiritual) agar mampu menjalankan amanah sebagai tentara yang bertaqwa dan dimuliakan Allah.
Kebanggaan akan figur ayah menjadi alasan utama Ryamizard memutuskan masuk tentara. Tidak ada unsur keterpaksaan. Kebanggaan akan figur itu disebabkan oleh sang ayah selain sangat menekankan pentingnya pendidikan agama dalam keluarga, sepanjang berkarir di militer pun si ayah mengabdikan seluruh hidupnya bagi bangsa dan negara. Pesan Sang Ayah kepada Ryamizard adalah agar menjadi tentara yang profesional.
Dalam menjalankan tugas, ia selalu berupaya mendekatkan diri kepada Tuhan. Hal itu didorong keinginannya menjadi prajurit yang baik, profesional dan bertakwa.
Ia pun telah menjadi seorang prajurit sejati yang profesional, sesuai keinginan sang ayah. Komitmen profesionalisme militer itu pernah ditunjukkannya bersama rekan-rekan seangkatannya lulusan AMN 1973, dalam buku "Indonesia Baru dan Tantangan TNI, Pemikiran Masa Depan." Buku itu antara lain bicara soal doktrin Dwifungsi ABRI yang telah lama bercokol di pentas perpolitikan nasional. Inti sari isi buku itu adalah menganjurkan agar tentara kembali ke tugas profesionalnya sebagai militer.
Mantan Pangdam Jaya ini memperistri Nora Trystiana putri Jenderal TNI Wakil Presiden Republik Indonesia (1993-1998)
Try Sutrisno yang mantan Wakil Lihat Daftar Presiden Republik Indonesia
Presiden RI. Dikaruniai tiga orang anak, Ryano Patriot, Dwinanda Patriot , dan Tryananda Patriot.
Nama alumni pendidikan militer Wakil Kepala Staf Angkatan Darat
Akabri Darat tahun 1973, ini mulai dikenal luas saat menjadi salah satu komandan Kontingen Garuda XII di Kamboja pada 1990-an, tatkala berpangkat kolonel. Ia banyak menjadi sumber berita. Dari Kamboja ia menjadi Komandan Brigade Infanteri 17 Kostrad, lalu Aspos Kasdam VII/Wirabuana, lalu Kepala Staf Divif 2/Kostrad, Kasdam II/Sriwijaya, Pangdif 2/Kostrad, Kepala Staf Kostrad, dan yang terbaru sebagai Panglima Kodam V/Brawijaya (1999), Pangdam Jaya (1999-2000), Pangkostrad (Agustus 2000 - 2002), dan menjadi KSAD sejak 2002.
Bintangnya mulai bersinar saat berpangkat kolonel. Namun, dia mulai diperhitungkan sebagai prajurit sejati saat melakukan gelar pasukan sehari sebelum Presiden Presiden Republik Indonesia Keempat (1999-2001)
Abdurrahman Wahid menyampaikan pidato pertanggungjawaban di Sidang Istimewa (SI) MPR, Minggu 22 Juli 2001. Itu adalah masa menjelang kejatuhan Wahid.
Sehingga, gelar pasukan itu dinilai berbagai pihak sebagai sinyal keberpihakan TNI terhadap masa depan bangsa yang lebih baik mengingat doktrin politik TNI adalah doktrin politik negara. Apa yang terbaik bagi negara adalah yang terbaik bagi TNI.
Gelar pasukan yang kata Ryamizard sudah seizin Presiden Wahid, bertajuk Apel Kesiapan TNI di Silang Monas tepat di depan Istana Merdeka diikuti tak kurang 2.000 personil TNI dan dipimpin langsung oleh Ryamizard Ryacudu, selaku Pangkostrad jenderal berbintang tiga ketika itu. Antara lain disertakan 81 kendaraan lapis baja dari Kostrad dan Korps Marinir.
Yang menarik, sebelum sampai ke tempat upacara, kendaraan lapis baja itu telah lebih dahulu melintasi jalan-jalan utama di Jakarta dan menarik perhatian masyarakat. Unsur yang dilibatkan ketika itu adalah TNI Angkatan Darat (AD) yang terdiri dari Batalyon 323 dan 320 (420 personel), Yon Linud 328 (160), Kopassus TNI AD (180), Kodam Jaya yang terdiri dari Yon Kav 7 dan 9 (200), Yon 203 (225), Marinir TNI AL (535), Armada Barat TNI AL (206), dan Skuadron 461 Korpaskhas TNI AU (120).
"Tidak ada yang istimewa dalam apel ini. Apel ini adalah apel yang biasa dilakukan seluruh prajurit. Tujuan utama apel ini untuk kekompakan, karena dengan kekompakan yang ditunjukkan ke masyarakat diharapkan masyarakat merasa tenang, aman, dan terlindungi," kata Ryamizard waktu itu.
Apel serupa kembali digelar Ryamizrad menjelang akhir 2003 lalu, sudah dalam jabatannya sebagai KSAD. Namanya Gelar Juang Kartika TNI Angkatan Darat. Pesannya sederhana saja, memberi warning agar Pemilu 2004 tidak berdarah-darah. Namun, anehnya warning ini malah dianggap beberapa orang Lihat Daftar Tokoh Politisi
politisi dan pengamat politik sebagai pertanda masih adanya niat militer memasuki area pilitik. Hal yang kemudian dibantahnya dengan tegas.
Profesional
Sikap profesionalisme Ryamizrad selalu tampak menonjol dalam memandang setiap persoalan konflik di daerah. Tentang keberadaan TNI di daerah konflik itu -- yang suka tidak suka, pasti menimbulkan ekses berupa korban jiwa maupun harta benda di kalangan tentara, gerakan separatis, dan rakyat sipil yang kadang lalu dimanfaatkan sekelompok orang tertentu untuk menyudutkan tentara -- Ramizard menyebutkan bahwa keberadaan militer di wilayah-wilayah konflik itu adalah atas kebijakan pemerintah.
Namun ia melihat, seringkali benturan-benturan yang terjadi di lapangan secara tidak langsung disebabkan oleh kebijakan politik yang tak pasti dalam penyelesaian konflik dan/atau separatisme di daerah.
Dia menggambarkan, tentara maunya tinggal "pithes" atau pencet saja jika ingin menyelesaikan persoalan di daerah konflik.
Namun, menurutnya, setiap konflik mempunyai akar persoalan dan cara penyelasaian yang berbeda terutama dari sudut pandang TNI.
Di kalangan militer, Ryamizard memang dianggap benar-benar prajurit profesional dan tidak banyak melakukan politicking. Karir politiknya diperkirakan akan mencapai puncak, pada waktunya.
Calon Panglima TNI
Presiden Presiden Republik Indonesia Kelima (2001-2004)
Megawati Soekarnoputri menjelang akhir jabatan, tepatnya 8 Oktober 2004, dalam surat kepada DPR mengajukan Ryamizard sebagai calon Panglima TNI menggantikan posisi Jenderal Panglima TNI RI (2002)
Endriartono Sutarto yang surat pengunduran dirinya telah disetujui.
Alasan Megawati mengajukan Ryamizard di ujung masa jabatannya sebagai presiden itu dikarenakan dua kepala staf TNI lainnya kala itu sudah memasuki masa pensiun. Sementara, Panglima TNI Jenderal Panglima TNI RI (2002)
Endriartono Sutarto sendiri sudah dua kali mengajukan pensiun. Makanya, Megawati merasa mengambil kebijakan yang tidak salah. DPR pun sempat memproses dan menyetujui Ryamizard menjadi Panglima TNI.
Namun Presiden Presiden Republik Indonesia Keenam (2004-2014)
Susilo Bambang Yudhoyono yang menggantikan Mega bulan berikutnya, hanya sepekan setelah dilantik, mengirim surat ke DPR yang intinya mencabut surat pengajuan Presiden sebelumnya.
Surat pencabutan Presiden Republik Indonesia Keenam (2004-2014)
Presiden SBY itu menimbulkan silang pendapat di DPR dan kalangan masyarakat. DPR pun mengajukan hak interpelasi. Lalu Presiden ke DPR dan dicapai kesepakatan bahwa Presiden akan segera mengajukan nama calon Panglima TNI lagi ke Senayan. Untuk mendinginkan suasana, ditiupkan kemungkinan Ryamizard akan diajukan kembali.
Kemudian pada Februari 2005, Markas Besar TNI mengajukan kembali nama Ryamizard dalam satu paket dengan rencana pergantian kepala staf angkatan kepada Presiden. Sebagai orang paling senior di antara ketiga kepala staf angkatan itu, Ryamizard dianggap lebih berpeluang diajukan.
Sejumlah kalangan juga beranggapan Presiden akan mengajukan nama Ryamizard sesuai dengan ketentuan Undang-Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004 yang mengharuskan Presiden mengajukan satu nama Panglima TNI ke DPR untuk disetujui.
Tapi anggapan dan perkiraan itu ditepis saat Presiden masih memperpanjang masa jabatan panglima hingga akhir 2005. Sebaliknya, Presiden mengganti tiga kepala staf angkatan, termasuk Ryamizard, KSAD waktu itu.
Terkesan Presiden Republik Indonesia Keenam (2004-2014)
Presiden SBY sengaja mengulur waktu untuk menghindari Ryamizard jadi Panglima TNI. Apalagi ketika itu umur Ryamizard sudah menjelang usia pensiun sebagaimana disyaratkan Undang-Undang TNI, 56 tahun.
Publik pun bertanya, apakah memang ada masalah pribadi antara SBY dengan Ryamizard, yang memengaruhi sehingga SBY tak menghendaki Ryamizard jadi Panglima TNI?
Ryamizard dan SBY satu angkatan di Wakil Kepala Staf Angkatan Darat
Akabri ( masuk 1970).
Sumber Tempo menyebutkan, atas sejumlah masukan, Presiden akhirnya memperpanjang masa tugas panglima demi mengulur waktu. Selain menyiapkan jago baru, juga membuat alasan kuat yang membuat Presiden tidak memilih Ryamizard. Salah satunya adalah karena usia mantan KSAD itu memasuki masa pensiun. "Bukan cuma kurang sreg, tapi juga perlu adanya penggiliran angkatan untuk Panglima TNI sesuai dengan undang-undang," kata pengamat politik Ikrar Nusa Bakti kepada Nuraini dari Tempo.
Tapi, yang jelas, kata orang dekat Presiden, Ryamizard tak disukai Amerika. Selain menganggap dia bertanggung jawab atas kasus Timika, Washington kabarnya menilai sosok Ryamizard sebagai jenderal yang punya closed mind (kolot). Salah satu yang disoal adalah buku Indonesia Terjebak Perang Modern yang dilansir Seskoad, akhir Desember 2004. Isi buku itu sedikit-banyak memposisikan Indonesia sebagai pihak yang berseberangan dengan Amerika Serikat.
Buku itu, kata sumber Tempo, sempat dilarang Presiden. Malah dua hari sebelum peluncuran buku itu, panitia akhirnya meminta izin ke Wakil Presiden Wakil Presiden Republik Indonesia (2004-2009), Ketua Umum PMI
Jusuf Kalla. Acara berlangsung mulus. Dan jadilah buku itu tanpa ucapan terima kasih kepada Presiden. Ryamizard sendiri membantah ketika dikonfirmasi sikap Presiden soal ini. "Tidak, kok. Dua hari sebelum peluncuran, Danseskoad sudah berbicara langsung dengan Presiden. Saya kira beliau setuju," ujarnya.
Soal perdamaian Aceh juga jadi ganjalan. Sikap keras tanpa kompromi mantan KSAD ini dianggap bisa membahayakan perdamaian di Aceh yang sedang dirintis. Apalagi, mantan KSAD ini dianggap tak setuju dengan hasil MOU Aceh di Helsinki. Dan yang terakhir, intinya Istana menyoal loyalitas Ryamizard. "Termasuk karena terlalu dekat dengan mantan presiden Megawati," kata sumber Tempo ini.
Agaknya, Ryamizard sudah paham betul, ini adalah babak akhir dari perjalanan kariernya di TNI. Penjelasan Presiden melalui Panglima TNI pekan lalu sudah sangat terang-benderang. "Presiden memilih KSAU Marsekal TNI Menko Polkam (2009-sekarang)
Djoko Suyanto demi rotasi di TNI," kata Sutarto. Tidak dipilihnya Ryamizard, kata Sutarto, karena mantan KSAD itu akan segera memasuki masa pensiun.
Menurut Indra Bambang Utoyo, sudah lama Ryamizard mengetahui babak akhir cerita Panglima TNI. "Sudah lama ia menyatakan legowo. Yang penting kini baginya, pengabdian bagi negara bisa dengan apa saja," ujarnya.
Seperti juga lakon Bima, tulis Tempo, tokoh wayang yang digandrunginya, begitulah babak akhir jenderal Ryamizard. Karena terlalu lurus, Bima tak pernah menjadi mahasenapati dalam Perang Baratayuda. Dan Jenderal "Bima" Ryamizard pun demikian. Ia tak akan menjadi mahasenapati Yudhoyono. ti/crs-haposan tampubolon, dari berbagai sumber
Sumber: http://www.tokohindonesia.com/biogra...esional-sejati
Copyright © tokohindonesia.com
Prajurit pejuang ini selain sangat irit bicara soal politik, juga dikenal taat menjalankan ibadah agama. Sejak masa muda, ia bercita-cita dan bertekad menjadi prajurit yang baik, profesional dan bertakwa.
Ryamizard Ryacudu lahir dan dibesarkan dalam keluarga tentara. Ayahnya yang bernama Ryacudu (almarhum), adalah seorang brigadir jenderal TNI purnawirawan yang ketika berdinas aktif dikenal sebagai seorang pengagum dan kepercayaan Proklamator, Presiden Republik Indonesia Pertama (1945-1966)
Presiden Soekarno.
Keluarga ini juga dikenal sangat menekankan pentingnya pendidikan agama. Maka ketika kecil, Ryamizard dijuluki "Si Hadis" karena kepandaiannya menghafal sejumlah hadis Rasulullah. Panggilannya meningkat lagi menjadi "Pak Kiai" saat ia taruna militer.
Ia memang taat menjalankan ibadah agama, salat lima waktu dan puasa sunnah Senin-Kamis. Ketika menjabat Pangdam V Brawijaya pun, dengan pangkat jenderal bintang dua, dia sering mengikuti berbagai macam kajian keagamaan termasuk tasawuf dan tarekat dengan berpegang pada Al-Qur'an dan hadis Rasul.
Sehingga ia tersepuh menjadi seorang prajurit yang memiliki bekal kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, yang menuntunnya menjadi prajurit profesional yang baik dan bertaqwa. Selain dengan mengandalkan kedalaman kecerdasan dan keterampilan kemiliteran (intelektual) dan pengendalian emosi (kecerdasan emosional), dia senantiasa meminta kekuatan lahir dan batin (kecerdasan spiritual) agar mampu menjalankan amanah sebagai tentara yang bertaqwa dan dimuliakan Allah.
Kebanggaan akan figur ayah menjadi alasan utama Ryamizard memutuskan masuk tentara. Tidak ada unsur keterpaksaan. Kebanggaan akan figur itu disebabkan oleh sang ayah selain sangat menekankan pentingnya pendidikan agama dalam keluarga, sepanjang berkarir di militer pun si ayah mengabdikan seluruh hidupnya bagi bangsa dan negara. Pesan Sang Ayah kepada Ryamizard adalah agar menjadi tentara yang profesional.
Dalam menjalankan tugas, ia selalu berupaya mendekatkan diri kepada Tuhan. Hal itu didorong keinginannya menjadi prajurit yang baik, profesional dan bertakwa.
Ia pun telah menjadi seorang prajurit sejati yang profesional, sesuai keinginan sang ayah. Komitmen profesionalisme militer itu pernah ditunjukkannya bersama rekan-rekan seangkatannya lulusan AMN 1973, dalam buku "Indonesia Baru dan Tantangan TNI, Pemikiran Masa Depan." Buku itu antara lain bicara soal doktrin Dwifungsi ABRI yang telah lama bercokol di pentas perpolitikan nasional. Inti sari isi buku itu adalah menganjurkan agar tentara kembali ke tugas profesionalnya sebagai militer.
Mantan Pangdam Jaya ini memperistri Nora Trystiana putri Jenderal TNI Wakil Presiden Republik Indonesia (1993-1998)
Try Sutrisno yang mantan Wakil Lihat Daftar Presiden Republik Indonesia
Presiden RI. Dikaruniai tiga orang anak, Ryano Patriot, Dwinanda Patriot , dan Tryananda Patriot.
Nama alumni pendidikan militer Wakil Kepala Staf Angkatan Darat
Akabri Darat tahun 1973, ini mulai dikenal luas saat menjadi salah satu komandan Kontingen Garuda XII di Kamboja pada 1990-an, tatkala berpangkat kolonel. Ia banyak menjadi sumber berita. Dari Kamboja ia menjadi Komandan Brigade Infanteri 17 Kostrad, lalu Aspos Kasdam VII/Wirabuana, lalu Kepala Staf Divif 2/Kostrad, Kasdam II/Sriwijaya, Pangdif 2/Kostrad, Kepala Staf Kostrad, dan yang terbaru sebagai Panglima Kodam V/Brawijaya (1999), Pangdam Jaya (1999-2000), Pangkostrad (Agustus 2000 - 2002), dan menjadi KSAD sejak 2002.
Bintangnya mulai bersinar saat berpangkat kolonel. Namun, dia mulai diperhitungkan sebagai prajurit sejati saat melakukan gelar pasukan sehari sebelum Presiden Presiden Republik Indonesia Keempat (1999-2001)
Abdurrahman Wahid menyampaikan pidato pertanggungjawaban di Sidang Istimewa (SI) MPR, Minggu 22 Juli 2001. Itu adalah masa menjelang kejatuhan Wahid.
Sehingga, gelar pasukan itu dinilai berbagai pihak sebagai sinyal keberpihakan TNI terhadap masa depan bangsa yang lebih baik mengingat doktrin politik TNI adalah doktrin politik negara. Apa yang terbaik bagi negara adalah yang terbaik bagi TNI.
Gelar pasukan yang kata Ryamizard sudah seizin Presiden Wahid, bertajuk Apel Kesiapan TNI di Silang Monas tepat di depan Istana Merdeka diikuti tak kurang 2.000 personil TNI dan dipimpin langsung oleh Ryamizard Ryacudu, selaku Pangkostrad jenderal berbintang tiga ketika itu. Antara lain disertakan 81 kendaraan lapis baja dari Kostrad dan Korps Marinir.
Yang menarik, sebelum sampai ke tempat upacara, kendaraan lapis baja itu telah lebih dahulu melintasi jalan-jalan utama di Jakarta dan menarik perhatian masyarakat. Unsur yang dilibatkan ketika itu adalah TNI Angkatan Darat (AD) yang terdiri dari Batalyon 323 dan 320 (420 personel), Yon Linud 328 (160), Kopassus TNI AD (180), Kodam Jaya yang terdiri dari Yon Kav 7 dan 9 (200), Yon 203 (225), Marinir TNI AL (535), Armada Barat TNI AL (206), dan Skuadron 461 Korpaskhas TNI AU (120).
"Tidak ada yang istimewa dalam apel ini. Apel ini adalah apel yang biasa dilakukan seluruh prajurit. Tujuan utama apel ini untuk kekompakan, karena dengan kekompakan yang ditunjukkan ke masyarakat diharapkan masyarakat merasa tenang, aman, dan terlindungi," kata Ryamizard waktu itu.
Apel serupa kembali digelar Ryamizrad menjelang akhir 2003 lalu, sudah dalam jabatannya sebagai KSAD. Namanya Gelar Juang Kartika TNI Angkatan Darat. Pesannya sederhana saja, memberi warning agar Pemilu 2004 tidak berdarah-darah. Namun, anehnya warning ini malah dianggap beberapa orang Lihat Daftar Tokoh Politisi
politisi dan pengamat politik sebagai pertanda masih adanya niat militer memasuki area pilitik. Hal yang kemudian dibantahnya dengan tegas.
Profesional
Sikap profesionalisme Ryamizrad selalu tampak menonjol dalam memandang setiap persoalan konflik di daerah. Tentang keberadaan TNI di daerah konflik itu -- yang suka tidak suka, pasti menimbulkan ekses berupa korban jiwa maupun harta benda di kalangan tentara, gerakan separatis, dan rakyat sipil yang kadang lalu dimanfaatkan sekelompok orang tertentu untuk menyudutkan tentara -- Ramizard menyebutkan bahwa keberadaan militer di wilayah-wilayah konflik itu adalah atas kebijakan pemerintah.
Namun ia melihat, seringkali benturan-benturan yang terjadi di lapangan secara tidak langsung disebabkan oleh kebijakan politik yang tak pasti dalam penyelesaian konflik dan/atau separatisme di daerah.
Dia menggambarkan, tentara maunya tinggal "pithes" atau pencet saja jika ingin menyelesaikan persoalan di daerah konflik.
Namun, menurutnya, setiap konflik mempunyai akar persoalan dan cara penyelasaian yang berbeda terutama dari sudut pandang TNI.
Di kalangan militer, Ryamizard memang dianggap benar-benar prajurit profesional dan tidak banyak melakukan politicking. Karir politiknya diperkirakan akan mencapai puncak, pada waktunya.
Calon Panglima TNI
Presiden Presiden Republik Indonesia Kelima (2001-2004)
Megawati Soekarnoputri menjelang akhir jabatan, tepatnya 8 Oktober 2004, dalam surat kepada DPR mengajukan Ryamizard sebagai calon Panglima TNI menggantikan posisi Jenderal Panglima TNI RI (2002)
Endriartono Sutarto yang surat pengunduran dirinya telah disetujui.
Alasan Megawati mengajukan Ryamizard di ujung masa jabatannya sebagai presiden itu dikarenakan dua kepala staf TNI lainnya kala itu sudah memasuki masa pensiun. Sementara, Panglima TNI Jenderal Panglima TNI RI (2002)
Endriartono Sutarto sendiri sudah dua kali mengajukan pensiun. Makanya, Megawati merasa mengambil kebijakan yang tidak salah. DPR pun sempat memproses dan menyetujui Ryamizard menjadi Panglima TNI.
Namun Presiden Presiden Republik Indonesia Keenam (2004-2014)
Susilo Bambang Yudhoyono yang menggantikan Mega bulan berikutnya, hanya sepekan setelah dilantik, mengirim surat ke DPR yang intinya mencabut surat pengajuan Presiden sebelumnya.
Surat pencabutan Presiden Republik Indonesia Keenam (2004-2014)
Presiden SBY itu menimbulkan silang pendapat di DPR dan kalangan masyarakat. DPR pun mengajukan hak interpelasi. Lalu Presiden ke DPR dan dicapai kesepakatan bahwa Presiden akan segera mengajukan nama calon Panglima TNI lagi ke Senayan. Untuk mendinginkan suasana, ditiupkan kemungkinan Ryamizard akan diajukan kembali.
Kemudian pada Februari 2005, Markas Besar TNI mengajukan kembali nama Ryamizard dalam satu paket dengan rencana pergantian kepala staf angkatan kepada Presiden. Sebagai orang paling senior di antara ketiga kepala staf angkatan itu, Ryamizard dianggap lebih berpeluang diajukan.
Sejumlah kalangan juga beranggapan Presiden akan mengajukan nama Ryamizard sesuai dengan ketentuan Undang-Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004 yang mengharuskan Presiden mengajukan satu nama Panglima TNI ke DPR untuk disetujui.
Tapi anggapan dan perkiraan itu ditepis saat Presiden masih memperpanjang masa jabatan panglima hingga akhir 2005. Sebaliknya, Presiden mengganti tiga kepala staf angkatan, termasuk Ryamizard, KSAD waktu itu.
Terkesan Presiden Republik Indonesia Keenam (2004-2014)
Presiden SBY sengaja mengulur waktu untuk menghindari Ryamizard jadi Panglima TNI. Apalagi ketika itu umur Ryamizard sudah menjelang usia pensiun sebagaimana disyaratkan Undang-Undang TNI, 56 tahun.
Publik pun bertanya, apakah memang ada masalah pribadi antara SBY dengan Ryamizard, yang memengaruhi sehingga SBY tak menghendaki Ryamizard jadi Panglima TNI?
Ryamizard dan SBY satu angkatan di Wakil Kepala Staf Angkatan Darat
Akabri ( masuk 1970).
Sumber Tempo menyebutkan, atas sejumlah masukan, Presiden akhirnya memperpanjang masa tugas panglima demi mengulur waktu. Selain menyiapkan jago baru, juga membuat alasan kuat yang membuat Presiden tidak memilih Ryamizard. Salah satunya adalah karena usia mantan KSAD itu memasuki masa pensiun. "Bukan cuma kurang sreg, tapi juga perlu adanya penggiliran angkatan untuk Panglima TNI sesuai dengan undang-undang," kata pengamat politik Ikrar Nusa Bakti kepada Nuraini dari Tempo.
Tapi, yang jelas, kata orang dekat Presiden, Ryamizard tak disukai Amerika. Selain menganggap dia bertanggung jawab atas kasus Timika, Washington kabarnya menilai sosok Ryamizard sebagai jenderal yang punya closed mind (kolot). Salah satu yang disoal adalah buku Indonesia Terjebak Perang Modern yang dilansir Seskoad, akhir Desember 2004. Isi buku itu sedikit-banyak memposisikan Indonesia sebagai pihak yang berseberangan dengan Amerika Serikat.
Buku itu, kata sumber Tempo, sempat dilarang Presiden. Malah dua hari sebelum peluncuran buku itu, panitia akhirnya meminta izin ke Wakil Presiden Wakil Presiden Republik Indonesia (2004-2009), Ketua Umum PMI
Jusuf Kalla. Acara berlangsung mulus. Dan jadilah buku itu tanpa ucapan terima kasih kepada Presiden. Ryamizard sendiri membantah ketika dikonfirmasi sikap Presiden soal ini. "Tidak, kok. Dua hari sebelum peluncuran, Danseskoad sudah berbicara langsung dengan Presiden. Saya kira beliau setuju," ujarnya.
Soal perdamaian Aceh juga jadi ganjalan. Sikap keras tanpa kompromi mantan KSAD ini dianggap bisa membahayakan perdamaian di Aceh yang sedang dirintis. Apalagi, mantan KSAD ini dianggap tak setuju dengan hasil MOU Aceh di Helsinki. Dan yang terakhir, intinya Istana menyoal loyalitas Ryamizard. "Termasuk karena terlalu dekat dengan mantan presiden Megawati," kata sumber Tempo ini.
Agaknya, Ryamizard sudah paham betul, ini adalah babak akhir dari perjalanan kariernya di TNI. Penjelasan Presiden melalui Panglima TNI pekan lalu sudah sangat terang-benderang. "Presiden memilih KSAU Marsekal TNI Menko Polkam (2009-sekarang)
Djoko Suyanto demi rotasi di TNI," kata Sutarto. Tidak dipilihnya Ryamizard, kata Sutarto, karena mantan KSAD itu akan segera memasuki masa pensiun.
Menurut Indra Bambang Utoyo, sudah lama Ryamizard mengetahui babak akhir cerita Panglima TNI. "Sudah lama ia menyatakan legowo. Yang penting kini baginya, pengabdian bagi negara bisa dengan apa saja," ujarnya.
Seperti juga lakon Bima, tulis Tempo, tokoh wayang yang digandrunginya, begitulah babak akhir jenderal Ryamizard. Karena terlalu lurus, Bima tak pernah menjadi mahasenapati dalam Perang Baratayuda. Dan Jenderal "Bima" Ryamizard pun demikian. Ia tak akan menjadi mahasenapati Yudhoyono. ti/crs-haposan tampubolon, dari berbagai sumber
Sumber: http://www.tokohindonesia.com/biogra...esional-sejati
Copyright © tokohindonesia.com
Quote:
Original Posted By love_GOD_888►
Justru Pak Ryamizard bisa melengkapi klemar - klemer nya Jokowi, Ane lebih Setuju RR daripada Ahok yg cuman GEDE BACOT nya. Gua yakin Ahok bakalan habis bila dia jadi Gubernur karena banyak Umat Islam kurang sreg dengan tingkah laku Ahok.
Cara kerja RR Cepat, Tegas, Efisien dan tidak banyak mengumbar BACOT
Lagipula beliau adalah juga seorang santri yg relatif bisa diterima oleh umat ISLAM Mayoritas
RR lebih Ril & lebih pantas mendampingi JKW. Insya Allah beliau bisa menjadi Pemimpin yg amanah. Aminnnn Aminnn Ya Robal Alaminnn
Justru Pak Ryamizard bisa melengkapi klemar - klemer nya Jokowi, Ane lebih Setuju RR daripada Ahok yg cuman GEDE BACOT nya. Gua yakin Ahok bakalan habis bila dia jadi Gubernur karena banyak Umat Islam kurang sreg dengan tingkah laku Ahok.
Cara kerja RR Cepat, Tegas, Efisien dan tidak banyak mengumbar BACOT
Lagipula beliau adalah juga seorang santri yg relatif bisa diterima oleh umat ISLAM Mayoritas
RR lebih Ril & lebih pantas mendampingi JKW. Insya Allah beliau bisa menjadi Pemimpin yg amanah. Aminnnn Aminnn Ya Robal Alaminnn
Quote:
Original Posted By ..:137ER::..►
bukannya ryamizard itu julukan wkt di tentara itu sebagai sang "kyai" ... ???
bukannya ryamizard itu julukan wkt di tentara itu sebagai sang "kyai" ... ???
Quote:
Original Posted By EconomicHitman►5 tahun kedepan tantangan utamanya bidang ekonomi, bukan pertahanan.
Joko butuh ekonom.
Joko butuh ekonom.

Quote:
Original Posted By love_GOD_888►
Siapa bilang cooyyyy, justru sekarang ancamannya sekarang adalah KEDAULATAN & kita butuh orang seperti RR silahkan jawab orang-2 dari FORMIL yg lebih kompeten
Masalah Ekonomi percayakan kepada Menkoperekonomian yg benar2 PROFESIONAL MURNI bukan dari partai
Siapa bilang cooyyyy, justru sekarang ancamannya sekarang adalah KEDAULATAN & kita butuh orang seperti RR silahkan jawab orang-2 dari FORMIL yg lebih kompeten
Masalah Ekonomi percayakan kepada Menkoperekonomian yg benar2 PROFESIONAL MURNI bukan dari partai
Quote:
Original Posted By B1.►
Serius..
waktu itu masih di pangkostrad waktu ngasih kerjaan
terus gw udahan udah jadi Kepala Staff
rumahnya masuk gang nangka abis pasar cisalak
gw ga sampe 5 th (kontraknya)
karena gw udah keburu lulus kuliah (4th)
jadi 1th lagi, gw kasih lagi ke ajudannya
gw nungguin 2 orang
gw nunggu malem
temen gw siang (gw kuliah)
malem minggu atau kuliah libur
gw ajak temen2 kesono
jadi rame...
malah pernah ada yang kabur dari rumah
tinggal sampe 4 bulan
dan itu sempet ber kali-kali
dengan orang yang lain
(kayak rumah singgah...)

kadang kalau CNI (MLM itu loh....)
suka pinjem buat Prosek calon mangsa

(gw pajakin aja, 50rb/malem)
pernah mau dipinjem sama rumah produksi
tapi ga di izinin

mau disewa sinetron.. gan
gede kayaknya tuh sewa nya...
tapi ga mau, udah gw bujuk-bujuk ma ajudannya juga
ngarep jadi piguran

4 th lebih
cuma 2x gw ketemu sama dia
1x pas mau kasih kerjaan
1x pas udahan
tapi kalau telp ngecek rumah
SERING.............gan..
kadang malem2...
kadang pagi buta (pas ada bola tapinya)
pass... saur puasa sering (biar ga kesiangan katanya)

Serius..
waktu itu masih di pangkostrad waktu ngasih kerjaan
terus gw udahan udah jadi Kepala Staff
rumahnya masuk gang nangka abis pasar cisalak
gw ga sampe 5 th (kontraknya)
karena gw udah keburu lulus kuliah (4th)
jadi 1th lagi, gw kasih lagi ke ajudannya
gw nungguin 2 orang
gw nunggu malem
temen gw siang (gw kuliah)
malem minggu atau kuliah libur
gw ajak temen2 kesono
jadi rame...
malah pernah ada yang kabur dari rumah
tinggal sampe 4 bulan
dan itu sempet ber kali-kali
dengan orang yang lain
(kayak rumah singgah...)

kadang kalau CNI (MLM itu loh....)
suka pinjem buat Prosek calon mangsa

(gw pajakin aja, 50rb/malem)
pernah mau dipinjem sama rumah produksi
tapi ga di izinin

mau disewa sinetron.. gan
gede kayaknya tuh sewa nya...
tapi ga mau, udah gw bujuk-bujuk ma ajudannya juga
ngarep jadi piguran

4 th lebih
cuma 2x gw ketemu sama dia
1x pas mau kasih kerjaan
1x pas udahan
tapi kalau telp ngecek rumah
SERING.............gan..
kadang malem2...
kadang pagi buta (pas ada bola tapinya)
pass... saur puasa sering (biar ga kesiangan katanya)

Quote:
Quote:
Original Posted By ahanetarika►
temen dekat ane waktu msh ngampus neh
bang ryamizad emang tob markotob ngeri2 sedap
nasionalis dan religius kuat neh si abang
salam gan buat abang RR ya panggilan ane ke dia
jendral yang ga populer karna selalu berseberangan dengan pemerintah
Bagi si abang selalu tegas low profile disiplinnya kuat
Semboyannya NKRI harga mati
Wawasan kebangsaannya kuat bgt
Waktu msh jd pangkostrad pernah ngisi seminar di kampus ane sebagai pembicara dengan tema PERANG Dunia Modern
ane yang undang langsung si abang
Di lapangan hebat dengan taktik dan strategi
Di luar lapangan juga hebat ide2nya revolusioner :1thumbu.
temen dekat ane waktu msh ngampus neh

bang ryamizad emang tob markotob ngeri2 sedap

nasionalis dan religius kuat neh si abang

salam gan buat abang RR ya panggilan ane ke dia

jendral yang ga populer karna selalu berseberangan dengan pemerintah

Bagi si abang selalu tegas low profile disiplinnya kuat

Semboyannya NKRI harga mati

Wawasan kebangsaannya kuat bgt

Waktu msh jd pangkostrad pernah ngisi seminar di kampus ane sebagai pembicara dengan tema PERANG Dunia Modern

ane yang undang langsung si abang
Di lapangan hebat dengan taktik dan strategi

Di luar lapangan juga hebat ide2nya revolusioner :1thumbu.

Diubah oleh Masjuna 13-04-2014 19:28
0
15.7K
Kutip
129
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan